9 Fakta dan Kronologis Serangan Bom Beruntun di Surabaya

in #news6 years ago
Pelakunya satu keluarga. Anaknya dipasangkan sabuk berisi bom di pinggang

(

[Foto: Antara/Risyal Hidayat]

Dalam seminggu ini, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh beruntunnya kabar tentang terorisme yang terdengar. Awalnya, peristiwa yang menggugurkan 5 orang anggota polisi dan 1 orang Napi terorisme di Mako Brimob Depok. Belum lagi duka akan berita itu hilang, muncul lagi kasus lain yang tidak kalah menyedihkan, serangan bom di tiga gereja pada saat umat kristiani sedang beribadah. Banyak dugaan yang muncul kalau kedua kejadian ini saling berkaitan.

1. Beberapa jam sebelum kejadian di 3 gereja, Dansus 88 menembak mati 4 orang terduga teroris.

Penembakan ini terjadi dini hari di Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Mereka rencananya akan menuju Mako Brimob namun sudah diketahui aksinya oleh kepolisian. Merasa dibuntuti, aksi kejar-kejaran tak pelak terjadi. Terduga sempat melepaskan tembakan. Di hari yang sama, 2 orang lainnya di tempat yang berbeda yaitu di Bekasi dan Sukabumi, 2 orang lainnya yang masih satu kelompok dengan berhasil ditangkap dalam keadaan hidup.

2. Yang mencengangkan, pelaku bom di geraja Surabaya adalah satu keluarga.

Keluarga ini membagi tugas dan berpencar untuk meledakkan diri di 3 gereja. Awalnya, sekitar pukul 7.30 WIB, dua anak remaja menerjang masuk ke gereja menggunakan sepeda motor lalu meledakkan diri. Lima menit kemudian, bom kedua terjadi yang dilakukan oleh ayahnya dengan menggunakan mobil. Tak lama berselang, ibunya yang membawa dua anak perempuan masuk ke dalam gereja yang dihadang oleh petugas gereja. Ia langsung meledakkan dirinya di sana. Ibu dan kedua anak masing-masing dipasangkan sabuk berisi bom di pinggangnya. 

3. Pelakunya baru saja pulang dari Suriah

Dita Oepriarto, seorang ayah sekaligus pelaku bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya pernah ke Suriah dan mengikuti perang di sana. Setelah dilakukan penyelidikan, polisi menemukan jika bom yang digunakan untuk meneror Kota Surabaya berjenis sama yang kerap digunakan ISIS di Irak dan Suriah, Jenis bom ini berdaya ledak tinggi sehingga disebut Mother of Satan di sana.

Menurut Greg Barton yang merupakan pengamat terorisme, orang-orang yang berangkat ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan ISIS akan menjadi radikal dan terampil merakit senjata. Tidak hanya pria saja yang terpengaruhi, wanita juga bisa berperan aktif.

4. Pelaku berasal dari kalangan menengah ke atas dan tinggal di komplek elit. 

 Mereka juga dikenal terbuka dan sering berbaur dengan warga. Tidak ditemukan kecurigaan yang berarti selama ini. Namun, setelah bertahun-tahun tinggal di kawasan Perumahan Wisma Indah Wonorejo, Rungkut, Surabaya, dua tahun belakangan ini mereka cenderung tertutup. Subuh sebelum melakukan aksinya, pelaku bahkan masih melaksanakn shalat berjamaah dengan warga. Satpam perumahan tersebut mengaku sempat melihat keluarga ini berpelukan dan menangis selepas kembali dari mesjid.   )[Foto: Kompas]

 5. Ditemukan benda-benda berbahaya di rumahnya.

 Ketika digeledah, Dansus 88 juga menemukan sejumlah bahan peledak begitu juga dengan bom yang langsung diledakkan. Bom ini berjenis sama dengan yang digunakan pada 3 gereja. Ditemukan juga sejumlah dokumen dan barang lainnya yang menunjukkan kalau rumah ini memang digunakan sebagai lokasi perakitan bom.

 6. Malamnya, bom meledak lagi 

 Ledakan terjadi di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo. Pelakunya bernama Anton yang dikenal berprofesi sebagai penjual kue. Sejumlah warga mengatakan jika bom awalnya meledak karena anak pelaku tersandung dengan kabelnya. Ketika polisi datang, Anton langsung dilumpuhkan karena sedang memegang alat pemicu bom. Anton, istri dan satu orang anaknya ikut tewas dalam kejadian ini. Sementara ketiga anaknya lainnya ditemukan dalam kondisi terluka dan sudah dilarikan ke rumah sakit.

[Foto: Jawa Pos]

7.  Pagi tadi, bom kembali meledak. Lagi-lagi pelakunya adalah satu keluarga

 Bisa dikatakan, ada 3 keluarga yang melatarbelakangi teror bom di Surabaya. Lengkap dengan istri dan anak. Setelah kejadian di 3 gereja dan Sidoarjo, Senin (14/5/2018) terjadi ledakan lagi di Mapolrestabes Surabaya. Pelaku datang dengan menggunakan dua buah sepeda motor dan berboncengan. Rombongan pelaku yang datang ini berjumlah 5 orang. Ke empat di antaranya meninggal dunia sedangkan satu anak perempuan berumur 8 tahun terlempar namun selamat setelah ditolong dan digendong oleh seorang anggota polisi. 

8.  Jakarta siaga 1.

 Status ini ditetapkan untuk meningkatkan pengamanan di lingkungan kepolisian sedangkan masyarakat masih bisa beraktivitas seperti biasanya. Sampai siang tadi, dilaporkan ada 21 masyarakat dan 13 pelaku meninggal dunia dalam rentetan teror di Surabaya-Sidoarjo. Sedangkan jumlah korban yang terluka jumlahnya puluhan.

[Foto: Antara]

9. Masyarakat diminta untuk tidak menyebarkan hoax

Beragam pesan berantai beredar di kalangan masyarakat yang sebenarnya adalah hoax semata. Aparat keamanan juga menghimbau masyarakat untuk berhenti menyebarkan gambar dan video terkait ledakan. Ini justru akan memperkeruh suasana dan membuat tujuan dari teroris tercapai, menyebar ketakutan. Kemenkominfo juga menyatakan hal yang sama untuk berhenti menyebarluaskan konten kekerasan terkait peristiwa ini. Koordinasi dengan Google juga telah dilakukan untuk menghentikan arus penyebaran video bom Surabaya melalui YouTube.  

Sort:  

Congratulations @nisacemulia! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of posts published

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.

To support your work, I also upvoted your post!
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Upvote this notification to help all Steemit users. Learn why here!