Dua Objek Wisata Andalan Aceh Besar Mengalami Kekeringan Serius (Brayeung, Lupueng dan Kolam Mata Ie)
Hi, Sobat Steemian's!
Apa kabar semuanya? Semoga kalian dalam keadaan sehat wal-'afiat. Saya sempat kaget setelah membaca sebuah kiriman diberanda facebook, bahwa dua objek wisata alam ternama Aceh Besar, Indonesia yakni bendungan irigasi Brayeung, Lupueng dan tempat pemandian Kolam Mata ie mengalami kekeringan. Kekeringan yang parah ini (seperti yang terlihat didalam foto) akan berdampak pada berkurangnya pengunjung yang datang ke tempat wisata yang menyejukkan dan menyegarkan mata ini.
Objek Wisata Alam Brayeung, Lupueng, Aceh Besar mengalami kekeringan serius (Sumber Foto : Facebook)
Bendungan Irigasi Brayeung, Lupueng, Aceh Besar saat saya kunjungi (Januari 2011)
Kondisi wisata pemandian Kolam Mata Ie, Aceh Besar yang mengalami kekeringan fatal (Sumber Foto : Facebook)
Saya masih meragukan keakuratan berita yang sudah menyebar tersebut, karena rasa penasaran yang kian bertambah, lalu saya putuskan untuk mencari tahu kebenaran dari kabar berita yang meluas itu melaui bantuan paman google. Saya browsing dan menemukan sebuah artikel berita terkini dari laman media online nasional. Memang benar seperti yang diberitakan oleh media Serambi Indonesia edisi kemarin (23/07/2017) bahwa dua objek wisata yang mengandalkan air sungai dari pegunungan itu sedang mengalami kekeringan dan penyebabnya karena curah hujan yang tidak kunjung turun dan sudah berlangsung selama dua bulan ini. (aceh.tribunnews.com)
Objek Wisata Bendungan Irigasi Brayeung, Lupueng, Aceh Besar saat saya kunjungi (Januari 2011)
Dan, pada hari ini (24/07/2017) dimedia yang sama juga memberitakan hal yang berkaitan dengan fenomena tersebut diatas bahwa Gle Taron yang bersisian dengan kolam alami itu terbakar, yang menurut Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil, sudah lebih dari dua hektar hutan Gle Taron terbakar. (aceh.tribunnews.com)
Kebakaran pegunungan di Gle Taron, Aceh Besar (Sumber Foto)
Objek Wisata Bendungan Irigasi Brayeung, Lupueng, Aceh Besar saat saya kunjungi (Januari 2011)
Jika hal demikian benar adanya, artinya menurunnya kuantitas air didua lokasi yang paling banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun nasional ini akan berdampak kurang baik bagi kita selaku warga Aceh dan khususnya masyarakat Aceh Besar. Sebagaimana kita ketahui bersama destinasi-destinasi wisata alam seperti dua lokasi diatas merupakan ladang untuk mengaih rejeki bagi warga sekitar dan juga omzet masuk (PAD ) bagi pemerintah setempat.
Objek Wisata Bendungan Irigasi Brayeung, Lupueng, Aceh Besar saat saya kunjungi (Januari 2011)
Objek Wisata Bendungan Irigasi Brayeung, Lupueng, Aceh Besar saat saya kunjungi (Januari 2011)
Kita hanya bisa bersabar dan berharap agar krisis yang menimpa dua lokasi wisata alam ini hanya bersifat sementara. Kita dukung pemerintahan setempat dalam menanggulangi permasalah ini. Dan, semoga segera kembali normal seperti sediakalanya. Oya, mungkin ada dari sobat steemian's yang berdomisili di Aceh Besar bisa mengklarifikasi kebenaran dari berita diatas atau punya informasi terbaru terkait krisis yang dialami dua objek wisata ternama diatas bisa ditambah dikolom komentar.
Terimakasih telah menyimak, mohon maaf jika ada kekeliruan dalam penulisan.
I really like your post @dikkyamiputra
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://bayanganmirza.blogspot.com/2014/02/objek-wisata-alam-brayeung-leupung-aceh.html
Copas
Silahkan baca artikel dari link yang disodorkan oleh chetah diatas, lalu bandingkan dgn artikel saya ini dimana letak copasnya, sobat @zufrzal