Teknologi Sederhana Alat Pengusir Nyamuk

in #mosquito7 years ago

mosquito.jpeg

Image source: pexels.com

Mungkin hampir semua orang tau alat ini, alat yang sering ada di rumah ataupun di kosan. Alat yang membantu kita mendinginkan ruangan dengan putaran baling-balingnya. Ya, alat ini adalah kipas angin. Tanpa perlu asap dari obat nyamuk bakar, racun dari obat nyamuk elektrik atau semprot, dan zat-zat beracun lainnya.

Dalam situs NYTimes, diceritakan bahwa penulis dan istrinya mengunjungi pesta barbeque di belakang rumah temannya tetapi di tempat itu banyak sekali nyamuk. Namun teman penulis ini punya solusi bagus, yaitu memasang kipas angin kecil berukuran 12 inchi (~30 cm) di kolong meja, dengan begini kipas mengusir nyamuk dengan hembusannya di bagian bawah meja (dimana tempat kaki ditaruh). Alhasil pesta barbeque berlangsung secara khidmat.

Menggunakan kipas untuk mengusir nyamuk tidak terlihat seperti ide cemerlang tetapi metode ini disarankan oleh American Mosquito Control Association, organisasi nonprofit yang berpusat di Mount Laurel, N.J., yang mempublikasikan jurnal mengenai pengendalian nyamuk di Amerika.

"Nyamuk adalah penerbang yang lemah," dalam situsnya mengatakan, "jadi menaruh kipas besar di atas dek dapat menjadi solusi sederhana". Organisasi ini mengatakan nyamuk terbang secara lambat, dari sekitar 1 hingga 1.5 mil per jam, tergantung pada spesiesnya.

Hampir semua orang tau bahwa nyamuk tidak akan kuat terbang di tengah-tengah hembusan angin yang begitu kencang bagi nyamuk. Tetapi bukan hanya karena alasan ini nyamuk menghindari kipas.

Ilmuwan telah menemukan faktor lain. Hembusan dari kipas membubarkan sesuatu yang dikeluarkan manusia, yang tidak terlihat bagi kita namun dapat menarik perhatian nyamuk, yaitu karbon dioksida. Ya, manusia mengeluarkan karbon dioksida melalui mulutnya akibat dari proses pernapasan. Ketika nyamuk betina (hanya nyamuk betina yang menghisap darah) merasakan gas yang tak terlihat ini, nyamuk ini terbang secara zig zag mengikuti jalur karbon dioksida untuk menelusuri sumbernya.

Sudah ada penelitian oleh para entomologis (seseorang yang memplejari serangga) di Michigan State University yang menunjukkan bahwa bukan hanya kekuatan atraktif oleh perangkap karbon dioksida tetapi keefektifan pembubaran jalur karbon dioksida.

"Kipas angin dapat mengurangi gigitan nyamuk," tulis ilmuwan dalam The Journal of Medical Entomology. "Kita menyarankan kipas angin harus dijadikan alat utama untuk melindungi manusia atau hewan peliharaan dari nyamuk di halaman belakang."

Bahkan saran ini juga ada di situs eHow.

Pengalaman saya sendiri dari berbagai alat pengusir nyamuk, tidak ada yang berpengaruh sama sekali atau hanya berpengaruh beberapa saat. Selain itu juga berbahaya jika dihirup oleh manusia secara terus menerus dalam jangka waktu lama.

Daftar Pustaka:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/14596273
http://www.mosquito.org/page/faq
https://www.nytimes.com/2013/07/16/science/a-low-tech-mosquito-deterrent.html?src=me&ref=general