KETIKA TULISANMU DITOLAK MEDIA, Lakukan Menulis dari Sederhana

in #menulis7 years ago (edited)

Antara selera redaktur, selera pasar juga selera pembaca terhadap tulisan seseorang memanglah tidak ada kaitan sama sekali, justru yang menjadi sudut tumpuan ketika Anda hendak menjadi penulis adalah di diri Anda sendiri.

Pena hanya bisa bicara seluas cetakan yang memungkinkan untuk disebarluaskan. Namun penyebab bermutu atau tidaknya tulisan seseorang bukan pada peralatan media yang digunakan, kembali lagi tumpuannya adalah pada isi, peran dan fungsi tulisan yang telah dihasilkan.

Orang-orang yang menulis untuk menyampaikan informasi yang berguna dan bermakna cenderung melupakan fungsi dan peranan media sebagai wadah menyebarkan karya tulis mereka, hal ini boleh jadi sebab orang-orang jenis ini melakukan aktivitas menulis dikarenakan tuntutan berproses atau berproduksi semata untuk menjaga perubahan terus menerus tidak berhenti pada satu titik pencapaian.

Kemauan menulis, ini juga penting agar dapat selalu ada dalam benak sang penulis. Kemauan malahan menjadi sumber utama keberhasilan dalam proses mencapai tingkatan menulis seseorang. Bak kata pepatah lama "Di mana ada kemauan, di situ ada jalan."

Karya tulis menjadi anatomi pemikiran dan isi jiwa dan bahkan hati manusia yang terpelajar sebab belajar. Membiasakan menulis juga termasuk menekan rasa pikir yang mengandung nilai negatif, sebab melalui berpikir untuk menulis adalah jalan agar terus positif dalam menghadapi persoalan manusia dalam kehidupannya.

Mulai dari hal-hal yang sepele saja dahulu ditulis. Usah memaksa menulis materi pemikiran yang ribet, njelimet apalagi tanpa sadar telah mengungkungi kesadaran atas penguasaan hal atau ilmu tertentu sang penulisnya. Sederhanakan pola dan isi tulisan, agar kesulitan menulis dapat diminimalisir sehingga tulisan berhasil dan jadi.

Terasa mustahil memang menjadi penulis hebat di masa depan, tetapi untuk mencapainya memerlukan pengorbanan dan perjuangan waktu, biaya dan tenaga. Sebab mana mungkin hal hebat bisa diperoleh hanya dengan latihan yang tidak terjaga kualitas dan kuantitasnya. Capaian karya tulis menunjukkan pula modal awal dengan kerelaan yang sadar pada hasil.

Menata karya tulis juga diperlukan sebagai satu cara menghargai karya tulis sendiri, jangan biarkan orang lain mengkritisi tulisan Anda sebelum Anda sendirilah yang lebih awal melakukan kritik juga perbaikan. Karena memperlakukan karya sendiri secara baik adalah kunci atas akan adanya perlakuan yang sama dari pihak pembaca.

Bersumber dari mana pun karya tulis yang penulis hasilkan, maka sebaiknya lakukan pertanggungjawaban secara legal, sebab nama baik seorang penulis sangat penting sebagai standar penciptaan yang orisinal. Hindari menciplak, memplagiasi karya tulis orang lain, karena perilaku tidak jujur akan berakibat pemberian label "penipu" terhadap seseorang di dunia aktivitas tulis menulis.

Selama pikiran manusia masih sehat dan kemampuan berkomunikasi dalam bentuk verbal masih dimungkinkan, maka tidak ada alasan bagi seseorang menganggap dirinya tak akan sukses menjadi penulis.

image

Ilustrasi: Moritza Taher sedang memeriksa tulisan didampingi Muhrain, lokasi di depan Kampus ISBI Aceh, Kota Jantho, Aceh Besar.

Bukankah kemampuan lahir terkait kebahasaan telah terlatih sejak masa kecil, demikian pula halnya pola pikir dan kinerja pikir, artinya selama Anda mampu berpikir aktif, runtut, runut, logis dan niat untuk melakukan penginformasian sesuatu sesuai dengan pemahaman diri Anda selaku penulis dapat berlaku sejalan dengan tantangan menghasilkan sesuatu yang berfaedah, lantas apa alasannya Anda mengaku lemah dan tidak mampu menulis?

Sambil berkata dan menuliskannya, lakukan penulisan berdasarkan semangat memperbaiki ketimbang dunia di sekitar Anda. Carut-marut hidup ini adalah bahan dasar yang nantinya diolah dengan kemampuan khas bahasa dan teknik pengembangan tulisan yang telah tersedia beragam jenisnya dalam ilmu menulis. Namun semua itu terasa hambar tanpa gula atau garam ketika Anda selaku penulisnya tidak mengacu kepada komponen kebahasaan yang sudah disepakati sesuai jenis tulisan.

Teori yang diciptakan para ahli bahasa pun pada dasarnya semacam perangkat atau alat yang fungsinya sesuai keperluan penulis, hindari memakai peralatan bahasa yang kurang sesuai, jauhkan dari pandangan sebagai penulis pemula atau penulis senior, tidak usah merepotkan diri dengan penilaian, biarkan para ahli dan kritikus yang nantinya akan meresensi atau mengkritisi tulisan yang sudah dihasilkan.

Lakukan saja tugas Anda selaku penulis, yakni MENULIS!

Sort:  

Sebuah bidikan tajam dari seorang @muhrain bahwa tugas seorang penulis ya menulis dan membiarkan tulisan menemukan jodohnya sendiri

Pembaca adalah titian penghubung kepada alamat sukses menjadi penulis nyata.

Ditunggu kritik dan saran. Terima kasih.

Semangat bro. Semua kita mulai dari zero lalu belajar menulis angka 1 2 dan 3 seterusnya..

Siap. Makin semangat jika divote. Hahahaha

Trims ya bang.

ketika dalam menulis pergunakan otak kiri dan otak kanan kita,hehe

seimbang agar otak gak miring. hahahaa

sukses terus dal berkarya,jauhkan menulis isu2 hoax di steemit dan di media lainya

anti isu dan hoax. mantap

semangat terus bg @muhrain dalm berkarya

Baik dek. Terima kasih ya.

Semangat itu yang harus terus di pupuk. Hasilnya akan sesuai proses yang kita jalankan. Yang terpenting terus menulis.

Setuju banget mba Ana. Menulis membutuhkan ketekunan dan ramuan kuat menyiasati diksi dan Intuisi. Siap