Mayday simpang 3 UIN SUKA Yogyakarta

in #mayday6 years ago

image

Mayday 2018
Lokasi Persimpangan UIN SUKA Yogyakarta

Dibalik ricuhnya demo pada hari itu (selasa), aksi itu dimulai pada pukul 14.40 WIB. Awalnya aksi itu berjalan dengan damai, tetapi setelah beberapa mahasiswa telah berorasi pada saat itu, terjadi lah penutupan jalan dri 3 sisi jalan tersebut, yang membuat semua pengguna jalan yang ingin melintas pada saat itu harus berputar balik karena jalan telah ditutup oleh pengunjuk rasa dan satu pun kendaraan tidak diperbolehkan lewat.

Dan pada saat itu aksi tutup jalan itu biasa saja hanya saja merugikan semua pengguna jalan, kemudian terjadilah pembakaran ban du tengah jalan oleh pengunjuk rasa, dan hal itu biasa saja karna bakar ban biasa terjadi di saat demo berlansung. Dan para pengunjuk rasa pun setelah ban terbakar mulai lagi berorasi dan bergantian berorasi 1 per 1 sampai ada perwakilan dari kaum hawa yang ikut berorasi di tengah pengunjuk rasa.

Ya begitulah terlihat biasa saja, dan setelah itu orasi semakin memanas, dan pengunjuk rasa mulai mencoret² pos polisi yang ada di persimpangan tersebut. Tidak tau apa yang di tulis tetapi dri berbagai sumber tulisan yang di tulis pada pos tersebut "Kantor Rakyat". Dan aksi semakin memanas hingga terjadinya pemecahan kaca pos polisi tersebut.

image

Setelah pemecahan kaca pos polisi tersebut para pengunjuk rasa memasukkan fray kedalam pos polisi yang membuat pos polisi itu penuh dengan asap warna pink yang dinkeluarkan dari Fray tersebut.

Setelah itu ada pengunjuk rasa yang memulai memanaskan dengan bersorak-sorai dengan kata² bakar bakar bakar, hingga membuat seseorang dengan beraninya memulai membakar pos polisi tersebut dengan menggunakan bom molotov, setelah di awalin oleh salah seorang pengunjuk rasa, pengunjuk rasa yang lain ikut melemparkan bom molotov ke arah luar dan dalam pos polisi tersebut, hingga membuat pos polisi itu terbakar.

Dab setelah itu polisi mulai berdatangan seperti apa yang di hadapkan oleh pengunjuk rasa akhirnya datang, tetapi apa bole di buat masyarakat pun mulai memenuhi tempat tersebut, orasi pun berlanjut dan pada saat itu orasi terus berlanjut oleh ketua orasi dan polisi mulai terus berdatangan ke lokasi tempat orasi itu terjadi.

image

Setelah itu terjadi terjadi bagian yang membuat warga memanas krna ada tulisan di spanduk yang bertuliskan "Bunuh Sultan". Dan karna itu para warga sudah siap untuk bentrok dengan para pengunjuk rasa. Dan bentrok antara pengunjuk rasa dan masyarakat tidak dapat di hindarkan karna ada salah satu pengunjuk rasa melempar kembali bom molotov ke arah pos polisi yang tadinya sudah di padamkan oleh polisi yang di bantu oleh masyarakat. Karna itu membuat masyarakat marah karna bom molotov yang terakhir dilempar itu apinya juga hampir menyambar warga yang sedang berdiri di sekitar pos polisi karna ingin melihat kondisi pos polisi tersebut.

Bentrok pun terjdi karna masyarakat tidak terima karena sudah di ingatkan agar tidak melempar lagi bom molotov ke arah pos tetapi tetap di lempatkan lagi. Dan bentrok pun terjadi yang membuat smua pengunjuk rasa kocar-kacir karena terkena lemparan batu dari masyarakat. Hingga membuat semua pengunjuk rasa mundur tetapi pengunjuk rasa tidak mau menyerah warga. Tetapi warga tetap kekeh karna udah di bakar oleh emosi masyarakat ingin menangkap semua pengunjuk rasa. Oleh karena itu membuat semua pengunjuk rasa lari hingga bersembunyi dan pengunjuk rasa smuanya berlarian kedalam kampus UIN SUKA.

Karena sudah terbakar emosi smua masyarkat memasuki kawasan kampus untuk dapat menangkap semua pengunjuk rasa. Oleh karena itu membuat aksi di persimpangan itu reda dan mulai lha polisi melakukan penangkapan baik provokator maupun hanya pengunjuk rasa yang biasa saja yang tidak melakukan kerusakan pada fasilitas umum ikut dintangkap oleh polisi untuk dimintai keterangan.

Jumlah semua yang di tangkap malam itu berjumat 68 orang dan terdapat pula kaum hawa yang di amankan oleh polisi.

Sort:  

Ngeriiii. Hahaii

Jelas bg, kalau ga ngeri nantinya pemerintah tidak melihat aksi dri pengunjuk rasa