Mengulang Kisah Terdahulu
Pun pada kali ini, aku hanya mengulang kisah terdahulu. Angsana akan luruh dengan sendirinya. Tanpa seorang pun sempat menyadari kehadirannya.
Satu-satunya putik mawar di teras rumahku sudah mekar sempurna pagi tadi. Tapi tak sedikit pun mengundang hasratku untuk membaui keharumannya. Mengapa harus terpedaya pada warna dan kelopaknya yang bersusun-susun.
Air akan turun sebagai hujan ketika awan tak lagi sanggup menahan tekananannya di atmosfer. Pun air mata. Ketika hati sudah demikian sengkaknya. Ketika jiwa sudah demikian pengapnya. Ketika harap sudah kehilangan tujuan. Ia tumpah. Pecah. Meruah sebagai apa saja.
Tinggallah jasad sebagai penikmat denyut. Tinggallah raga sebagai penikmat lara. Tinggallah hasrat sebagai penikmat mortalitas. Tinggallah...tinggallah...tinggallah...
Dia sudah mati. Dia sudah mati. Dia sudah mati.
Kebahagiaannya adalah duri-duri yang menggerogoti kehidupannya. Ia menyulap senyumnya bagai matahari menghadirkan fatamorgana. Ia hidup hanya untuk kamuflase. Ia hidup hanya untuk pura-pura.
Pun pada kali ini, aku hanya mengulang kisah terdahulu. Angsana akan luruh dengan sendirinya. Tanpa seorang pun sempat menyadari kehadirannya.
Congratulations @ihansunrise! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes received
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Awesome mawarnya pun bingkaian kata-katanya , semoga akan menjelma yang kokoh dan tidak kamuflase 😇
Kita tulis yang nggak pakai mikir aja, Kak. Hahaha....
Kalau gitu ga mikir tulisannya bagus, gimana kalu mikir sedikit saja, akan berasap steemit kayaknya hahaha
Rangkaian katamu bak duri mawar kak @ihansunrise.
tertusuk dong....heheheh
ka melo leuho-leuho
Man pajan sit?
Panas2 gini tetiba udah mendung aja, kak
sebentar lagi banjir...
upvote back dan follow back dong
meukeutam...
Mawarnya cakep kali