Ironi Dek Khairani
Gumpalan awan mendung menetap syahdu di langit Jati, nama kedai kopi yang baru meluncur di bilangan Matangglumpangdua, kerap kusambari akhir-akhir ini. Sore kelabu itu, aku sedang seru-serunya mencet gawai bermain Last Day On Earth ketika @dekya11 nyelutuk, "Kau sudah lihat berita bocah tanggung yang menyalahkan Tuhan karena putus cinta?"
Mendengar obrolan yang sangat menarik itu, sekonyong-konyong aku tidak lagi peduli menghajar Zombie di layar lima inci. Kuletakkan gawai begitu saja di atas meja. "Belum dengar, kau tahu darimana?" Tanyaku penasaran. Kemudian @dekya11 menerangkan awal mula saat ia membuka laman Facebook, di sana terpampang foto seorang bocah lelaki, wajahnya bengkak tak karuan seperti habis kena kepalan tangan.
Agar lebih meyakinkan @dekya11 membuka layar gawainya, sesaat kemudian teman ngopi itu menyodor padaku foto bocah yang babak belur yang sedang viral itu. Kuperhati seksama, memang benar, nahas betul itu bocah, ia duduk meringkuk menatap pilu setelah wajahnya dijadikan samsak petinju dadakan. Aku tak sekedar ngomong ia itu memang bocah, karena siapa saja yang melihat foto aslinya, tanpa editan petinju dadakan itu, jelas ia tampak sepantaran anak SMP.
Setelah kujangkau lebih jauh laman facebook yang membagikan tragedi pilu itu, disana tertera tangkapan layar laman facebook pribadi bocah terduga, namanya tertulis DA. Ia menjalin hubungan dengan Khairani. Ada juga tangkapan layar lainnya yang menampilkan status Whatsapp DA tentang ungkapan bahwa Tuhan sudah mempengaruhi Khairani, sehingga Khairani membenci DA. Barangkali karena DA putus cinta lantas ia menyalahkan Tuhan. Lebih gawat lagi, masih dalam status WAnya, DA yang kalap juga berkata kasar kepada Tuhan.
Beberapa tangkapan layar lainnya, menampilkan obrolan DA dengan seorang kontak gawainya yang saling balas kata-kata pedih bin tragis. Celakanya, kendati DA di semprot keras oleh temannya, DA merasa tidak salah, malahan ia justru menyalahkan Tuhan. Sebentar, ngomong-ngomong perihal kata-kata kasar sampai menyeret-nyeret binatang bernajis dan anak haram tidak sepantasnya muncul dari siapa saja, apalagi saya tulis di sini. Kita lewati saja kata-kata menyakitkan itu.
Akibat lakunya yang tak elok, DA sudah ditangkap dengan tak santun yang mengakibatkan wajahnya di edit rusak dengan aplikasi tangan manusia plus sumpah serapah warganet yang mengambil kesempatan menyasar di kolom komentar. Tutur warganet juga tak luput mengerikan di bawah postingan Facebook viral itu. Lalu, bagaimana dengan Khairani?
Setelah kutelisik, aku tak mendapati banyak info perihal kekasih DA tersebut. Atau emang naluri stalking yang kurang level. Aku tak mendapati halaman facebook Khairani. Tak satupun kutipan darinya yang tertera sejauh yang kujangkau. Boleh jadi ia pilih bungkam setelah jalin kisah cintanya berakhir tak aduhai. Namun wajah Khairani terlanjur bocor ke publik. Sebuah postingan lainnya mengantarku mengintip laman Instagram yang diduga milik Khairani.
Di laman Instagram, Khairani sudah mengunggah lima biji foto pribadinya. Kau tahu apa yang kutemukan disana? Sangat disayangkan saudara-saudara. Khairani terduga pacarnya DA, harus menerima pukulan hinaan kata-kata kasar di bawah postingan foto instagramnya yang diserbu layangkan oleh warganet secara membabi-buta. Aku masih tak habis pikir atau memang aku tak tahu letak kesalahan Khairani yang berat, sehingga, kenapa ia harus dihina begitu macam yang sangat pedih bin nyeri plus pedas level maksimal.
Sejauh yang kuketahui. DA memang bersalah dan dihukum karena menghina Tuhan, oleh sebagian yang tak menerima dengan masuk akal. Entah apa alasannya sehingga DA banting sikap begitu senewen. Tapi Khairani? Aku tak melihat ia ikut-ikut menyalahkan tuhan dalam kasusnya itu. Kurasa Khairani hanya menjalin hubungan dengan orang yang salah. Tak lebih. Lantas kenapa warganet menghambur cercaan yang pedasnya masih kalah pedas jika cabai seluruh dunia digiling jadi satu.
Seharusnya warganet menimbang dulu peluru-peluru busuk sebelum menarik pelatuk. Jangan buru-buru tersulut emosi, apalagi menumpahkan di tempat yang salah. Bukankah apa yang kita ucap baik lisan dan tulisan akan kita pertanggungjawabkan di akhirat nanti? Belum lagi, soal akibat yang bakalan terjadi dengan tekanan emosi Khairani yang kukira masih belum cukup dewasa. Ia hanya korban salah tempat. Bagaimanapun itu, Khairani sangat tidak pantas menerima hinaan yang sangat tersayat-sayat di laman media sosialnya. Apalagi kehidupan nyatanya. Begitulah sungguh ironi betul.
Jika Anda penasaran dengan DA dan Khairani, silahkan stalking sendiri. Tak tega saya menempelkan foto mereka berdua di sini.
"Kajeut nyan hai, jak tajak woe, sampo malam katuleh han leuh-leuh, na khanduri di gampong,"
"Kagura, nyo bit."
"Ho teuh bang, padum jeulamei ie nyo?"
Sungguh ironi memang. Endingnya bertuuuus hahaha
Hana ta teuho keunip nyo bertuus. Haha
Beteh. Ka cukop syarat jet ke novelis. hahaii
Syarat ka, ketentuan golom. Haha
tentukan aju nyan, bisa pasti
Kasihan nasib Khairani
Btw kalau semua cabai di dunia digiling jadi satu, gimana rasanya bang @zeds ? Berapa level pedasnya ? 🌶️🌶️🤔😁
Gak ada ukuran level dalam angka atau kata itu kak @santiintan hehe
Mantap bg @zed
Terima kasih @platonicform
Hahahaha
Mantap bg berita jih.
Oya , nyan jilame aneuk dara kajeut neu tanyeng chit bg, bek jilame ie kupi sabe ne tanyeng 😂
Hahaha. Thanks @atjehart17. Na saja digata nah. Jeulame adek itu, gampang that nyan. 😎