Sultan di daerah pase
Seorang tua yang waktu itu (tahun 1939) sudah berumur lebih tujuhpuluh tahun.
Beliau bekas perajurit dan pengawal Sultan riwayat kedatangan Sultan di daerah Pase Ketika suasana tidak begitu menyenangkan lagi di daerah Keumala dan sekitarnya, maka Sultan dan para pembantunya meninggalkan daerah tersebut dan menuju ke daerah Samalanga (Aceh Utara). Kemudian ke Peusangan, Geudong dan Keureutoe.
Dan Sultan memindahkan markasnya ke Tanah Gayo, daerah pedalaman Aceh, yang cukup strategis dan semangat perjuangan rakyatnya yang tidak pernah padam. Sehingga dalam perkembangan
selanjutnya, adalah Tanah Gayo merupakan kubu pertahanan yang terakhir bagi perjuangan Aceh menantang agresi Belanda.
aceh mantap