Seekor Semut dan Setetes Madu
Assalamu’alaikum Sahabat steemian, apa kabar? Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT.
Malam ini, sebelum sahabat steemian berlayar ke pulau kapuk. Saya ingin menyampaikan sebuah kisah antara seekor Semut dan setetes madu dengan tujuan sebagai pengantar tidur sahabat menuju kayangan mimpi hingga esok terbangun lagi.
Sumber foto: Google
Kisah ini dimulai ketika setetes madu jatuh di atas tanah. Tak lama kemudian seekor Semut menghampiri. Apa yang dilakukan Semut? Jelas Semut mendekati madunya. Karena Semut adalah salah satu hewan yang diciptakan Allah penikmat makanan manis termasuk diataranya madu.
Setelah mendekati madu, si Semut mulai beraksi dengan mengelilingi madu secara perlahan sembari memperhatikan sekelilingnya apakah ada ancaman lain yang akan mengganggu ketika menikmati madu ini. Ternyata setelah beberapa kali mengelilingi madu, Semut memutuskan untuk segera menikmati madu tersebut. Dimulai dari satu sisi terdekat dari Semut, perlahan-lahan mendekat hingga akhirnya mulutnya bersentuhan dengan madu dan mulai menikmati madu tersebut.
Satu tetes madu tentu ukurannya jauh lebih besar daripada Semut, dan satu tetes madu tidak bisa di arak kemana-mana oleh segerombolan Semut apalagi oleh seekor Semut karena tekstur madu tidak padat.
Si Semut merasakan kenikmatan yang tiada tara ketika mulutnya menyentuh pinggir madu. Timbullah keinginan untuk terus, terus, dan terus menikmati madu tersebut. Ternyata hasrat tersebut belum cukup sampai disitu, si Semut mengambil tindakan ekstrem dari keinginan untuk menguasai setetes madu ini. Ia tidak ingin hanya merasakan pinggirnya saja, ia ingin merasakan semuanya.
Tanpa pikir panjang dan demi memenuhi hasratnya si Semut memutuskan untuk naik ke atas madu tersebut. Apa yang terjadi? Naas nasib si Semut, tekstur madu yang tidak padat membuat kakinya yang mungil lengket dan perlahan-lahan tenggelam bak lumpur hidup. Sedikit demi sedikit si Semut mulai tersedot ke dalam madu, kemudian ia tersadar bahwa ini bisa membahayakan kelangsungan hidupnya. Namun apalah, daya nasi telah menjadi bubur kekuatan si Semut tak mampu untuk mengangkat badannya lagi, berat dan lengket oleh madu.
Tak butuh waktu lama akhirnya seluruh badan si Semut di telan oleh madu seluruhnya dan tak bernyawa lagi. Sungguh malang nasib si Semut yang mengikuti nafsunya.
Sahabat steemian, itulah sedikit kisah dari seekor Semut yang mengikuti nafsunya. Semoga kisah ini dapat memberi pelajaran bagi kita dan ambillah semua makna yang dapat sahabat steemian pahami dari kisah tersebut.
Sekian dan Sampai Jumpa!!
selalu mantap ilmu-ilmu di postingannya teman
Semangat untuk selalu hadir di postinganku teman @raudhatulfirzah
insyaallah jika jaringan bersahabat
Semut yang malang 😥
Hehehe.. @hardiansyah ambil sudut pandang yang lain rupanya
Dari kisah ini kita belajar bahwa keserakahan akan membawa petaka. Mari menjadi pribadi yg lebih bersyukur.. nice post! 😉🙏
Iya, serakah, tamak, dan selalu ingin memiliki semuanya, tidak memikirkan orang lain hanya diri sendiri maka habis lah pribadi yg seperti itu, terimkasih @putrianandass