Pengetahuan Berdasarkan Metode Konstruktivisme(Knowledge Based on Constructivism Method)steemCreated with Sketch.

in #life7 years ago

Konstruktivisme adalah hasil kerja keras socrates, plato, dan aristoteles sekitar tahun 470-320 SM. Seiring berjalannya waktu konstruktivisme mulai berkembang dan didukung dengan adanya teori pieget dan teori vigotsky yang isinya yaitu berbagai teori tentang psikologi kognitivitas. Konstruktivisme tidak hanya berkembang dalam dunia pendidikan tetapi juga berkembang dalam berbagai aspek lainnya.

Constructivism is the work of Socrates, Plato, and Aristoteles around the year 470-320 BC. Over time constructivism began to grow and supported by the theory pieget and vigotsky theory whose contents are the various theories about the psychology of cognitivity. Constructivism not only develops in education but also evolves in many other aspects.

download.jpg
disini kita cuma akan membahas tentang teori pieget dan teori vigotsky walaupun tokoh dari metode konstruktivisme itu sendiri sebetulnya banyak.
Konstruktivisme lahir dari teori pieget dan teori vigotsky yang didalamnya mencari tahu tentang informasi-informasi baru sebagai pengetahuan. Konstruktivisme menekankan bahwa setiap sumber pengetahuan berasal dari siswa itu sendiri yang didapat dari lingkungan luar yang dijadikannya sebagai pengetahuan baru atau mengalami proses pengembangan informasi baru dari informasi yang lama.
Parkay(1995) menjelaskan bahwa siswa secara aktif dapat mengkonstruksi pengetahuan mereka yang mereka dapat dari dunia luar dan kemudia mereka dapat memutuskan teori apa yang harus mereka pelajari.
Gega (1994) mengatakan bahwa pengetahuan anak tidak hanya didapat dari buku atau guru tetapi juga berasal dari pengalamannya sendiri atau dengan mengkonsruksi pengetahuannya.

here we will only discuss the theory pieget and vigotsky theory although the figure of the constructivism method itself is actually a lot.
Constructivism is born from pieget theory and vigotsky theory in which to find out about new information as knowledge. Constructivism emphasizes that every source of knowledge comes from the students themselves derived from the outside environment that they make as new knowledge or experience the process of developing new information from the old information.
Parkay (1995) explains that students can actively construct their knowledge from the outside world and then they can decide what theory they should learn.
Gega (1994) says that children's knowledge is not only derived from books or teachers but also from their own experiences or by constructing their knowledge.

images.jpg
Pembelajaran menurut kontruktivisme adalah suatu pembelajaran dimana guru membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuannya dengan kemampuannya sendiri melalui konsep internalisasi sehingga pengetahuan itu dapat dikontruksi kembali. Fungsi dari pembelajaran ini adalah membangun pemahaman mengenai pengetahuan (informasi). Pada proses membangun pemahaman inilah yang lebih penting daripada hasil belajar, karena pemahaman materi yang didapat akan lebih bermakna. Belajar tidak mengutamakan memperoleh pengetahuan yang banyak tetapi lebih mengutamakan memberi interpretasi melalui skemata yang dimliki siswa.
Huduyono (1998) tentang kaitan pembelajaran matematika berdasarkan pandangan konstruktuvisme yaitu :

  1. Siswa benar-benar aktif dalam pembelajarannya
  2. Informasi baru dihubungkan dengan informasi yang lain sehingga bisa terbentuk skemata terbaik
  3. Matematika lebih ke proses pemecahan masalah

Learning according to kontruktivisme is a learning where teachers help students in developing their knowledge with their own ability through the concept of internalization so that knowledge can be re-constructed. The function of this lesson is to build an understanding of knowledge (information). In the process of building this understanding is more important than the results of learning, because understanding the material obtained will be more meaningful. Learning does not give priority to acquire a lot of knowledge but rather give priority to interpretation through students' schematic.
Huduyono (1998) about the relation of learning mathematics based on constructivism view that is:
1. Students are really active in their learning
2. New information is linked with other information so that it can form the best schemata
3. Math is more into problem solving process

berikut adalah kelebihan yang diberikan melalui metode konstruktivisme(The following are advantages given through the method of constructivism)
download.png

Contoh penerapannya dalam matematika yaitu : dalam pembagian bilang ( misalnya 20: 4 ) kebanyakan guru akan mengajarkan cara tradisional tetapi ketika soal dirubah kedalam bentuk penerapan dalam kehidupan sehari-hari maka pemahaman siswa tentang informasi yang baru di perlukan disini (misalnya : azis mempunyai kue 30 potong lalu akan dibagikan dengan 6 saudaranya, berapakah kue yang didapat azis dan saudaranya ? ) maka proses pemahaman siswa dari informasi lama ke informasi baru dikembangkan dalam hal ini.

Examples of its application in mathematics are: in the division say (eg 20: 4) most teachers will teach the traditional way but when the matter is changed into the form of application in everyday life then the student's understanding of the new information is needed here (eg azis has 30 cut then will be shared with 6 siblings, what is the cake earned by the azis and his brother?) then the process of understanding the students from the old information to new information developed in this case.

mudah-mudahan artikel ini bermanfaat bagi pembaca semua
lihat juga tips menaklukkan wawancara untuk fresh graduation