Aksi dan Reaksi
menakar tingkat penilaian
Dimana-mana sebuah aksi selalu memunculkan reaksi. Suka atau tidak sepertinya sudah menjadi jamaknya. Seorang yang dituakan mengatakan dikotomi partai setan dan partai Allah memicu reaksi, spanduk-spanduk yang berafiliasi kepada dua kubu politik di sepanjang lebaran memicu reaksi dan sebagainya. Yang paling mutakhir reaksi terhadap KH. Yaqut Cholil Yahya karena mendatangi undangan dari para Judaism di Israel.
Diantara pelbagai macam reaksi terhadap KH. Yaqut, reaksi pedih dan berlebihan adalah munculnya anggapan bahwa beliau sebagai antek Yahudi, penjilat, musuh Islam dan tidak pro terhadap penderitaan masyarakat Palestina. Hal itu ramai-ramai dialamatkan pada beliau. Anehkah hal itu? Bagi saya tidak!!! Terlebih lagi muncul dari orang-orang PKS, dan Gerindra. Apalagi mereka membawa-bawa nama Allah dan mengatasnamakan Kanjeng Nabi untuk menghujat KH. Yaqut. Wajarkah? Tentu sangat wajar jika hal itu muncul dari mereka.
Takaran dan ukuran yang dipakai untuk "menghakimi" KH. Yaqut sesungguhnya jauh panggang dari api. Meski demikian beliau santai saja. Toh warga Nadhiyin pun sudah selayaknya turut sikap beliau, yakni santai saja. Lah wong NU iku Segoro lan nyegoro kok.
Jika beliau disana memberi satu rumusan solusi dan masukan atas konflik yang terjadi di Palestina lewat pintu Rahmat maka sudah menjadi bagian dari Rahmat pula jika ada pihak-pihak yang membabi buta menjelek-jelekkannya. Sebagai santri saya sangat haqqul yakin bahwa hal itu tidak akan merendahkan derajat beliau, membuat beliau terhina dan seterusnya. Justru akan membuat derajat beliau semakin tinggi. Karena hal itu adalah bagian dari cobaan beliau.
Toh Kanjeng nabi dahulu pernah dicaci maki perempuan tua nan buta dari kalangan Yahudi setiap hari, namun setiap hari pula Kanjeng Nabi menyuapi beliau penuh kasih. Maka sebagai santri saya sungguh bangga dengan sikap beliau saat ini. Bagi yang tidak setuju silahkan tapi jangan memfitnah seenak udel kalian. Apa kalian kira Allah itu bersikap seperti sikap kalian??? Atau kalian merasa jika kalian marah dengan seseorang maka Allah pun ikut marah??? Maha suci Allah dari kesemuanya itu. Laisa kamistlihi syaii...
Kopi hitam.
Yogyakarta
Sepi-sepi.
apa kabar? ssya meberi vote kamu juga, follow saya juga makasi be teman di steemit