Ingat Mi, Ingat Kantin Hana

in #kuliner6 years ago

Pagi itu hujan rintik-rintik turun membasahi bumi. Desiran angin yang sejuk berhembus sepoi-sepoi. Bau tanah yang basah, bau daun kering yang basah membangkitkan selera makan yang pedas dan berkuah. Aku memutuskan untuk singgah dan makan di kantin Hana. Kantin ini adalah kantin Jepang. Kantin Hana berada di sebelah barat lapangan Tugu Unsyiah, lokasi sangat mudah ditemukan oleh siapapun yang ingin makan di sana. Hana dalam bahasa Jepang berarti bunga. Persis seperti namanya yang berarti bunga, ketika kita memasuki kantin itu benar-benar membuat hati berbunga-bunga, mengapa tidak, karena suasana kantin sangat nyaman. Pondok-pondok terletak beraturan dengan bukaan yang lebar, beratap rumbia dan di langit-langit atap ada lampion yang bergantung menambah kental susasana kantin Jepang ini. Untuk area tempat duduk disiapkan beberapa jenis dudukan. Ada yang lesehan, kursi kayu dan kursi plastik.

Suasana yang sejuk dan pelayanan kantin yang ramah membuat saya semakin betah untuk berlama-lama. Langsung saja saya melihat daftar menu yang ada di atas meja. Pilihan saya tertuju pada Ramen B atau ramen telur ayam dan Cai hangat. Alasan saya memilih ramen adalah karena rasanya yang sedap. Paduan antara kuah dan mi sangat cocok untuk dinikmati dikala hujan. Terlebih lagi ramen ini bebas pengawet. Untuk menguatkan rasa saya menambahkan lada dan cabai bubuk yang telah disediakan. Saya mulai mengaduk pelan-pelan dan slrrrruupp melahapnya dengan mantap sekali.

Ramen.jpg

Minuman yang saya pesan adalah Cai. Cai merupakan campuran dari beberapa bahan dan rempah seperti susu, jahe, kayu manis, cengkeh, dan paprika India yang diaduk dijadikan satu. Aroma Cai yang khas membuat pilek saya sedikit berkurang dan ketika diminum rasa hangat ditenggorokan langsung saya rasakan. Untuk dapat menikmati kedua makanan ini tidak perlu khawatir, cukup menyiapkan uang Rp. 20.000 saja. Tetapi bagi yang tidak suka ramen, di Kantin Hana juga ada sajian menu lain seperti takoyaki, kakigori, okonomiyaki, sencha, mungicha, norimaki zushi, dan pilihan lainnya. Kantin Hana buka setiap hari dari pagi sekitar pukul 09.30 hingga malam pukul 21.30.

Cai.jpg

Amatan penulis, kantin Hana selalu ramai dan bahkan di jam-jam sibuk semua tempat terisi penuh. Bahkan ada beberapa pelanggan yang rela menunggu di gerbang masuk untuk dapat menikmati sajian di kantin ini. Pelanggan pada umumnya berasal dari kalangan mahasiswa, dosen, pekerja kantor hingga ibu rumah tangga. Tak jarang banyak yang mager dan tidak sempat datang ke kantin Hana mereka menggunakan jasa Go Food untuk dapat memesan makanan. Abang-abang ojol (Ojek Online) itu sering mangkal di bawah pohon cemara sambil bercengkrama satu dengan yang lain. Kehadiran kantin Hana benar-benar membuat keragaman kuliner di Banda Aceh dan yang paling mengesankan adalah suasana dan rasa sajian yang membuat saya ingin terus-terusan ke sana.

Sort:  

Sepertinya punya resto jepang. Hehe Iya ya.

resto orang pak @ariframdan... Hehehe