waktu cepat dan pilihan

Aktivitas Keseharian : Waktu yang Lebih Lama dan Lebih Cepat

Saat berada di rumah kabin, entah mengapa aktivitas lebih padat namun juga lebih santai. Bangun tidur jam 4 pagi sesuai alarm di HP. Setelah rutinitas pagi, aktivitas selanjutnya adalah memberi makan ikan dengan pakan berupa azolla dan daun-daunan (daun talas, daun singkong dan kangkung). Sengaja diberi makan daun saat pagi hari supaya terbiasa, baru sorenya diberi makan lain.

Setelah mengecek pekerjaan secara remote, baru ke kebun untuk mengecek tanaman dan foto-foto (yang terakhir ini lebih penting kayaknya, hehehe...). Kembali dari kebun, biasanya aktivitas berlanjut di saung untuk menulis artikel atau mengerjakan pekerjaan lain.

Jika tinggal dan beraktivitas di kota, waktu rasanya berjalan lebih cepat. Baru mulai bekerja di pagi hari, tahu-tahu waktu sudah siang. Baru mulai melanjutkan pekerjaan setelah makan siang, eh tahu-tahu sudah sore.

Berbeda halnya saat di rumah kabin ini. Sudah memberi makan ikan, memeriksa tanaman, mengecek pupuk, memetik buah, panen sayur, menulis artikel hingga membuat video, ternyata baru jam 9 pagi. Sudah sempat tidur siang di ayunan, ternyata baru jam 12 siang, hehehe...

Mungkin memang tergantung suasana. Kalau bekerja suasananya serasa under pressure, sedangkan di rumah kabin ini serasa suasana liburan. Padahal ya sebenarnya bekerja juga disini, hanya saja suasananya memang lebih fresh, lebih segar dan lebih bersih.

Saat memutuskan untuk mulai membangun rumah dan lahan pertanian meski belum pensiun dari pekerjaan, saya agak ragu karena khawatir belum waktunya. Setelah dijalani, ternyata itu keputusan tepat karena saya dan keluarga justru bisa menjalaninya dengan senang hati.

Posted through the ECblog app (https://blog.etain.club)