Surat Cinta Kepada Steem: Steemit, Dapatkah kamu membalas?

Halo Steemian, Ini adalah kontes pertama yang saya ikuti selama bergelut dalam dunia steemit, dan postingan ini juga tulisan saya yang pertama dalam Bahasa Indonesia. Terimakasih kepada abang yang mengadakan kontes ini @bahagia-arbi dan Komunitas Steemit Indonesia. Semoga terus berjaya dan memberikan bermanfaat.. :D

Medan, 13 Maret 2017
Teruntuk Steem,

Sekarang aku paham apa artinya cinta tak terbalas.
Cinta sepihak, yang hanya aku jatuh cinta seorang diri ketika kau bahkan tak peduli.
Aku hanya seorang gadis biasa yang jatuh cinta padamu.
Awal mengenal yang malu-malu, Aku melirikmu melalui kawan, menyampaikan salam canggung sebagai perkenalan.
Hatiku pada saat itu menggebu tak karuan.
Aku tak tau harus berbuat apa.
Aku malu sekali...

Kuberanikan diri menulis puisi pertamaku, puisi yang konyol namun dengan gamblang mengungkapkan perasaanku padamu.
Kau diam saja tanpa memberi apresiasi.
Aku coba lagi menulis satu dan dua kali, kau masih hanya memberikan kerlingan malas.
Seolah berkata, “Aku tidak berurusan remeh temeh dengan anak ingusan sepertimu!”.
Aku memeluk puisi-puisiku dengan erat, kuhapus perih kekecewaan.

Kutulis lagi berlembar-lembar surat.
Surat tentang awan hitam dan birunya laut.
Terang dan gelapnya hidup.
Aku mungkin tidak pintar bermain kata, tidak paham bermanis ucapan.
Aku hanya si bodoh yang dengan tulus ingin mengungkapkan perasaan.
Aku hanyalah pengagum yang ingin medapatkan hatimu, ingin merebut perhatianmu.

Aku tak pernah tau bagaimana melakukan sesuatu dengan setengah-setengah.
Ketika aku menulis, aku menulis dengan sepenuh hati.
Ketika aku mencinta, aku mencintai dengan sepenuh hati.
Aku ingin cinta ini dibalas, aku ingin tulisan ini dihargai.

Berjuta surat dan puisi kurangkai untukmu.
Tidakkah kau membacanya?
Tidakkah kau sadar?
Aku menunggumu untuk menyadari keberadaanku.
Apa yang aku dapatkan?
Hanya hampa..
Hanya kosong..

Apa yang kurang dariku?
apa yang tidak aku miliki?
Kau ingin aku tetap disini?
Aku disini, untukmu..
Setiap hari.

Kau ingin aku memberikan arti?
Aku menulis dengan hati.
Mencurahkan pikiran berbukti.
Memberikan yang terbaik setengah mati.

Kau ingin aku jujur?
Aku menulis dengan terlanjur.
Begitu apa adanya tanpa ada yang harus mengabur..
Begitu asli sehingga bisa diukur.

Berbulan aku setia menanti di depan pintu, hanya agar tergerak hatimu untuk menyukaiku.
Tapi kau diam tak bergeming.
Apakah aku harus menyerah?
Apakah aku harus bertahan?

Sang penulis yang hampir menjadi Majnun
demi sang Laila yang tak bergeming steem it

Terimakasih
@bahagia-arbi
@razack-pulo

Sort:  

steemit akan membalas cintanya, ketika kita dengan tulus berada di steemit, tidak peduli dengan besar besar SBD yang kita dapatkan. yang penting kita tetap selalu berada d steemit. dalam duka maupun suka

Terimakasih atas dukungannya.. Semoga kita semua dapat bertahan di steemit dalam suka dan duka ya.

Semoga cintamu terbalas dek @tifanychairunisa, haha..keren surat cintamu. Good luck.

Terimakasih pak. Semoga saya menang kontes yaa :D