Universitas Indonesia Kirim Tim Bantuan ke Asmat, Ketua BEM Pemberi Kartu Kuning Jokowi tak IkutsteemCreated with Sketch.

in #kartu7 years ago

image
DEPOK, (PR).- Setelah insiden kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo, Universitas Indonesia mengirimkan tim bantuan ke Kabupaten Asmat, Papua, Jumat, 16 Februari 2018. Tim bernama UI Peduli tersebut akan melakukan aksi pengabdian masyarakat 16-22 Februari 2018. Namun, Ketua BEM UI Zaadit Taqwa tak ikut serta dalam rombongan tersebut.

Tim melakukan perjalanan dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Moses Kilangin Timika. Tim berjumlah 24 orang yang dikoordinasi Direktorat Riset & Pengabdian Masyarakat (DRPM) UI. Rombongan merupakan gabungan dari unsur Majelis Wali Amanat UI, Ikatan Alumni UI, Direktorat Kemahasiswaan, tim dokter Fakultas Kedokteran UI, pakar akademisi dari berbagai fakultas di UI, K3L, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM UI), dan Resimen Mahasiswa (Menwa).

"Ini upaya respons cepat dari kami terhadap permasalahan di Papua. Ini juga sebagai upaya pendekatan multidisiplin dari kami untuk merumuskan solusi jangka menengah dan panjang untuk permasalahan Papua,” ujar Profesor Heri Hermansyah selaku Direktur DRPM UI dalam keterangan tertulis, Jumat sore.
Tim dokter yang dikirim terdiri dari spesialis anak, dokter umum, ahli gizi, dan tenaga biomedik. Ikatan Alumni Fakultas Teknik UI juga memberikan bantuan berupa Tabung Listrik (Talis) untuk membantu distribusi listrik ke daerah-daerah Papua. Talis adalah inovasi dari dosen FTUI, Chairul Hudaya.

image

Dalam konsep Talis, energi listrik bisa disimpan dalam sebuah media penyimpanan energi (baterai). Selanjutnya dipakai mengoperasikan peralatan elektronik. Dengan alat tersebut, distribusi listrik dapat dilakukan dengan mudah tanpa bergantung dari kabel dan transmisi pembangkit tenaga listrik.

MENOLAK IKUT
Tim UI Peduli pun akan melaksanakan proses rapid assestment. Ini merupakan proses pemetaan permasalahan di suatu daerah melalui proses survei lapangan, wawancara, dan angket yang nantinya akan menjadi dasar perencanaan jangka menengah dan panjang.

“Karena kami ke depannya berencana untuk menerapkan program Desa Binaan di sana. Kami juga berusaha mengirimkan dokter-dokter dan tenaga kesehatan untuk melakukan kegiatan magang ke daerah Papua nantinya,” ujar Heri.

Selain proses asesmen, tim ini juga akan melakukan pelayanan kesehatan dan gizi serta menyalurkan bantuan logistik. Bantuan ini berupa makanan dan obat-obatan. Dalam melakukan kegiatan tersebut, tim Universitas Indonesia melakukan kerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) setempat.

Kerja sama itu terutama dalam hal distribusi logistik, akomodasi, transportasi, dan pengamanan. UI Peduli adalah gerakan pengabdian masyarakat dari UI yang bertujuan untuk membantu penyelesaian permasalahan masyarakat melalui aplikasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan sosial budaya.
Program yang telah berjalan dari tahun 2011 ini telah menurunkan timnya ke berbagai daerah bencana di Indonesia. Contohnya, gempa Aceh, banjir Jakarta, ataupun bencana meletusnya gunung berapi di Bali.

Selain proses asesmen, tim ini juga akan melakukan pelayanan kesehatan dan gizi serta menyalurkan bantuan logistik. Bantuan ini berupa makanan dan obat-obatan. Dalam melakukan kegiatan tersebut, tim http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2018/02/05/rektor-universitas-indonesia-akhirnya-minta-maaf-418901 melakukan kerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) setempat.

Kerja sama itu terutama dalam hal distribusi logistik, akomodasi, transportasi, dan pengamanan. UI Peduli adalah gerakan pengabdian masyarakat dari UI yang bertujuan untuk membantu penyelesaian permasalahan masyarakat melalui aplikasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan sosial budaya.
Program yang telah berjalan dari tahun 2011 ini telah menurunkan timnya ke berbagai daerah bencana di Indonesia. Contohnya, gempa Aceh, banjir Jakarta, ataupun bencana meletusnya gunung berapi di Bali.

Menariknya, Ketua BEM UI Zaadit Taqwa tak ikut dalam tim bantuan tersebut. Media Relations Humas UI Wanda Ayu A juga membenarkan Zaadit tak turut serta. Menurutnya, Ketua BEM yang memberi http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2018/02/02/jokowi-respons-kartu-kuning-dari-mahasiswa-universitas-indonesia-begini http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2018/02/02/bunyi-peluit-dan-kartu-kuning-warnai-kunjungan-jokowi-ke-universitas-indonesia tersebut sudah diajak ikut bergabung. Namun, Zaadit menolak. ‎Saat Pikiran Rakyat mencoba menghubungi nomor telefon Zaadit, yang bersangkutan tak mengangkatnya.***