Jalak
Burung yang terkenal sangat lincah ini sering dijumpai di pematang sawah, area perkebunan, hutan primer dan sekunder, serta padang rumput. Pada musim berkembang biak, mereka membuat sarang dalam lubang pepohonan, atau terkadang bersarang di atap-atap rumah yang dekat dengan area persawahan.
Kakinya yang panjang membuat burung ini bisa berjalan seperti ayam, dan menggunakan kakinya untuk mencari makanan di permukaan tanah. Biasanya, mereka mengais tanah untuk mencari cacing, jangkrik, atau larva lebah yang terkubur di dalam tanah. Kebiasaan dan perilaku ini, juga cara berjalannya, mengingatkan kita pada burung branjangan di alam liar.
SEMAKIN LINCAH DENGAN KAKINYA YANG PANJANG
Jalak kerbau terlihat lincah berkat kedua kakinya yang panjang.
Wilayah persebaran jalak kerbau mencakup sebagian besar kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia (Jawa, Bali, dan Sumatera). Perkembangbiakannya sangat cepat, sehingga di beberapa negara malah dijuluki sebagai burung hama. Lain halnya dengan Indonesia, khususnya di Jawa, burung ini justru diburu untuk diperdagangkan. Bahkan ada juga yang mengolahnya sebagai bahan obat, atau malah dijadikan santapan.
Namun karena perkembangbiakannya yang pesat, hal tersebut belum terlalu mengganggu populasi di alam liar. Tentu akan lebih aman jika mulai dilakukan upaya penangkaran, agar nasibnya tak seperti jalak putih dan jalak bali.
Perawatan dan perkembangbiakan
Perawatan jalak kerbau cukup simpel. Untuk menjadikannya cepat berbunyi, makanan yang diberikan pun cukup buah-buahan saja, atau bisa dibarengi dengan pemberian serangga jika ingin menjadikannya makin rajin berbunyi.
Adapun perawatan harian yang bisa diberikan sebagai berikut :
Pagi hari, burung dikeluarkan untuk mendapatkan cahaya matahari pagi.
Setelah beberapa menit, burung bisa dimandikan. Pada saat itu, pakan dan air minum bisa diganti dengan yang baru. Jangan lupa memberikan buah pisang atau pepaya.
Setelah dimandikan hingga basah-kuyup, burung diangin-anginkan selama beberapa menit. Setelah itu dijemur hingga pukul 09.30.
Sewaktu diangin-anginkan, burung bisa diberikan 5 ekor jangkrik dan 1-2 ekor ulat hongkong.
Pukul 10.000 hingga 15.00, burung disimpan di tempat yang teduh.
Sore hari, burung bisa dimandikan lagi. Saat itulah air minumnya kembali diganti dengan yang baru, karena burung ini terkenal suka mengotori air minumnya.
Jangkrik kembali diberikan sebanyak 5 ekor.
Jalak kerbau mata putih dan mata kuning
Jalak kerbau bisa dibedakan dalam dua jenis, yaitu jalak kerbau yang memiliki iris mata putih dan jalak kerbau dengan iris mata kuning. Menurut mitos yang diyakini sebagian kicaumania, jalak kerbau yang memiliki iris mata putih jarang berkicau, tetapi lebih mudah diajari bicara bahasa manusia meski hanya sepatah dua patah kata dan tidak sefasih burung beo. Adapun jalak kerbau dengan iris mata kuning memiliki kicauan yang lebih bagus, dan mampu meniru suara burung kicauan lainnya.
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://budidayaternaks.blogspot.com/2013/05/perawatan-jalak-kebo-agar-rajin-bunyi.html