JAK U ARAB: Peran Arab dalam Kebangkitan Tanah Rencong

Screenshot_20180724-120257~2.png
Sumber foto : ISLAMEDIA

Pada bab ini penulis @kba13 menguraikan masalah yang sangat menjadi tradisi yang amat spesial bagi sesiapa saja yang menganggap dirinya islam yaitu Naik haji, bahasa Acehnya JAK U ARAB ( pergi ke Arab).

Naik haji merupakan rukun islam yang kelima , yang apabila kita sudah mampu kita ada kehasusan untuk menunaikannya. Bagi masyarakat Aceh berhaji adalah salah satu cara untuk merasakan sebuah ritual yang mungkin harus digapai oleh semua insan, dan merupakan kunci utama bagi masyarakat Aceh untuk merasakan kontak keilmuan dengan masyarakat ilmuan Aceh serta menjadi salah satu kata kunci di dalam memahami dinamika kehidupan beragama masyarakat Aceh.

Pada Abad ke-16-17 jaringan ulama perdana dalam pembaharuan islam ada di Nusantara nntuk menggambarkannya muncullah istilah haramayn, , setelah itu mncul pula istilah *ek haji * yang berarti naik haji. Di Aceh sendiri ada dua kampung yang menyematkan nama haji yaitu Labuhan haji dan krueng haji, dan orang-orang yang sudah pernah naik haji di kenal dengan istilah Teungku Haji.

Bagi sebagian penduduk Tanah Rencong , istilah arab merupakan bagian dari identitas yang melekat pada istilah Aceh , istilah ini sering disingkat dengan Aceh ( Arab, Cina, Eropa, dan Hindia). Sampai sekarangpun belum diketahui siapa yang pertama kali membuat singkatan dari kata Aceh tersebut. Namun istilah ini sangat menarik untuk di telaah .

Berbicara tentang kata Aceh diatas, pertama, A yang berarti Arab yaitu tempat agama islam berasal, yang para Nabi dahulu ikut serta dalam menyebarkan islam ini dan negeri Aceh merupakan tempat pertama kali islam bertapak di Nusantara. Kedua, C yang berate Cina telah memulai hubungan lama dengan Aceh, baik dalam perdangan, sampai sekarang kita masih bisa melihat betapa orang cina masih banyak yang memilih berniaga di Aceh maupun dalam ranah pertukaran budaya.

Ketiga, E yang berarti Eropa adapun hubungan Aceh dengan Eropa memang telah terjadi jauh sebelum era colonial, dimana kerajaan Aceh membina hubungan yang cukup baik dengan kerajaan-kerajaan yang ada di Eropa. Keempat, H yang berarti Hindia,merupaka bagian dari suku bangsa yang telah melakukan berbagai asimilasi kebudayaandi Aceh, terutama dengan kedatangan orang India baik itu untuk hubungan perdagangan maupun untuk dakwah islam.

Jika kita berbicara tentang agama, Arab memang identik dengan Din Al-Islam , dimana islam pertama kali masuk ke Nusantara pertama bertapak di Aceh, Nampak hubungan Aceh dan Arab yang kuat melekart antar keduanya.
Para ulama Aceh sangat banyak yang pergi ke Tanah Arab, salah satunya Syeikh Haji Muhammad Wali al-Khalidy menetap di Mekkah selama satu tahun , beliau pergi ke tanah Suci telah mempelajari ilmu-ilmu keislaman pada beberapa ulama terkemuka di beberapa dayah terkemuka di Aceh.

Telaah ini memperlihatkan bahwa peran orang Aceh di tanah arab tidak dapat diabaikan. Dalam hal ini merka terlihat mampu memberikan konstribusi penting di dalam sejarah Mekkah. Selain itu Arab juga memiliki peran-peran penting dalam perjuangan Aceh , dimana ide-ide kebangkitan islam ternyata juga banyak disebarkan oleh para pembaru islam melalui jaringan intelektual di Aceh.