Bantuan Apa yang Bisa Dilakukan Untuk Penderita Gangguan Jiwa?

in #indonesia7 years ago

perawat-pasien-gangguan-jiwa-rawan-terkena-gangguan-jiwa-l0T.jpg
Sumber

Salam Steemians.

Sepertinya banyak yang tertarik dengan postinganku sebelumnya tentang Gangguan-gangguan Jiwa yang Banyak Terjadi di Masyarakat.

Wajarlah karena ini menyangkut semua kehidupan tanpa membedakan status, pangkat, kekayaan, apalagi yang kurator steemit (whale) atau pun pemula yang masih edeung sabee. Semua sama saja karena setiap orang berpotensi mengalami gangguan jiwa.

Untuk menjawab beberapa pertanyaan teman-teman yang penasaran tentang tindak lanjut dari penatalaksananan penderita gangguan jiwa, jadi teman-teman bisa melakukan tindakan sesuai dengan jenis gangguan jiwa yang dialami penderita.

Untuk penjelasan jenis-jenis gangguan jiwa baca di sini

1. Depresi

Orang yang mengalami depresi sudah tentu tidak bisa melakukan aktivitas kesehariannya. Tindakan yang bisa kamu lakukan untuk membantu temanmu atau keluargamu yang mengalami depresi ialah;

a. Membantunya dalam melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan, tidur, menjaga kebersihan diri, berdoa dan beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan.

b. Memberikan dukungan emosional dengan cara menemani dan mengajaknya ngobrol, mendengar keluhannya, memotivasi dirinya, dan menunjukkan bahwa kita memahami perasaannya.

c. Memotivasi untuk mulai beraktivitas dengan cara mengajak berinteraksi dengan keluarga atau orang-orang di sekitarnya, melakukan aktivitas ringan sperti membaca, bermain, dan olahraga.

d. Bila penderita menunjukkan gejala seperti berusaha untuk bunuh diri, tidak mau sama sekali bicara dengan orang lain, menangis terus menerus, dan terlihat sedih berkepanjangan, maka kamu wajib membawanya ke pelayanan kesehatan baik itu puskesmas, klinik psikiater, atau rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mental.

Untitled.png
Sumber

Ketika seseorang telah mengalami depresi maka dia susah untuk membantu dirinya sendiri keluar dari depresi itu, maka perlu keluarga atau orang terdekat untuk membantunya.

2. Agresif

Ketika perilaku agresif ini muncul hal yang bisa dilakukan ialah melakukan teknik relaksasi nafas dalam supaya perasaan marah itu dikeluarkan. Namun untuk kasus penderita agresif berat, cara seperti ini tidak berefek lagi, karena dia butuh objek tertentu untuk melampiaskan perasaan marahnya.

73f94a8a-d679-4193-b81c-36919d0596ef.jpg
Sumber

Cara kedua yang bisa dilakukan ialah dengan memukul benda-benda lembut sperti bantal dan kasur untuk menyalurkan perasaan marah tersebut. Selain untuk melindungi diri dari cedera, cara ini juga bisa menyalurkan energi negatif yang dibentuk dari perasaan marah.

Bagi kamu yang mempunyai teman atau keluarga yang mempunyai perilaku agresif, kamu harus membantunya dengan cara berikut.

a. Membina hubungan saling percaya dengan cara memberinya kesempatan untuk menyampaikan keluhan, menggali informasi dan menjelaskan situasi, membantu merumuskan pemecahan masalah yang dihadapinya, dan mengajaknya untuk melakukan latihan relaksasi.

b. Bila penderita menunjukkan kemarahan yang tidak bisa ditangani, maka hubungi pihak keamanan untuk membawanya ke pelayanan kesehatan.

c. Perlu diingat bahwa bila penderita dalam keadaan sangat marah maka hendaknya jangan membelakangi korban, menjaga jarak, tetap ada kontak mata tanpa sikap menantang, dan sebaiknya tidak menghadapi seorang diri.

Ketika seseorang mengalami perilaku agresif, dia sulit mengendalikan diri karena gangguan kimia otak yang membuat perilakunya tidak bisa dikontrol oleh otaknya.

3. Perilaku Panik

Panik akan membuat si penderita kehilangan kontrol diri yang membuatnya melakukan hal-hal yang dapat membahayakan dirinya. Maka dari itu kita perlu membantunya dengan cara;

a. Membantunya untuk melakukan relaksasi dengan cara melonggarkan pakaian yang ketat, mengajaknya mengatur nafas, memberinya minum, memberikan kata-kata yang menyenangkan, dan mengajaknya berdoa.

b. Memberinya kesempatan untuk mengungkapkan perasaan dan jangan menyalahkannya saat dia mulai bercerita.

c. Tetap bersikap tenang dan tidak terpancing dengan kepanikan yang sedang dialami penderita.

d. Jangan berbohong dan memberi harapan terlalu berlebihan.

e. Bila penderita mengalami kesulitan tidur, gangguan mimpi buruk terus menerus, menderita nyeri yang tidak tertahankan, menarik diri dari lingkungan, atau muncul ide untuk bunuh diri, maka segera bawa penderita ke pelayanan kesehatan baik itu puskesmas, klinik psikiater, atau rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mental.

v4-728px-Avoid-Panic-Attacks-Step-1-Version-2.jpg
Sumber

4. Stress Pasca Trauma

Untuk gangguan ini penderita masih bisa melakukan pendekatan spiritual seperti berdoa, shalat, dan kegiatan ibadah lainnya. Adapun yang bisa kita lakukan untuk mereka yang stress pasca trauma ialah;

a. Membina hubungan saling percaya dengan cara mendengarkan keluhan penderita.

b. Membantunya mengekspresikan perasaan, bila dia perlu menangis maka temani dan biarkan dia menangis sampai batas tertentu.

c. Membantu memahami kejadian yang dialaminya.

d. Mengajarkannya teknik relaksasi seperti tarik nafas dalam dan terapi hipnosis.

e. Mengenali dan memberi tahu potensi yang masih dimilikinya.

f. Bawa kepada dokter, psikiater, atau psikolog bila penderita merasa perlu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mental.

berdoa-ilustrasi-doa_20160412_202953.jpg
Sumber

5. Kepikunan

Pahamilah bahwa kepikunan memang sering terjadi pada usia lanjut, maka dari itu kita perlu membantunya untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

orang tua.jpg
Sumber

Jika penderita kehilangan daya ingat ringan, pertimbangkan untuk penggunaan alat bantu atau pengingat. Hindari penempatan penderita di tempat atau situasi yang asing baginya. Temani dan pantau setiap aktivitas yang dilakukan penderita.

6. Psikotik

Penderita psikotik susah membantu dirinya sendiri untuk sembuh, karena gangguan pada sistem saraf pusat yang mengakibatkannya mengalami perubahan perlikau yang susah untuk dikenadalikan.

Untuk itu kita perlu membantunya dengan cara;

a. Membina hubungan baik dan selalu memanggil dengan sebutan namanya.

b. Menerima dan memahami kondisi penderita secara apa adanya.

c. Mendengarkan keluan dengan baik, jangan menyalahkan atau secara berlebihan mengoreksi perilakunya yang kacau.

d. Mencoba menenangkan. Gunakan kata-kata yang lembut, ajak untuk bersikap tenang dan relaks.

e. Memberi kesempatan untuk mencurahkan perasaan dan pikirannya

f. Apabila orang tersebut mangalami halusinasi maka jangan membenarkan halusinasinya, tapijuga jangan membantahnya.

g. Ajak terus dia berbicara supaya bisa mengalihkan halusinasi yang ada pada si penderita.

h. Bawa ke dokter atau psikiater bila langkah-langkah yang disebutkan di atas tidak dapat mengatasi kekacauan perilaku si penderita.

penanganan-gangguan-jiwa-perlu-konsultasi-sebulan-sekali-pYQUvN1QPd.jpg
Sumber

Ketika seseorang mengalami psikotik, dia sulit membedakan hal-hal yang nyata karena pemikiran khayal berupa delusi dan halusinasi memenuhi pikirannya.

7. Somatoform

Bagi yang mengalami somatoform bisa mengatasinya dengan cara memperbanyak ruitinitas seperti olahraga dan aktivitas yang menyenangkan.

Penderita tidak perlu menunggu sampai semua gejala hilang untuk kembali melakukan kegiatan sehari-hari, kerena sakit yang dialami itu hanya penyakit semu yang dibentuk oleh alam bawah sadar si penderita.

1751037shutterstock-102425257780x390.jpg
Sumber

Dengan melakukan berbagai aktivitas yang menyenangkan dapat mengalihkan perasaan somatik itu, sehingga sakitnya hilang dengan sendirinya. Yakinkan juga bahwa penyakit tersebut hanya semu, karena sudah ada pemeriksaan fisik yang menyatakan penderita dalam keadaan sehat.

Bila ada teman atau keluargamu mengalami somatoform, maka yang bisa kamu lakukan ialah;

a. Sadari bahwa keluhan penderita adalah nyata, bukan bohong atau rekayasa.

b. Tanyakan tentang keyakinan penderita (apa yang menyebabkan gejala) dan ketakutannya (apa yang ia takutkan terjadi).

c. Berikan keyakinan yang memadai (misalnya nyeri perut tidak berarti kanker).

d. Sarankan penderita untuk tidak memusatkan perhatian terhadap kekhawatiran tentang penyakit.

e. Diskusikan stress emosional yang ada ketika gejala mulai timbul.

f. Memberikan informasi bahwa gejala-gejala yang timbul bila sudah berobat 2 atau 3 kali tidak ada perubahan, mungkin bukan penyakit fisik.

g. Sarankan penderita untuk mendatangi dokter ahli jiwa atau psikiater untuk mengdakan konsultasi.

Ketika seseorang menderita somatoform, dia terlalu fokus terhadap suatu masaslah yang membuat dirinya melupakan aktivitas dan kemampuan positif yang dimiliki dirinya. Tugas kita untuk membantunya mengalihkan fokus itu ke aktivitas yang menyenangkan penderita, sehingga dia akan lupa dengan sakitnya.

Nah, itulah bantuan yang bisa steemians lakukan untuk membantu penderita gangguan jiwa. Bila kita mampu membantu mereka keluar dari gangguannya, maka percayalah bahwa jiwa kita akan terjaga dari sakit-sakit yang dapat mengancam jiwa.

Gangguan Kesehatan Jiwa@Blog Keperawatan.jpg

Jika ada masukan dan pertanyaan silakan tinggalkan jejak di kolom komentar.

Sort:  

Semoga kemarahannya disambut dengan kelembutan, sehingga amarah tak tumbuh subur di dalam diri. Semoga kita bisa menghindari semua itu.

Amin, dan semoga ada juga orang yang meredam kemarahan itu supaya tidak menjadi-jadi yang dapat mengarah kepada gangguan jiwa.

Terima kasih Yelli. Memang tetap aja perlu tanaga ahli ya, tapi kita sebagai awam pun bisa membantu mereka.

Semangat pagi, suster Yelli!

Iya kak, sebelum dirujuk ke tenaga ahli, keluarga orang pertama yang bisa membantu penderita gangguan jiwa supaya sakitnya tidak berlanjut menjadi gangguan jiwa berat.

Wah, tips yang sangat membantu sekali, Yel! Thank you for share ya.

Walau ga depresi, kk sering juga menyalurkan amarah dengan mukulin bantal. Ada sih bonek dolphin, tapi kok ga tega mukulinnya, jadi bantal tidur aja yang kakak tinju. Haha.

Hahaha, daripada mukul orang atau dinding kak, kan lebih bahaya lagi. Memukul bantal sudah termasuk satuan perencanaan keperawatan jiwa yang baku untuk mengatasi pasien agresif kak. Karena pasien agresif harus mengeluarkan energi negatif yang ada pada dirinya, kalau nggak bisa berbahaya pada dirinya.

ulasan yang bagus @yellsaints24, memberikan contoh dan solusi yang tepat.

Makasih @mujahud. Semoga saja bisa dipraktikkan bila ada menemukan kasus-kasus seperti di atas.

Pendampingan ini memang penting kali ya.

Benar banget Bang @citrarahman. Pengobatan gangguan jiwa yang paling mendasar ada di keluarga.

Yelli, aku ada temen yang sedang sakit berat. Sejak itu dia jadi suka berhalusinasi. Dan dia percaya semua hal itu beneran ada. Tapi sebelum sakit dia juga suka bohong. Itu biasanya karena apa ya?

Nah, itu juga ada dalam istilah jiwa namanya ......, lupa Yel. hehehe. Nantilah Yel lihat lagi di bukunya ya.

kalau bukan penyakit fiisk mungkin penyakit donya ya, Yel heheheh

Hahaha, iya kak. Walaupun tidak ada dalam dunia medis, tapi kenyataannya ada rupanya penyakit itu.

Terima kasih atas informasi dan ulasannya @yellsaints24
Semoga bermanfaat bagi kita dalam menangani permasalahan gangguan jiwa yang sering kita temukan di sekitar kita.

Iya, Terima kasih sudah berkunjung Bang @alvaro017, jadi sudah tahu kan apa yang harus kita lakukan saat menghadapi penderita gangguan jiwa?

Ya.., berkat tulisan @yellsaints24 ini saya jadi tau langkah apa yang harus kita lakukan. Dan yang paling penting, butuh kesabaran ekstra dalam menghadapi orang yang mengalami gangguan kejiwaan seperti yang telah diaebutkan diatas.

Bagus banget tulisannya, Kak Yel. Kebanyakan kalo ketemu yg bergangguan jiwa itu pasti kita (yang merasa waras) dilempar, dijauhi, diusir bahkan diolok-olok..

Nanti kalau jumpa orang gangguan jiwa lagi, ubah presepsi buruknya ya, karena mereka juga sama dengan kita. Selama kita tidak mengganggunya, dia tidak akan mengganggu kita.

Iya kak yel..