review acehnologi volume 3 bab 25(sistem kebudayaan Aceh)
BAB 25
SISTEM KEBUDAYAAN ACEH
Pada bab kali ini penulis akan mengupas mengenai kebudayaan aceh,dari beberapa tulisan sang penulis sebelumnya sudah mengupas mengenai bagaimana aspek fisik dan metafisika dari kebudayaan aceh. Salah satu kesimpulan dari tulisan-tulisan sebelumnya yaitu ilmu-ilmu sosial dapat ditemukan beberapa teori yang dimulai dari aspek metateori dengan melakukan penelitian yang mendalam terhadap budaya diaceh,khususnya kawasan tepi laut,proses pemahaman yang bersifat filosofis terhadap kawasan tepi laut,tidak menutup kemungkinan akan ditemukan upaya untuk merekonstruksi ulang format kehidupan sosial kemasyarakatan diaceh,dan upaya inilah yang hendak dituju didalam kajian ini,yakni menemukan konsep hakikat jati diri manusia yang telah berjasa jadi, yang ingin dicari itu adalah pola-pola kesadaran orang aceh untuk menjawab pertanyaan tersebut. Pada bab kali ini penulis mengatakan bahwa untuk menggali kebudayaan aceh,maka tidak dapat dipungkiri kajian sejarah kebudayaan merupakan merupakan hal yang mutlak dilakukan,pada kajian model ini diharapkan akan terus membantu bagaimana kait kelindan kebudayaan aceh yang telah disemai selama ratusan tahun,bisa dibangkitkan kembali dalam konteks era modern.
Disini,konstribusi Persia dirasakan cukup signifikan bahkan akar-akar kebudayaan aceh ternyata sedikit banyak dipengaruhi oleh peradaban Persia,baik dari sisi agama dan ternyata keberadaan syi’ah juga telah dirasakan oleh rakyat aceh yang kemudian diputar menjadi tradisi hidup. Pada bab ini mengatakan bahwa ada hubungan yang sangat dekata antara jejak budaya aceh dengan sistem kebudayaan aceh.