Raksasa Yang Terjungkal - The Giant Has Fallen Down
Piala Dunia 2018 kali ini di Moscow memang penuh kejutan. Betapa tidak, kita sudah menyaksikan bagaimana raja turnamen, sekaligus juara bertahan, Jerman, telah tersungkur terlalu pagi di fase grup. Mats Hummels dkk "dibunuh" oleh tim yang sebenarnya tak memiliki masa depan lagi pada Piala Dunia kali ini, Korea Selatan.
Korsel memang klub fenomenal ketika menjadi tuan rumah pada 2002. Kehebatan mereka menembus semifinal adalah sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh negara Asia-Afrika-Osenia manapun, termasuk yang telah memiliki nama besar di benua masing-masing seperti Nigeria, Kamerun, Iran, atau Australia. Sampai kini pun saya kesulitan mengingat nama-nama hebat tim Korsel, termasuk yang memberikan umpan lambung saat Neuer meninggalkan gawangnya dan menjadi gelandang serang pada menit-menit akhir.
Raksasa dunia yang telah "tewas" adalah Argentina. Sebelumnya Italia dan Belanda juga gagal masuk babak final 32 besar tim yang ikut serta Piala Dunia. And the las but not least, Spanyol pun tersungkur pada babak 16 besar!
Pertandingan 1 Juli itu menjadi petaka besar bagi el Matador. Sebagai tim fenomenal 2010 dan juga juara Eropa pada 2008 dan 2012, Spanyol dibuat tak berkutik oleh permainan spartan tim Rusia.
Jika ditilik dari sisi pemain, tak ada nama yang cukup ngepop di tim Rusia. Hanya Igor Akinfeev sang kiper saja yang akan terkenal. Ia ternyata adalah kiper legendaris CSKA Mosckow. Orang mengingat Akinfeev pun karena keterlibatan klubnya di Liga Champion tapi tak pernah sukses menembus fase semifinal sekalipun.
Namun, demi melawan Spanyol inu, kiper yang telah menjadi pilihan utama sejak Piala Eropa 2004 atau sebelum tsunami Aceh 26 Desember 2004 ini, menjadi gurita di bawah gawang. Ia berhasil menahan seluruh shots on goal ke gawangnya yang berjumlah 9 kali. Satu-satunya gol ke gawangnya di fase normal hanya gol dari aksi bunuh diri.
Semua bisa melihat bagaimana Diego Costa, David Silva, Marco Asensio, Andres Iniesta, hingga Isco hanya menjadi penyanyi utama tanpa suara. Semua nilai baik dari dribbling-shooting-heading hanya menjadi angin yang tertampar ke luar gawang.
Puncaknya adalah ketika babak tos-tosan, setelah perpanjangan waktu tak ada tim yang bisa tembus gawang Akinfeev. Pique, Inesta, dan Ramos berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik. Namun tendangan Aspas dan Koke bisa ditepis oleh Akinfeev, ruarrr biasa.
Again, the giant has fallen down. Sebelum ini Juara Eropa seri terakhir, Portugal, pun harus bertekuk lutut di hadapan Luis Suares dkk. Namun tidak bisa dibandingkan dengan pertandingan Rusia - Spanyol, Uruguay juga bagian dari raksasa piala dunia yang tersisa di kali ini.
Selamat Akinfeev. Aksimu mulai dibandingkan dengan kiper legendaris Rusia, Lev Yashin, meskipun kau harus buktikan di babak-babak selanjutnya.
Banda Aceh, 2 Juli 2018.
upvote for me please? https://steemit.com/news/@bible.com/6h36cq
Raksasa yg terjungkal secara tragis:
Drama piala dunia benar2 di luar prediksi banyak orang.
#Privet Russia
Kan bagus tuh. Bandar untung besar
Sulit x menebak siapa yg akan mnjadi pmenang di Wold Cup 2018. Sang raja berjatuhan.
Saatnya sang bejo ambil alih kekuasaan..
Ini berarti bahwa dunia sepakbola tidak elitis lagi.... Sudah mulai demokratis