My Research, My Adventure

in #indonesia7 years ago (edited)

Salah satu kesenangan dalam riset lapangan adalah kesempatan untuk bertemu orang-orang baru, kultur baru, dan alam yang masih asri dan menawan.

IMG_20180501_183844.jpg

Survei tentang elektabilitas partai politik dan calon presiden RI untuk Pileg dan Pilpres 2017 di Aceh, yang kebetulan saya ikut memantau di Bener Meriah dan Aceh Tengah cukup menyisakan kejutan. Petahana belum cukup aman, perlu kreativitas, untuk bisa menang kedua kali.

IMG_20180501_183518.jpg

Demikian juga partai politik. Partai politik yang saat ini sebagai pemenang nasional, ternyata tidak cukup aman ke depan. Kita tahu kemenangan PDIP secara nasional memiliki selisih tipis saja dengan partai politik di bawahnya. Meskipun demikian, partai lama masih akan berjaya, dan partai baru masih terseok-seok di ingatan pemilih saat ini.

IMG-20180430-WA0071.jpg

Salah satu yang penting dicatat dari survei ini adalah ketika pekerjaan telah selesai. Para surveyor yang telah berjibaku dalam beratnya rimba Aceh Tengah dan Bener Meriah akan kembali ke "daerah", yaitu Lhokseumawe dan Aceh Utara. Sebagian besar surveyor adalah mahasiswa perantauan, meskipun juga sebagian mahasiswa Gayo. Mereka mulai tersenyum merekah, mengisi lagi bangku kuliah dan sisa-sisa rindu pada kekasih hati yang saat riset mungkin terbelah.

IMG-20180430-WA0017.jpg

1 Mei 2018, yang juga dikenal sebagai hari buruh internasional, kami kembali ke Lhokseumawe lewat simpang KKA. Saya mulai melajukan kenderaan di waktu yang hampir petang.

Alangkah gundah hati ini ketika di tengah jalan Aceh Tengah - Takengon di wilayah Bener Meriah, kabut mulai merambah, dan penglihatan mulai susah menebah. Jarak pandang sempit nian. Rasa jeri mulai berkaratan.

IMG-20180430-WA0036.jpeg

Saya membawa mobil dengan improvisasi indra visual maksimal. Mungkin lebih tepat intuisi dibandingkan cerapan indrawi. Untunglah ada Fritz, salah seorang mentor survei bisa menjadi "mata" baik saya. Ia melongokkan kepala seperti kernet Mandra dalam sinetron Si Doel Anak Betawi, sambil berseru "kiri", "kanan", "menanjak agak kanan", "awas lubang".

Lain lagi tingkah mahasiswa saya dari Bener Meriah, Rida Purnama Sari. Sepanjang jalan berlubang dan berundak-undak itu, ia berteriak nyaring, "rem Pak", "lubang Pak", "kanan Pak". Suaranya yang mirip Mak Nyak di Sinetron Si Doel itu menambah meriah penumpang lainnya. Saya menyuruh mahasiswa untuk merapal doa dan membaca surat dalam Juz Amma. Jadilah saya membaca 20 surat terakhir dalam Al Quran, entah mahasiswa mengikutinya juga.

IMG_20180501_193007.jpg

Namun, yang paling menyenangkan, sebelum memasuki bukit berkabut itu, kami tiba di Tugu Guci, tempat air gunung mancur dengan jernihnya. Jadilah kami berswa-foto dengan riang-gembira. Walaupun setelah itu kami stress karena jalan tak juga menunjukkan persahabatan. Kabut dan jalan berlubang adalah kisah antagonis saat kami pulang dalam gelap. Fritz dengan sigap berkomentar, "ini karena korupsi merajalela, sehingga agregat lebih banyak dibandingkan aspal". Saya cuma bisa mengiyakan. Karena jalan ini satu tahun lalu baru dikerjakan, kini telah centang-perenang tak karuan.

IMG_20180501_183431.jpg

Jadilah jalan pulang kami: our research, our adventure, and full adrenaline.

IMG_20180501_183653.jpg

To my fellows who have involved in this field research, there is no decent word to say except thank you very much.
You have done this survey sincerely. Bravo!

IMG_20180501_183424.jpg

2 Mei 2018

DQmUC35dbRud7PQnqZwF7734sxaCd8nDES9WkDMvJ6ytwqu.jpg

Sort:  

Luar biasa pak perjalanannya? Alhamdulillah bisa sampai juga pada akhirnya ya....

Alhamdulilah.... Ngeri-ngeri sedap.... Tidak direkomendasikan pulang malam

ditunggu pak hasil risetnya, cerita tentang metodenya donk sampai harus ikut turun ke lapangan gitu :)

Awesome post!! Keep it up and check out THIS POST as well as I have something similar.