Empat Pemuda Merajut Nusantara #5
Assalamua'laikum Warahmatullahi Wabarakatuh
"Jangan Pernah Bosan Untuk Membaca"
Selamat Membaca Sobat..!!
Salam Merajut Nusantara..
Salam Adventure..
Masih dari Ranah Minang,
Empat Pemuda Merajut Nusantara ke #5 adalah kisah cerita akhir di episode "Merajut Nusantara"
Semoga Apa yang sudah sobat baca menjadi inspirasi dan berguna untuk semuanya.
Memasuki Kota Padang, Sumatera Barat dengan menempuh perjalanan selama 3 hari 2 malam dari bumi Rafflesia akhirnya tiba di Ranah Minang.
Dengan rute selanjutnya yang akan dilintasi menuju Sumatera Utara diantaranya:
Padang - Pariaman - Padang Pariaman - Padang Panjang - Bukittinggi - Agam (Lubuk Basung) - Pasaman (Lubuk Sikaping) - Bonjol - Rao Selatan - KotaNopan - Panyabungan dan Padangsidimpuan
Menuntaskan cerita dari yang sudah dibahas oleh Jaya Gultom tentang 2 kota yang bikin keliru selama di Kota Padang.
Bila bercerita tentang Sumatera Barat memang tidak ada habisnya apalagi, bila berbicara tidak sambil Ngopi hehe ada 2 kota dan 1 Kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Barat ini (kota Padang dan kota Pariaman) karena masih banyak yang keliru tentang 2 kota ini, masih banyak yang bilang bahwa kota Padang dan kota Pariaman sama saja, Nah ditambah lagi ada kota Padang Panjang dan Kabupaten Padang Pariaman yang bikin jadi keliru.
Seperti daerah lain di Indonesia tentang pemekaran daerah dan wilayah otonomi daerah, untuk kota Pariaman sendiri memang dikelilingi oleh Kabupaten Padang Pariaman tetapi kota Pariaman sudah tidak lagi menjadi bagian dari Kabupaten Padang Pariaman karena sudah memekarkan diri menjadi kota sendiri dan saat ini pemerintah Kabupaten Padang Pariaman berada di kecamatan parit melintang, sedangkan kota Padang Panjang wilayah kota ini dikelilingi oleh wilayah administratif Kabupaten Tanah Datar.
Kesimpulan nya adalah Kota Padang, Kota Pariaman, Kota Padang Panjang dan Kabupaten Padang Pariaman mempunyai wilayah otonomi daerah sendiri dan tidak sama.
Dahulu pelabuhan teluk bayur dan bungus yang berbatasan dengan Pesisir Selatan adalah wilayah Kabupaten Padang Pariaman, kemudian terjadi Perluasan kota padang sehingga teluk bayur menjadi bagian dari kota padang. tidak hanya itu sebelum perluasan kota padang maka sekeliling kota padang, yaitu lubuk begalung, limau manih, indarung, dan pauh adalah lokasi UNAND sehingga bandara tabing, lubuk buaya, bypass dan kito tangah semuanya adalah wilayah administratif Kabupaten Padang Pariaman.
Dahulu kota Padang hanya sampai batas sungai gunung padang di Selatan dan Air tawar kamaos IKIP di utara. baru sekitar pada akhir 1970 an dan awal tahun 1980 wilayah ini diperluas, jadi tidak salah juga kalau dibilang ada daerah Kabupaten Padang Pariaman yang berbatasan dengan Pesisir Selatan, jadi amatlah luas Kabupaten Padang Pariaman ini.
Bergegas ke kota Pariaman, tidak jauh dari kota padang sekitar 1 Jam kamipun melanjutkan perjalanan malam sekitar pukul 02:35 menuju Pariaman dan memang disana sudah ada yang menanti kehadiran kami.
Tugu Tabuik Kota Pariaman
Beliau adalah Dio Panetan yang Mengkondisikan Kami selama dikota Pariaman, sebelumnya saya sudah bertemu beliau saat bro Dio bertandang ke Kota Lhokseumawe dan kini saatnya saya balas kandang ke kota Kelahiran nya.
Indahnya Tugu Tabuik diwaktu Subuh, bentuknya yang unik dan aneh sampai kamipun harus putar balik untuk melihat lebih dekat patung tersebut,
Tabuik merupakan ikon kota Pariaman
Dengan bijaknya bro Dio mengatakan, sejauh apapun tubuh ini melangkah, sebanyak apapun mengunjungi tempat lain, seberapa ragam suku ditemui, tetapi tetap "Kampuang Nan Jauh Dimato Takana" Pariaman Kota tempat ku dilahirkan dan di besarkan kota dengan ikon Tugu Tabuik, Sala Lauak, Sabiduak Sadayuang.
Perjalanan menuju Kota Padang Panjang dijamin tak akan membosankan hamparan bukit - bukit, pepohonan hijau dan jalan yang berkelok-kelok akan membuat sobat terasa susah Move On dari kota Kecil (Padang Panjang) ini dengan indahnya perjalanan dan ditambah lagi kejutan dari Air Terjun Lembahanai yang terdapat ditepian jalur lintas Padang - Bukittinggi. tak sedikit memang para pengguna jalan untuk memperlambat laju kendaraannya untuk mengabadikan momen itu dan menikmati suasana air terjun yang terdapat ditepian jalan lintas Padang - Bukittinggi.
Ternyata tak hanya di Aceh saja kota yang dijuluki dengan Serambi Mekah, Kota Padang Panjang juga dijuluki sebagai kota Serambi Mekah
Gerbang Kota Padang Panjang dari Arah Kota Padang
Kota indah, bersih dan aman mengapa kota ini dijuluki sebagai kota Serambi Mekah ternyata Kota Padang Panjang menjadi tempat lahirnya sekolah Modern pertama dan sekolah modern perempuan pertama di Indonesia. pelopor pendidikan yang memiliki ikatan saudara yaitu, Zainudin Labay yang mendirikan Diniyah School yang kemudian dilanjutkan oleh adiknya Rahmah El Yunusiah dua orang tokoh mendirikan Diniyah Putri menjadikan Padang Panjang sebagai kota yang menjadi tempat berdirinya sekolah islam modern pertama di Indonesia. saya rasa kota kecil (padang panjang) juga layak dijuluki sebagai kota pendidikan.
Setelah itu kamipun melanjutkan perjalanan kearah Bukittinggi pada malam hari, dikarenan tubuh sudah kedinginan dan baju baju pada basah semua itu artinya kami harus menginap semalam di Bukittinggi dan melanjutkan perjalanan esok hari.
Jalur Lintas Bukittinggi - Padangsidimpuan (Sumatera Utara)
Tugu Equator Khatulistiwa, Bonjol
Bila sobat melintasi Bukittinggi - Pasaman pasti melewati Garis Khatulistiwa (Lintang Nol Derajat) tepatnya di Kecamatan Bonjol (Sumatera Barat) dan Bonjol juga merupakan tempat kelahiran Pahlawan Nasional yaitu, Tuanku Imam Bonjol yang ada di uang Rp.5000.,
“You Are Crossing The Equator" merupakan kalimat yang tertulis diatas sebuah jalan lintas Bukittinggi - Padangsidimpuan yang menghubungkan ke provinsi Sumatera Utara, tulisan ini menjadi lambang bahwa Bonjol dilewati garis Khatulistiwa dengan cuaca yang lumayan panas dengan suhu tropis menjadikan Bonjol banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Perbatasan Sumatera Utara di Kabupaten Mandailing Natal
memasuki tanah Sumatera Utara pada 13 Agustus tepatnya di perbatasan Sumatera Barat dan Sumatera Utara saatnya kami harus pamit dari Ranah Minang, terimakasih Sumatera Barat selama 2 hari di Ranah Minang kami merasa belum cukup untuk menikmati indahnya alam yang memanjakan mata, dikarenakan mengejar target untuk tiba di KILOMETER NOL INDONESIA pada 17 Agustus.
Horassss marhobas... bersama anak - anak Madina (Mandailing Natal) tetap terus tertawa ketika kami merasa lelah, karena tawa mereka sudah pasti menghilangkan lelah.
Tugu Selamat Datang Kota Salak Dari Arah Panyabungan
Tugu Selamat Datang Kota Salak Dari Arah Sipirok dan Gunung Tua
Memasuki KotaMadya Padangsidimpuan kamipun harus bermalam dikota Salak untuk melanjutkan perjalanan esok hari dengan rute selanjutnya yang akan dilintasi menuju Aceh, Namun dikota Salak ini saya dan Haqi Tole bersama 2 petarung asal Jakarta memutuskan untuk berpisah dan membagi Rute dikota Padangsidimpuan, Fajar Datubara dan Jaya Gultom memilih jalur menyisir Lintas Barat Aceh, diantaranya:
Padangsidimpuan - Sibolga - Tapanuli Tengah - Barus - Pakkat - PakPak Bharat - Subulussalam - Tapaktuan - Aceh Barat Daya - Meulaboh - Calang - Banda Aceh dan Sabang
Sedangkan saya dan Haqi Tole memilih jalur Lintas Tengah, diantaranya:
Padangsidimpuan - Sipirok - Tarutung - Sarula - Siborong Borong - Toba Samosir - Balige - Parapat - Pematang Siantar - Tebing Tinggi - Lubuk Pakam - Medan - Berastagi dan Kabanjahe
Pagi yang Cerah Kedua Petarung Asal Jakarta, Fajar Datubara dan Jaya Gultom Tampak Mulai Memanaskan Mesin Kuda Besinya
Tak mau kalah Om Riau (ALS) dan Om Tole (PMTOH) Juga Mulai Memanaskan Kuda Besi nya Pada Siang Hari
Kini kami berempat mulai berpisah untuk ngaspal bareng dan saatnya kami bilang selamat jalan dari Kota Salak, Salumpat Saindege Horassss..Horassss..Horassss.!!!
Beta Hamu di Tobasa (Tugu Selamat Datang Kabupaten Toba Samosir)
Mengapa kami mengambil Rute Lintas Tengah dan Finish tidak sama dengan Fajar Datubara dan Jaya Gultom karena kami juga mengibarkan sang Saka Merah Putih di Puncak Gunung Sumatera Utara tepat pada hari Kemerdekaan Indonesia Pada 17 Agustus.
Tepat pada tanggal 17 Agustus Bendera Pusaka berkibar di Puncak Gunung dengan ketinggian 1846MDPL (Meter Diatas Permukaan Laut)
Bendera Yang Berkibar Adalah Bendera Dari Pemda Tapanuli Utara
Ternyata pada 16 Agustus, Fajar Datubara dan Jaya Gultom melakukan perjalanan Nonstop dari Kota Padangsidimpuan menuju Kota Sabang untuk mengejar penyebrangan kapal ke pulau Weh (Sabang)
Pada Malam Hari, Fajar Datubara dan Jaya Gultom Tiba di Tugu Selamat Datang Kota Subulussalam
Tepat pada tanggal 17 Agustus, Fajar Datubara dan Jaya Gultom juga mengibarkan Sang Saka Merah Putih di KILOMETER NOL INDONESIA
Bendera Yang Berkibar Adalah Duplikat Bendera Pusaka Yang di Jahit Langsung di Rumah Ibu Fatmawati Soekarno (Bengkulu)
Sungguh sangat terharu, ada perasaan bangga ketika menjalankan misi mulia ini, harapan saya semoga INDONESIA selalu Damai dan Bersatu.
Dengan Demikian Misi "Merajut Nusantara" Tak Berhenti Sampai di Ujung Barat KILOMETER NOL INDONESIA Misi Tersebut Telah Dilanjutkan Kembali Oleh Fajar Datubara Yang Menempuh Perjalanan Selama 70 Hari Menuju Selatan INDONESIA Yang Lebih Dominan Jalur Laut Dengan Melewati 5 Pulau (Jawa - Bali - Lombok - Sumbawa - Flores - Timor - Rote) Duplikat Bendera Pusaka Yang ia Bawa Dari Rumah Ibu Fatmawati Soekarno (Bengkulu) Telah Berkibar di KILOMETER NOL ROTE (Nusa Tenggara Timur)
Demikian Pula Dengan Jaya Gultom Pada Kesempatan ini Beliau Juga Melanjutkan Misi Yang Sama "Merajut Nusantara" Dengan Haqi Tole Menuju Pulau Borneo (Kalimantan) Dengan Melewati 1 Pulau Yang Lebih Dominan Perjalanan darat selama Berhari - Hari
Tak lupa ucapan terimakasih kepada "Merajut Nusantara" mantan walikota Bengkulu, H. A Kanedi, SH, MH. 8 Provinsi daratan pulau Sumatera dan All Bikers Sumatera yang telah menjemput, menyempatkan waktu untuk bertemu, mengkondisikan dan yang telah melibatkan perjalanan kami hingga sampai di ujung barat KILOMETER NOL INDONESIA
Maaf kata dan perilaku sewaktu kami bersilaturahmi berjabat tangan, mulut berucap, kuping mendengar dan badan beristirahat. semoga apa yang telah diberikan tulus dibalas dengan yang kuasa dengan rasa yang bisa diucap.
Saya akhiri dengan sebuah kata Kesukaan yaitu "Penulis Yang Baik Karena ia Menjadi Pembaca Yang Baik" artinya siapa yang mau membaca apabila tak ada yang mau menulis.
Terimakasih sudah membaca dan mengunjungi blog saya
Congratulations @rizqiaulia! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of comments
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
To support your work, I also upvoted your post!
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Horas.
Rinduuuuu sama Padang.. 😣😣
mari ujing @irasiregar datang lagi hehe