Sosiologi Aceh
Assalamu’alaikum Wr.Wb…
Kali ini saya akan mencoba kembali mereview buku Acehnologi yang berrjudul Sosiologi Aceh, buku ini juga ditulis oleh Dr. Kamarruzzaman Bustamam Ahmad, PH,D. Beliau adalah salah satu guru besar di Salah satu campus di Banda Aceh yaitu Uin Ar-raniry, Fakultas Syariah, beliau lebih banyak mengkaji mengenai Antropologi Hukum, dan hampir keseluruhannya ia mengkaji mengenai Aceh, memahami bagaimana Karakter dan sifat orang Aceh sendiri, adat istiadatnya, juga bagaimana cara berpikir orang Aceh. Juga mengenai Sosiologi Aceh dimana akan kita bahas di tulisan saya saat ini.
Berbicara tentang Sosiologi, yang terbenak dalam pikiran kita adalah mengenai masyarakat, yang hidup secara bersamaan, dimana satu dengan yang lainnya saling ketergantungan, berbicara mengenai ketergantungan mengingatkan kita mengenai Biologi, dengan menjalin hubungan manusia tersebut dapat menghasilkan generasi penerusnya. Ilmu Sosiologi yang muncul sejak abad ke-18 M, Pemikir-pemikir nya antara lain adalah : Max Weber, Karl Marx dan Emile Durkheim.
Adapun kajian Sosiologi di Aceh sudah dimulai sejak Orde Baru, Juga Penjabaran Aceh secara Antropologi sudah dikaji sejak Penjajahan oleh Belanda, oleh karena itu kita banyak mengutip macam-macam konteks ilmu sosial barat, yang sangat berpengaruh bagaimana cara berpikir orang bangsa Eropa dengan orang Pribumi. menurut ilmu Sosial, meta teori sangatlah berperan, Sehingga muncullah mengapa pemikiran orang Barat sangatlah cendrung reduksionis, oleh kerena itu muncul “kotak” dalam membangun ilmu sosial itu sendiri, dimana mereka dapat mengkritik ilmu sosial itu sendiri, empat sebab yang perlu diperhatikan dalam mengkaji teori-teori Ilmu Sosial Adalah, penyebutan ‘Lelaki’, ‘Perempuan’, Kelompok pekerja,’ ‘orang kulit hitam,’atau orang kulit putih.
Ada beberapa sebab yang memungkinkan Muncul ilmu ini Pertama, Adanya dampak revolusi Prancis pada tahun 1789 muncullah para teoritikus untuk merumuskan pengaruh dari peristiwa tersebut, Mereka lah poklamator yang ingin menata kembali masyarakatnya dengan banyaknya Teori-teori Ilmu Sosial. Kedua, revolusi industri dan kemunculan kapitalisme, dimana pada masa ini masyarakat petani mulai dipindah kepada berbagai industi yang digerakkan dengan “Mesin dan Uang, yang berbuah pada kapitalisme. Ketiga, Kemunculan sosialisme, walaupun ini menyebabkan pemikiran komunis, walau ini memunculkan sosialisme yang diakibatkan revolusi industry. Keempat, proses urbanisasi yang terjadi akibat dari revolusi industry, Dimana masyarakat yang berasal dari perkampungan berbondong-bondong datang ke kota, guna untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, sehingga masyarakat yang abaru saja masuk kota perlu tatanan hidup yang lebih baik. Kelima, keempat proses tersebut nyatanya sudah lama dipengaruhi pada konsep religiusitas Bansa Barat.
Apbila benar telah melahirkan teori-teori ilmu sosiologi dapat diartikan bahwa ada pergerakan masyarakat barat, dalam mencari penghidupannya yang lebih baik, seperti halnya kita lihat konsep keilmuan filsafat barat banyak menghasilkannya meta-teori.
Kata sosiologi pertamanya ditemukan oleh Comte pada tahun 1822, mulanya comte sangatlah focus kepada stuktur sosial dan perubahan sosial, Comte telah membagi perkembangan intelektual dalam sejarah kepada tiga bagian, bagian pertama adalah bagian teologi sebelum 1300, kedua antara tahun 1300-1800, dalam bberapa abad ini sangatlah dikenal dengan tahapan metafisika dalam mempercayai pada alam, bagian ketiga 1800 yang telah terkenal dengan tahapan positivistik, yang dikenal mereka dianut dengan kepercayaannya kepada sains, sehingga pada bagian ketiga inilah permainan sosiologi, sehingga muncullah pengetahuan yang sangat nyata,system pemerintahana yang sangat rasional, dan Agama, Kemanusiaan, oleh karena itu comte sangatlah ingin system pemerintahan dijalankan oleh pelaku industry da juga banker yang telah di didik dan di arahkan oleh para sosiolog, dengan diserahkanya kepada sosiolog dipercaya dapat terjadinya masyarakat yang di didik oleh mereka lebih baik. Jadi pemikiran comte ternyata dapat diterima oleh masyarakat banyak, sosiologi yang dilahirkan dari menangnya rasionalitas yang terkenal dengan positivistic yang disebabkan oleh sosiologi ditemukannya Hukum-Hukum ataulah peraturan dalam tingkah laku sosial dalam kehidupannya Manusia, yang akhirnya muncullah masyarakat yang sempurna dengan tingkah laku berdasarkan peraturan yang ada.
Dalam membangun sosiologi Aceh dapatlah di terapkan dengan metode Banding dan Sejarah, pengkajian secara sosiologis sangatlah perlu didalami dengan cara subtantif, dikarenakan perubahan masyrakat aceh yang sangatlah cepat, oleh karena itu telah terbentuknya cara pandang yang baru dari masyrakatnya. Sebelum berakhirnya review isi dari bab ini ada tiga hal hal yang perlu digali jika ingin dimunculkannya sosiologi Aceh, Pertama, menemukannya ruang imajinasi sosial yang ke Aceh-han, yang perlu di lihat secara multi-kedisiplinan, kedua, penemuan ruang yang aktif dan progresif dalam bidang kesadaran sosial masyarakat Aceh, Ketiga, bagaimana ruang kebatinan masyrakat Aceh, yang dapat dipengaruhi dalam dua ruang yang disebutkan sebelumnya. Drai ketiga hal ini dapatlah di kaji dan mempermudah pada kajian sosiologi Aceh. Baiklah inilah hasil dari review saya yang amat jauh dari kata sempurna, Trimakasih.