Kontribusi Keilmuan Alumni Luar Negri Di Aceh
Menuntut Ilmu ke luarnegri merupakan suatu yang mentradisikan aceh, ini dapat dibuktikan dari bagaimana ketika Anak-anaknya Ingin menuntut ilmu keluarnegri utamanya ke timur tengah tak sedikit dari mereka yang membuatkan suatu syukuran sebelum keberangkatan mereka, dari sebuah kegiatan syukuran ini merupakan pemberitahuan bagi sanak saudara, bahwa anaknya ingin meninggalkan kampung halaman nya, guna utuk menuntut ilmu, dan kegiatan tersebut menurut kepercayaanm, agar kepergian mereka di ridhoi oleh Allah swt, dan diberikan keselamatan dalam perjalanan mereka, kebanyakan yang menyambung untuk menuntut ilmu di timur tengah mereka yang merupakan alumni dayah, guna untuk menyambung kembali ilmu yang telah di pelajarinya didayah, sebuah motivasi besar mereka ingin ke timur tengah adalah karena hubungan aceh dengan haramayn.
Sangat banyak alumni yang berasal dari timur tengah yang berkiprah didalam masyarakat, mereka banyak mengisi di beberapa perguruan tinggi, menjadi imam, bahkan menjadi pembimbing guru tahfidz didayah penghafal al qur-an di sekitar Aceh, Peran Alumni timur tengah sangatlah dirasakan oleh kita masyarakat Aceh, sehingga bukanlah suatu hal baru jika para orang tua Aceh yang mengirimkan Anak-anaknya untuk belajar di timur tengah, ini dilakukan sebelumnya anak-anak mereka di sekolahkan terlebih dahulu didayah-dayah sekitar Aceh sebelum anak-anaknya dikirimkan ke Timur tengah guna untuk menuntut ilmu, karena dayah merupakan pendidikan dasar yang banyak memberikan manfaat banyak, utamanya bagi mereka yang ingin menuntutut ilmu disana, oleh karena itu tradisi menuntut ilmu ke luar negri menjadi budaya bagi kiat masyarakat Aceh. Pada Saat itu para Ulama dan juga para orang tua sangatlah disibukkan melawan para penjajah, jadi para oaring menjadi minim dalam mengirimkan lagi anak-anak ketimur tengah, kecuali ketika pada orde baru orang tua kembali mengirimkan anak-anaknya untuk belajar diluar Negri.
Pada era 1970-an Peran Alumni luar negri sangatlah membantu, tidak hanyak mereka, bahkan mereka yang bukanlah alumni luar negri telah menghasilkan banyak hal, dan berbagai karya-karya nya yang terkenal, dan karya itu teruslah sirna dan berkembang hingga hari ini. Di aceh siapa saja yang ingin belajar di luar negri, diperlakukan dengan istimewa, yaitu mereka diberikan beasiswa selama iya belajar, guna nantinya iya merasa bahwa pemerintah berjasa baginya, dan rasa malunya jika ia tidak melakuakn sesuatu di negrinya sendiri setelah pulang ke daerahnya masing-masing, adapun Negara-negara selain timur tengah tempat mereka bejar non Agama yaitu, Amerika utara, dan Australia.
Pasca terjadinya Bencana yang dahsyat pada tahun 2004, para pembesar di Aceh banyak yang menyekolahkan rakyatnya keluar negri, dengan tawaran yang menggiurkan yaitu full beasiswa, mereka disekolahkan S2-S3, dan mereka di seleksi secara ketat, karena mamang orang-orang yang benar benar ingin belajar yang akan diluluskan, karena pemerintah ingin mereka yang pulang dari menuntutr ilmu di luar negri dapat berkontribusi bagi masyarakat banyak nantinya, karena Aceh sanagtlah banyak Sumber Daya Manusia yang hilang Pasca Stunami, Mereka akan di dipakai baik itu di lembaga pekerjan Swasta maupun Negri.
Para alumni luar negri sangatlah banyak yang mendapatkan profesi yang sangat strtegis, diantaranya mereka ada yang diundang keluar negri untuk menceritakan kembali kegelisahannya kepada forum Internasional, adapula yang menjadi guru besar bagi dibeberapa perguruan besar, bahkan mereka juga menjadi asisten peniliti asing, dan adapula yang bertahan di NGO, ini menjadikan sebuah ajang bagi sang penerims beasiswa untuk menjadi seorang tokoh perubahan.