Cara Berpikir Orang Aceh

in #indonesia6 years ago

Cara berpikir orang Aceh dikenal dengan istilah seumike (berpikir), dari situ timbullah pertanyaan bagaimanakah cara berpikir orang Aceh, menjawab cara berpikir orang aceh tergantung dengan factor tingkat yang berhubungan dengan atau bersifat kejiwaan (rohani,batin) dan sejauh mana mereka memahami konsep kosmologi, walau demikian pemikiran mereka pasti sudah berubah, seiring berjalan nya waktu, dari segala perubahn inilah kita dapat melihat sejauh mana konsep pemeikiran orang Aceh pada umumnya.
Di aceh pemikiran yang sangat unggul adalah hadih maja ini adalah sebuah konsep pemikiran atau nasihat oleh para pemuka Aceh, konsep itulah yang unggul dari pemikiran orang aceh dari sejak dulu hingga sekarang, istilah seumike merujuk kepada bahasa arab f-k-r, dalam bahasa melayu istilah seumike disebutkan Fikir atau piker, oleh karena itu tergabunglah beberapa rangkaian kata dari banyak kalangan yang berasal dari kata Fikir, yaitu ahli fikir, pemikiran, dan pemikiran.
Dalam konsep ini lebih condong kepada falsafah ke-Aceh-an dalam memutuskan suatu perkara dalam suatu kehidupan. Dalam pemikiran orang aceh terdapat konsep bek peumale gampong, dari paparan konsep ini terdapat sesuatu upaya untuk menutup suatu Aib, yang dilakukan oleh seseorang yang iya tinggal pada kampung tersebut, dalam konteks sejarah, setiap masyarakat desa terdiri pada suatu kelompok, dari suatu kelompok tersebut terdiri dari suatu keturunan, dari suatu keturunan tersebut saling terjadi keterikatan antara keduanya, Sehingga hubungan suatu kelompok ini telah mencipatakan sebuah perstaun yang bersifat sosial, dimana mereka tidaklah suka diadu domba antara keduanya, sehingga apabila mereka memiliki anak yang sudah kunjung dewasa akan dinikahi sesama kelompok tersebut, maka tidaklah jrang kita melihat rumah orang aceh berdesakan tanpa ada pembatas pagar, agar menjaga keharmonisan suatu keluarga tersebut maka mereka akan menjaga apabila ada suatu aib yang melanda mereka.
Pola piker yang ada diatas dibangun dari tiga aspek yaitu, Alam,agama dan jiwa , jadi maksudnya adalah setiap pola piker yang ada masyarakat tersebut guna untuk menjaga keseimbangan kehidupan yang ada masyarakat, terdiri dari suatu kelompok hingga naggroe, start dari bagaimana kita bersikap kepada alam, agama dan jiwa. Falsafah Alam cosmos terdiri dari titik kendali untuk terciptanya suatu pengalaman, sesuatu yang melawan alam ada istilah yang sering disebut hana roh, Istilalh hana roh rersebut sering muncul jika ada sebuah fenomena yang melawan alam. Jadi apa yang kita akn kerjakan mengikuti arah keinginan alam, istilah roh kalau lah dilihat dengan kasat mata, pada setiap tempat yang iya duduki pasti ada pengaruhnya dengan Alam dan manusia, oleh karena itu di upayakan lah bagi kehormatan alam dan memebri nam dengan konsep khanduri, oleh karena itu juga aceh sungguh banyak khanduri yang diselenggarakan, hampir setiap kejadian penting pasti diadakannya nya khanduri.
Suatu kebaikan dan suatu keburukan bukanlah dipandang secara pemikiran dan pandangan, melainkan dilihat dari aspek jiwa yang kemudian lahirlah konsep jiwa ke-aceh-an, moral disini tidak lah diukur seberapa banyak iya berbuat untuk kepentingan sosial, namun moral disini dilihat dari segi sikap leluhur yang selalu di showkan dalam kehidupan sehari-harinya, dan biasanya orang ini bakal jadi pemimpin dalam masyarakat tersebut. Oarang-orang yang melakukan perbuatan hana geut dalam sustu kampung seperti iya tidak pernah datang di suatu pekerjaan sosial, tau iya tak pernah datang pada keurija udep dan kereuja mate, akan mendapatkan hukuman dari orang kampung tersebut yakni, ketika ada pekerjaan yang harus dilakukan secara bersamaan dirumahnya atau diruang lingkup keluarganya, maka penduduk sekitar enggan dalam membantunya.