Tiang Pencari Sinyal dan Kisah Perjalanan Tim 9 Steemit di Sampoiniet

in #indonesia7 years ago (edited)

Keterhubungan adalah kunci komunitas kripto. @rismanrachman

IMG20180121113014.jpg

Magrib kami tiba di Calang, Aceh Jaya. Usai shalat, tiga mobil melaju menuju Ligan, dan setelah membeli bekal, dengan menggunakan dua mobil kami menuju titik singgahan, yaitu Basecamp Conservation Response Unit (CRU) yang terletak di Sarah Deu, Pante Purba, Sampoiniet, Aceh Jaya, Minggu (20/1) malam.

Sejak di Ligan, teman-teman sudah memberi warning bahwa kami segera memasuki zona tanpa sinyal. Saat itu, tim 9 plus Kurator Steemit Indonesia terputus dengan dunia luar. Saya, yang baru saja membeli kartu paket juga memilih mematikan handphone.

Saya sempat disergap imaji. Jika sekiranya terjadi suatu insiden maka hanya kemampuan bertahan hidup secara berkelompok yang bisa kami lakukan. Saya pun mulai memikirkan cara paling mungkin untuk mengirim sinyal ke dunia luar, misalnya dengan api atau dengan letusan, atau membiarkan seseorang untuk keluar dari zona darurat.

Tapi, berada diantara anak-anak muda kripto memang asyik. Mereka selalu menemukan imaji yang bisa membuat semua menikmati perjalanan, padahal tidak ada yang tahu apakah dikiri dan kanan kami situasi cukup aman atau sebaliknya. Ada yang bilang, sekiranya terjadi kenaikan SBD hingga 1 juta maka pemberi usul menginap di Basecamp CRU Sampoiniet mesti diberi "hukuman" cubit pipi.

Tim 9 dari KSI Chapter Banda Aceh itu adalah @kemal13, @orcheva, @akbarrafs, @yasir.mogerz, @fahrijoely, @suhiel, @kreatif, @kmubarak dan saya @rismanrachman plus @levycore. Sebelumnya, kami baru saja mengisi acara Forum Aceh Menulis (FAMe) yang digelar di STAIN Meulaboh. Diujung acara, Sabtu (20/1) para Steemian dan calon steemian bersepakat membentuk KSI Chapter Barsela dengan Ketua terpilih @bairuindra.

Malam makin merangkak ke tepian dini hari. Saya, memilih cepat tidur sebelum pertandingan ngorok berlangsung. Beruntung cuaca malam memberi belaian terbaiknya, sehingga sayalah yang memulai start ngoroknya. Saya tak bisa bayangkan jika teman-teman lain yang memulai ngorok, sebab bisa dipastikan saya akan terjaga hingga pagi. Pilihannya hanya dua, tertidur dan dikomplen saat pagi, atau tidak tidur, dan badan lelah bersebab dua malam tidak cukup tidur? Saya memilih dikomplain!

Persis, paginya saya dikomplen, dan saya memilih tersenyum saja. Lagi pula, karena komplen sudah pernah disertai dengan kisah-kisah konyol seputar "pertandingan ngorok" diantara tim 9, maka komplen di pagi hari Minggu (21/1) menjadi komplen yang bisa memicu tertawa sehat.

Berada di Basecamp CRU Sampoiniet selama 12 jam bermakna kami terputus hubungan selama 12 jam pula dengan dunia luar. Tidak ada suara riuh dari group whatApp, tidak ada suara panggilan masuk, dan tidak ada pula pemandangan kawan-kawan melakukan postingan di Steemit. Bagaimana perkembangan harga Steem dan SBD juga tidak ada yang tahu. Sayangnya, di lokasi CRU kami tidak bisa bertemu dengan Isabella, Aziz, Olo, Jojo dan Winggo sehingga saya tidak bisa merasakan apa yang pernah dirasakan oleh teman-teman yang sudah pernah bercengkrama dengan gajah-gajah itu. Juga tidak ada perjalanan setapak menuju lokasi air terjun, ataupun mandi sungai.


Foto by @kemal13


Foto by @kemal13

Disitulah saya merasa betapa pentingnya keterhubungan. Bukan hanya terhubung secara fisik tapi juga tersambung dengan dukungan teknologi komunikasi dan data. Terhubung dengan dukungan teknologi inilah yang memungkinkan terjadinya respon tepat dalam mensikapi dinamika yang terjadi sehingga dapat memberi manfaat yang tepat pula bagi diri dan komunitas.

Sejenak saya termenung bahwa makna komunitas tidak lagi bisa dibatasi dengan kontak fisik, tapi juga dengan kontak kepentingan yang sama. Dalam konteks komunitas kripto Steem dan Steemit kepentingan yang sama itu adalah mewujudkan smart content, smart community dan smart financial. Ketiga hal ini jelas membutuhkan keterhubungan yang memerlukan teknologi pintar handphone dengan jaringan atau sinyal yang cukup. Tanpa sinyal yang cukup, tidak bisa melakukan posting, tidak bisa saling terhubung dengan sesama anggota KSI, dan tidak bisa mengelola financial kripto secara tepat dan akurat.

Kami pun bersiap-siap kembali ke Banda Aceh, harum wangi kopi racikan Warung Polem sudah mulai singgah di hidung. Sebelum bergerak saya melihat satu handphone bersandar di tiang Basecamp CRU. Ternyata itu tiang mencari sinyal. Mobil kami kembali bergerak meninggalkan area tanpa sinyal, dan begitu memasuki area sinyal, bertebaranlah semua informasi, apalagi ketika melihat harga SBD serentak gembira bersama. Tapi, kegembiraan puncak kami adalah kekompakan dalam berkomunitas. Selebihnya adalah perayaan atas capaian-capaian dari akibat terwujudnya sense of community diantara sesama anggota Komunitas Seemit Indonesia. Kami sempat singgah sejenak di Geurutee menikmati secangkir kopi, mie rebus, air kelapa, dan malah ada yang memejamkan mata sebelum bergerak ke Banda Aceh.

geurute_risman.jpg

IMG20180121132956.jpg

IMG20180121134848.jpg

Setiba di Banda Aceh, saya pulang sejenak, dan usai bercengkrama dengan keluarga saya kembali bergabung dengan teman-teman yang masih setia duduk bersama di warung Polem. Bahkan, ketika usai melepas keberangkatan @levycore, teman-teman masih setia bersama-sama, sedang saya meminta izin, kembali ke rumah. Terus terang, KSI adalah komunitas yang begitu kuat rasa kebersamaannya, saling mendukungnya, serta saling memberi happiness, terutama di gelombang kedua ini. Saya berharap, di gelombang kedatangan ketiga paska #promo-steem dan #promo-steemit akan terbentuk spirit dan sense of community yang makin kuat lagi. Semoga! []

Sort:  

salut dan respect untuk bg @rismanrachman terus mempromosikan steemit ke seluruh aceh, semangat dan semoga tercatat sebagai amal jariyah.

Jika niat tulus, Allah akan catat sebagai amal jariah, insyaAllah....

Yasalaamm.. Apik benar tulisannya Bang @rismanrachman.. Saya berimajinasi seandainya saya berada di antara teman-teman tim 9 Steemit. Barangkali, abang kalah start ngorok dari saya.. 😂😂
Saleum dari awak FAMe Chapter Lhokseumawe bang.. :)

Ayo gabung ya nanti

keren team 9,
saya teringat tentang syahid 8 di batee glungku. mereka dikenang oleh nusantara karena semangat jihad mereka untuk membela agama dan Tanah air. saya rasa anda dan team mempunyai tujuan yang sama dalam judul yang berbeda. @rismanrachman dkk bergerak untuk menyejahterakan rakyat. smoga sukses.

Patotlah, esemes Ihan lama kali dibalasnya....

Gajah-gajahnya lagi kemana waktu itu, Pak?

That mantap alur perjalanan awak droeneuh mandum...

Plus dikit "gila" haha

Itu kan memang sudah turun teumurun...!! Hehehe

Walaupun ga ada gajah, tapi malam itu saya tidur bareng “gajah-gajah” imut juga 😂

Siapakah diaaaaa haha

Siapakah diaaa?