Antara @levycore dan @yusrizalhasbi : Tentang Kualitas Konten Postingan

in #indonesia7 years ago (edited)

Salam sahabat steemian semua, semoga kita selalu sehat dan diberikan kemudahan oleh Allah dalam segala urusan.
Mohon maaf sebelumnya, judul di atas bukan untuk membandingkan keduanya dari sisi apapun itu. Artinya, tulisan ini hanya sebagai bahan evaluasi untuk seluruh stemian yang ada di Indonesia.
Hari ini saya membaca dua artikel yang ditulis oleh dua stemian dengan kapasitas yang berbeda. Sehingga tulisan tersebut juga memberikan interpretasi yang sedikit bertolak belakang (tapi sedikit saja, hanya sedikit, tidak terlalu .... hehehe)
IMG_20180120_150923.jpg

sebuah akun atasnama @yusrizalhasbi berasumsi bahwa Indonesia saat ini butuh kurator yang mampu menilai kualitas konten. Menurutnya, secara realistis saat ini dengan perkembangan steemit di Aceh dan Indonesia secara keseluruhan semakin pesat. Namun @yusrizalhasbi khawatir pertumbuhan pengguna steemit ini tidak akan bertahan lama di indonesia akibat dari kecemburuan sosial yang dirasa oleh para stemian baru. Kecemburuan ini muncul karena Indonesia tidak memiliki standar kualitas sebuah konten yang dipublis melalui platform steemit ini. Misalnya, sebuah konten dengan informasi yang bermanfaat serta di tulis denan baik menggunakan kaidah penulisan yang benar, enak dibaca, fokus pada permasalahan yang ingin disampaikan serta memiliki kesimpulan, malah tidak mendapatkan reward atau vote nya kecil. Sementara sebuah postingan dengan tulisan yang biasa saja, malah mendapatkan reward atau nilai vote yang lumayan tinggi. Hal ini tentu akan menyurutkan semangat para stemian pemula dan pada akhirnya akan meninggalkan steemit.

Screenshot_2018-01-20-15-10-55-256_com.android.chrome.png

Sementara @levycore sang kurator Indonesia berasumsi bahwa sebuah postingan yang bagus itu relatif. Tidak ada standar apapun yang penting tidak plagiat. @levycore benar, steemit memang tidak menetapkan standar kualitas konten sebuah postingan. Akan tetapi sebagai kurator hal ini harus menjadi bahan kajian mendalam agar kiranya kegundahan ini dapat teratasi. Saya kira ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan bersama dan semoga menjadi catatan kurator bg @levycore yang telah banyak menginspirasi generasi indonesia untuk selalu kreatif melahirkan karya di steemit ini. Beberapa catatan itu adalah :

  1. Perlu adanya standar konten sebuah postingan. Selama ini konten hanya dibatasi dengan "asal tidak plagiat" tulis saja. Saya kira kedepan KSI, NSC, BSC dan komunitas steemit lainnya diseluruh indonesia secara pelan-pelan dan continu melatih para anggota untuk dapat menulis dengan benar dan baik. Tentu dengan model dan metode yang yang relevan. Tentu juga harus fleksibel dan tidak kaku pada satu kaedah penulisan yang ribet. Artinya, setiap postingan itu mengajak pembaca untuk menghabiskan seluruh isi tulisan. bukan baca judul saja, langsung vote, karena penulisnya adalah kawan dekat
  2. Jangan ada GAP antara komunitas. Kita harus sama-sama membangun dan memperluas serta mencerdaskan seluruh bangsa untuk dapat menggunakan steemit dengan baik dan benar, tentu juga menghasilkan dollar, heheh.
  3. Kurator harus menjadi pemimpin yang mengayomi seluruh steemian. Memberikan arahan dan bimbingan. Setiap postingan dari stemian Indonesia semestinya diberi respon dengan comentar yang solutif demi membangun semangat pribadi penulis. Dan ini bisa dilakukan dengan oleh setiap pemimpin yang memiliki imajinasi kepemimpinan yang baik. Saya yakin kurator indonesia memiliki kemampuan ini dan kita juga harus mendukungnya.

Implikasinya, kurator indonesia tidak mampu berjalan sendiri tanpa dukungan kita semua. Apa yang ditulis @yusrizalhasbi menurut saya adalah sumbagsih pemikiran untuk pengembangan steemit di Indonesia. Dan @levycore adalah kurator Indonesia yang saat ini tentu sedang berusaha keras menjawab segala kegundahan yang terjadi didunia steemit Indonesia, dan mealalui tulisannya dia juga telah menjawab kegundahan kita. Namun kita juga berharap akan ada solusi yang lebih komprehensif lagi terkait standar konten yang pantas diberi nilai reward.
Terima kasih @levycore dan @aicabrago
Terima kasih KSI dan NSC
Terima Kasih untuk semua steemian yang telah menyumbang gagasan untuk kemajuan steemit.

Salam @rezqiwahyudi

Sort:  

Inilah letaknya karakter penulis akan terlihat. Motivasi awal bergabung di steemit menjadi penting; sebagai wadah menyalurkan aspirasi dalam bentuk karya atau berharap vote.

Proses ini menjadi penting sebagai semangat awal. Saya pernah bertahun tahun menulis di Blogspot, penulislepas dan kompasiana. Bertahun2 pula tidak dibayar. Tapi saat tulisan terpublis, ada rasa bangga dan puas tersendiri.

Skr saya menulis di steemit, tidak berharap di vote oleh kurator. Jika perlu saya bercita2 menjadi kurator untuk diri sendiri, dengan menambah investasi yang banyak.

Lebih baik tangan di atas ketimbang dibawah, lalu berkaryalah tanpa plagiat dan tujuan mencerdaskan publik. Soal vote akan menjadi bonus tersendiri. Semoga

Nyoe komentar paleng jroh! Kalau sudah biasa menulis tentu karya dibaca orang akan bangga. Inspirasi menulis saya makin terasah, pengen suatu saat nanti lahir buku dari kumpulan tulisan di Steemit.

Nyoe yang betoi maen steemit. Bukan semata2 minta vote.. vote akan datang dengan sendirinya..

Bayangkan ada ribuam orang yang menulis atau berkarya. Berharap 2 orang kurator Indonesia? Ribuan tulisan per jam. Mate kurator

Salam kenal. Saya pemula. Belum sepekan ada di jagat Steemit. Tentu, sebagai pendatang baru, saya coba berselancar, mencari tahu apa dan bagaimana Steemit ini. Masih butuh banyak waktu belajar lagi, memang. Dari tulisan dan komentar-komentar di Steemit terbuka juga minat saya untuk berikhtiar lebih kuat lagi, agar terus betah di sini.
Saya sepakat, senior @andifirdaus, kurator pastinya juga memiliki keterbatasan. Antara lain, ihwal subyektifitas, kondisi dan situasi kebatinan saat dia harus menilai karya para steemian.
Jadi, bukankah lebih bermanfaat bila kita terus saja bersemangat berkarya, menjadikan diri kita makin bermanfaat. Tentu lebih baik lagi kalau dapat berguna seperti kurator untuk banyak kawan-kawan steemian di negeri ini.
Salam dan doa kami dari pesisir barat daya Aceh.

betul sekali bg @andifirdhaus. Menulis itu bertujuan menyampaikan pesan (isi tulisan) kepada pembaca. Bukan mengharapkan vote. Meskipun ada sebagian dari kita yang motivasi menulis hanya mengharapkan vote, saya kira itu juga tidak salah. Karena dengan motivasi itu tentunya akan lebih meningkatkan dirinya untuk lebih kretaif menghasilkan karya. Memang diawal dia termotivasi dengan vote, tapi seiring dengan nikmatnya menulis dan punya rasa bangga teesendiri karena tulisannya dibaca orang, mk vote itu tidak lagi menjadi pendorong utama dirinya dalam bersteemit, melainkan sudah menjadi keharusan untuk selalu berbagi ide dan gagasan pembangunan dengan sesama anak bangsa. Salam steemit Indonesia.
Terima Kasih @andifirdhaus
salam @rezqiwahyudi

Saya sering memperhatikan postingan yang mendapat seratusan vote. Tapi viewernya cuma duapuluhan saja. Apalah artinya bersusah payah membuat tulisan bagus dan vote yang banyak tapi gagasan penulis yang disampaikan dalam postingan tidak sampai kepada pembaca.

Diskusi yang menarik,,, saya cuma bisa ikuti diskusi dan menyimak saja,,, karena baru gabung dan belum bisa dan terbiasa dengan menulis,,,,padahal tuntutan pekerjaan saya sebagai guru harus bisa banyak menulis,, selain menyampaikan secara lisan kepada anak didik saya

Pertanyaan, apakah semua steemian akan mampu menulis sesuai kaedahnya. Banyak pamula steemit bahkan tidak sama sekali, krn orientasi bergabung dengan steemit hanya ingin "mendulang" Dollar. Entah juga dengan para "senior keilmuan" yg notabene praktisi, wartawan, dosen yang sdh paham akan tulis menulis. Saya pikir curator hrs punya inisiatif lain selain dari konten tulisa yg dipermasalahkan. Sy setuju dgn @rezqiwahyudi yg memuat tulisan ini. @yusrizalhasbi juga benar *bek tuleh broh putoh", tp @levycore juga bisa kita benarkan. Salam @arifuddinaba

Semoga tulisan dari pak @rezqiwahyudi tercerahkan kita semua. Karena konten tulisan harus objektif, tidak berazaskan kedekatan dan hal lainnya. Saya walau dekat dengan pak @rezqiwahyudi , kalau tidak sempurna pasti saling kritik dan memberi masukan yang baik. Tapi, tulisan ini saya harus katakan, Luar Biasa..

Tulisan yang layak dibaca!,.
Mari kita maknai perbedaan adalah berkah,.. Steemit adalah media saling bersilaturrahmi dan mengasah kemampuan kita menulis, jangan paksakan sesuatu yang kita anggap enteng tapi berat bagi orang lain,..
Salam steemit indonesia!
Steem On!

Yaaa. Komentar ini saya anggap sangat bijaksana.

Kemampuan kurator untuk menjaga kepercayaan dari pemberi delegasi sangat dibutuhkan, kita sangat memahami jika @curie sangat menganjurkan agar delegatornya mampu bekerja dengan profesional.

Tulisan tersebut supaya menjadi pemikiran bersama, karena kalau kita mau maju tentu segala friksi dan gejolak harus dimaknai sebagai wujud kepedulian yang nyata akan eksistensi steemit di Indonesia. Kurator harus punya frame dan kebijakan yang populis kalau mau menjadikan steemit di terima sebagai tempat kreasi yang membahagiakan. Yang paling penting adalah menilai dengan jujur untuk setiap postingan.

Dan juga perlu dipahami, semua kita bisa menjadi kurator. Steemit bukan milik komunitas dan individu tertentu. Inilah menariknya blockchain

Sangat profesional, ketika sebagian orang memilih berhenti berjalan ketika orang lain tidak mengikutinya. Pasti orang akan mundur dengan rasa putus asa dan kekecewaan yang mendalam. Semakin sempit untuk bergerak.

Sebuah catatan yang sangat berguna. Memang banyak yang gundah tentang ini. Sehingga harapan hadirnya kurator konten, menjadi sangat menarik. Steemit tidak selamanya boleh menjadi rimba penuh misteri.

Yaaa. Blockchain

Sangat setuju dengan postingan ini, semoga semakin banyak orang2 spt mereka.
Tks @rezqiwahyudi