"Rumah cinta"
Taman punya kita berdua
Tak lebar luas, kecil saja
Satu tak kelihatan lain dalamnya
Bagi kau dan aku cukuplah
Kecil, penuh Surya taman kita
Tempat merenggut dari dunia dan nusia
Begitulah kira-kira kutipan puisi tersebut,,,
Dimana sang empunya puisi menggambarkan suasana rumahnya, walaupun sempit tapi begitu banyak cinta di dalamnya. Rumah yang walaupun tak luas, tapi mampu memberikan kenyamanan bagi penghuni rumah. Cinta membuatnya menjadi cukup lapang dan leluasa.
Sebuah rasa nyaman yang hadir ditengah-tengahnya, itulah sebuah rasa yang tersimpan di dalam jiwa karena diciptakan oleh cinta. Cinta yang membuat kita mampu mengarungi hujan bahkan badai dalam kehidupan. Cinta yang mendorong kita agar mampu memikul beban hidup yang berat. Cinta menghadirkan kenyamanan, menyerap segala energi emosi negatif yang masuk melalui pori-pori jiwa melalui serangkaian peristiwa yang menghimpit jiwa. Bekas luka yang kita lalui di sepanjang perjalanan kehidupan ini hanya mampu dirawat disana. Yaa, dirawat di rumah cinta.
Disebuah rumah cinta, seperti ada semacam sistem imun yang ampuh terhadap daya emosi.
Persis seperti sebuah ungkapan manis oleh Mary Caroline :
Ada sebuah tembok yang kuat
Disekelilingku yang melindungiku
Dibangun dari kata-kata yang kau ucapkan padaku
Sesosok jiwa yang telah dilindungi oleh daya imun yang kuat, akan lebih cepat tumbuh dan berbuah dengan lebat. Ini sangat sederhana, karena hakikat cinta adalah memberi. Yaa, memberi semua kebaikan yang terkandung di dalam jiwa. Layaknya sebuah pohon yang pada awalnya menyerap semua unsur hara dan energi cahaya matahari, ianya menghasilkan semua kebaikan yang ada pada dirinya, yaitu buahnya.
Persis seperti saat kita memberi semua kebaikan yang ada dalam jiwa kita, entah itu melalui tatapan mata, kata atau sebuah tindakan. Dan jika kita terus memberikan kebaikan-kebaikan, maka sebaliknya kita pun akan terus-menerus menerima kebaikan. Sebuah refleksi dari pemberian jiwa yang dengan mampu membangkitkan kekuatan kebaikan yang sering terlelap di dalam jiwa-jiwa manusia.
Sebuah rumah yang penuh cinta, menghadirkan suasana bagai disurga. Rumah yang menghasilkan sumber kekuatan jiwa, yaitu kenyamanan dan kekuatan untuk menghadapi semua tantangan kehidupan. Utuh dan abadi, itulah rumah yang penuh cinta. Seperti halnya sebuah doa saat kita memulai sebuah landasan atau pondasi bangunan hubungan jiwa abadi yang di ajarkan oleh nabi muhammad :
"Letakkan telapak tanganmu di ubun-ubun istrimu,,, lalu ucapkan, Yaa Allah, aku mohon kepadaMu segala kebaikan yang ada pada perempuan ini dan semua kebaikan yang tercipta bersama penciptanya,,,"
As a follower of @followforupvotes this post has been randomly selected and upvoted! Enjoy your upvote and have a great day!