Akhir Cerita di Air Terjun Wonosari Pondok Baru | End of Story at Wonosari Pondok Baru Waterfall

in #indonesia7 years ago

Tulisan

oleh @razidaud

Terkadang keingininan tidak selalu kesampaian dikarenakan beberapa faktor yang tidak mendukung, seperti cerita saya kali ini. Awalnya kita kecewa nampun pada akhirnya kita semua bahagia.

Sabtu dan minggu sudah kami tetapkan untuk mendaki gunung Burni Telong bersama teman-teman relawan. Segala sesuatu persiapan sudah disiapkan jauh-jauh hari sebelum kita sampai di rumah teman kami yang menunggu di Bener Meriah.

Dengan menggunakan sepeda motor kami berjumlah kurang lebih 8 orang bergerak menuju Bener Meriah pada pukul 16.00 Wib. Sepertinya cuaca sedang tidak berpihak kepada kami, dari pagi sampai saat ini awan hitam masih menyelimuti sepanjang perjalanan.

Niat kuat kami tidak terkalahkan dengan awan hitam, kami pun tetap melaju dengan sepeda motor dengan kecepatan yang tidak terlalu kencang. Perlu diingat kalau keselamatan adalah prioritas utama kami. Sepertinya hujan mulai turun, rintik demi rintik hujan mulai deras.

Namun kami tidak perlu cemas karena kami sudah memakai jas hujan dari mulai mngendarai sepeda motor. laju kendaraan kami kurangi karena jarak pandang yang sangat dekat dikarenakan kabut. Hari mulai gelap, awalnya kami berhenti sejenak untuk melanjutkan perjalanan atau berhenti dulu.

Melihat teman-teman yang masih semangat, kami pun memutuskan untuk terus berjalan menembus hujan karena Ayu sudah menunggu dirumahnya. Sampai disana pukul 22.00 WIB, sudah malam dengan udara yang sangat sejuk dirumah Ayu membuat kami menggigil.

Setelah bersalam-salaman dengan keluarga ayu, kami dihidangkan kopi gayo. Keluarga Ayu menyambut kami dengan suasana yang hangat. Tak menunggu lama, kami pun langsung menghabisi kopi gayo tersebut agar badan kami hangat tidak kedinginan.

"Bagaimana kalau kita mandi pemandian air panas? Ujar Iman, sepertinya itu sangat cocok untuk menghilangkan rasa dingin selama dijalan." Tak jauh dari rumah Ayu, kami segera mengambil keperluan mandi. Sampai di pemandian ternyata sudah tidak ada orang lagi.

Tunggu apalagi coba,, cukup dengan membayar 3 ribu rupiah kami sudah bisa masuk ke area kolam. Suhu pun berubah dalam sekejap, yang kami rasakan adalah hangatnya air ini membuat kulit dan tulang kami untuk semangat lagi. Bermain air sekitaran kurang lebih 1 jam lalu kami kembali ke rumah Ayu.

Sampai di rumah ayu, sepertinya kami melihat muka yang sepertinya kecewa. Salah satu teman dari kami yang tidak ikut mandi langsung mengumpulkan kami, sepertinya ini penting sekali untuk dibicarakan. Tanpa tunggu lama kami langsung membentuk lingkaran.

"Sepertinya dengan cuaca seperti ini kita sulit untuk mendaki, banyak sekali resiko yang harus kita terima kalaupun kita tetap memaksakan untuk naik. Orang Tua Ayu juga tidak mengizinkan kita untuk naik dengan cuaca seperti ini. Hujan yang tiada henti membuat jalur pendakian longsor kapanpun" ucap Bg Khalil orang paling tua diantara kami.

Semua dari kami merasakan kekecewaan yang sangat besar. Bagaimana tidak? kami sudah siap untuk mendaki, tinggal bergerak saja. Sepanjang malam kami tidak bisa tidur nyenyak dan tetap ingin melanjutkan pendakian esok harinya. Sambil memandangi ke langit dengan harapan agar bersahabat.
2016-01-18 04.43.23 1.jpg

Pagi hari kami semua terbangun lebih awal, semoga cuaca terlihat cerah. Alhamdulillah cuaca sepertinya ikut mendukung kami. Sarapan telah disiapkan begityu juga dengan kopi yang masih panas. Langsung kita siap-siap untuk menyantap sarapan dan kopi panas di atas meja.

Tak lama kemudian, terdengar suara gemuruh, yang ikut membuat raut wajah kami semua kembali bersedih. Hujan deras pun kembali mengguyur dataran tinggi ini. Waktu libr tinggallah satu hari lagi dan hari ini kami masih gagal. Menunggu reda yang sepertinya tidak akan reda lagii.

Agar suasana tidak terlalu kaku dengan kekecewaan. Aku mengajak teman-teman untuk membakar api unggun sambil ditemani jagung bakar. Alhamdulillah kita semua menikmatinya. Tiba-tiba saja Abang Ayu merekomendasikanair terjun yang masih belum banyak diketahui orang-orang.

Sepertinya ini jawaban untuk menggantikan kekecewaan kami. Dengan semangat kami langsung merespon baik tawaran tersebut. Raut muka wajah teman-teman kembali antusias. Alhamdulillah kami pun dapat tawaran mobil untuk menuju kesana. Terimakasih Abang Ayu.

Air terjun yang akan kami telurusi adalah air terjun wonosari, di daerah Pondok Baru. Untuk menuju air terjun ini ternayat kami harus melewati beberapa lembah,, ini sangat seru, semua teman-temanku menikmatinya. setelah kita berjalan sekitar 1 jam.

Kita sampai di Air Terjun Wonosari,, aku terdiam seakan tak percaya kalau ini ada di Negeriku Aceh. Biasanya aku hanya melihat pemandangan seperti ini di internet dan televisi saja. Semua sudah pada sibuk mengambil handphon untuk berfoto-foto.

Sungguh luar biasa ciptaanMu Tuhan, lukisan alam ini sungguh nyata. Dalam pikiranku, Tuhan selalu menjawab jawaban orang-orang yang bersabar dan inilah jawaban dari kegagalan kami tidak jadi mendaki Gunung Burni Telong.

Air yang deras dan juga bebatuan yang besar membuat kami harus tetap hati-hati jangan sampai lengah dan jatuh ke bawah sungai. Pelangi juga hadir seperti mendukung kami untuk berlama-lama disitu. Ini adalah perjalanan yang luar biasa dan aku berharap suatu saat nanti bisa kembali ke sini lagi.



Posts

By @razidaud

Sometimes keingininan not always accomplished due to several factors that do not support, like my story this time. At first we are disappointed nampun in the end we are all happy.

Saturday and Sunday we have set up to climb Mount Burni Telong with our volunteer friends. All preparations have been prepared long before we arrive at our friend's house waiting in Bener Meriah.

By using our motorcycle totaling approximately 8 people moving towards Bener Meriah at 16.00 WIB. It looks like the weather is not on our side, from the morning until now the black clouds are still enveloping along the way.

Our strong intentions are not invincible with the black clouds, we are still driving on a motorcycle with a speed that is not too fast. Keep in mind that safety is our top priority. Looks like the rain began to fall, spattered by the rain began to rush.

But we do not have to worry because we've been wearing raincoats from start motorcycle. The rate of our vehicles decrease because the visibility is very close due to fog. It was getting dark, at first we paused to continue our journey or stop.

Seeing the friends who are still the spirit, we decided to continue walking through the rain because Ayu was waiting in his house. Got there at 22.00 pm, already night with a very cool air at home Ayu made us shiver.

After greeting with my family, we were served gayo coffee. The Ayu family welcomes us with a warm atmosphere. Not waiting for a long time, we immediately finish off the Gayo coffee so that our body warm not cold.

"Why do not we take a bath of hot water," says Faith, as if it would be a good fit to relieve the cold during the streets. " Not far from the house of Ayu, we immediately took bath necessities. Until the bath was no longer there.

So that the atmosphere is not too stiff with disappointment. I invite friends to burn the fire while accompanied by roasted corn. Alhamdulillah we all enjoy it. Suddenly Ayang Ayu recommended a waterfall that is still not much known to the people.

This seems the answer to replace our disappointment. With enthusiasm we immediately responded well bid. The facial features of the friends' faces were again enthusiastic. Alhamdulillah we also can offer a car to get there. Thank you Abang Ayu.

The waterfall that we are going to take is the wonosari waterfall, in Pondok Baru area. To get to this waterfall we must pass through some valleys ,, this is very exciting, all my friends enjoy it. After we walk about 1 hour.

We arrived at Wonosari Waterfall ,, I was silent as if I could not believe this was in my Aceh. Usually I only see such scenery on the internet and television only. All have been busy taking the handphones to take pictures.

What a marvelous creation of God you are, this painting of nature is real. In my mind, God always answer the answers of those who are patient and this is the answer to our failure not to climb Mount Burni Telong.

The heavy water and also the big rocks made us have to stay careful not to be careless and fall under the river. Rainbow is also present as support us to linger there. This is a great trip and I hope someday I can come back here again.

2016-01-18 04.37.59 1.jpg

2016-01-18 04.43.20 1.jpg

2016-01-18 04.43.21 1.jpg

Sort:  

Thankyou @galarella. I hope can share more photos and story

Wow very interesting photos

Thankyou @ingridlevinson, i hope i can share more photos