Ceuraceu - Air Terjun Di Aceh Barat Daya

only.home (53)in #indonesia • 7 years ago (edited)

Jam 8 pagi terlewat 2 jam, rencana awal otomatis ikut melenceng. Tapi untuk urusan jalan-jalan gak ada yang namanya terlambat. Planning B dimainkan, tujuan tetap sama, tapi waktu yang berubah haluan walau masih di arah sebelah kanan. Tak masalah, yang penting jalan.

Keluar dari Hotel Leuser, Blang Pidie. Belok kiri, lalu tanjap gas 80 km/jam, sekitar 15 menit sampai di pasar ikan sore Krueng Batee, di persimpangan jalannya belok kanan, tepatnya di desa Panton Cut. Tancap gas lagi sekitar 5 menit lagi, nanti ketemu UPTD Balai Benih Ikan (BBI) Krueng Batee, tempat pembiakan benih ikan air tawar berbagai jenis, milik dinas kelautan dan perikanan Kabupaten Aceh Barat Daya. Menurut hasil investasi dengan penjaga kolam, "Di dalam kolam ini ada jenis ikan nila, patin, bawal, lele, tawes, ikan mas, bahkan ikan kerling pun ada. Tahun 2015 lalu, Balai Benih Induk (BBI) Krueng Batee, Aceh Barat Daya, berhasil melakukan pemijahan ikan kerling secara intensif. Keberhasilan mengawinkan ikan kerling yang dilakukan BBI Krueng Batee, merupakan yang pertama kali berhasil di Aceh. Ikan-ikan ini nantinya akan di lepas ke perairan yang ada di abdya".

Parkirkan mobil disana biar lebih aman. Karena tujuan kita bukan disitu. Perjalanan menuju ke Air Terjun Ceuraceu gak bisa dilewati dengan berkendara, hanya kekuatan lutut dan semangat berjalan kaki yang bisa membawa kita kesana

Menurut informasi dari guide yang mendampingi kami semalam, perjalanannya hanya memakan waktu sekitar 15 menit saja. Gak jauh, cuma melewati beberapa sungai, nanti kita akan di sapa oleh riuhnya gemuruh air dari dalam hutan.

Air terjun ceuraceu masih sangat asri, bersembunyi di balik selimut hutan tropis dengan julukan Breuh Padee Sigupai. Masyarakat setempat akrab menyebutkan air terjun ini dengan nama, Ceuraceu, yang berarti tempat yang adem dan asyik untuk bersantai. Begitu kata geuchik setempat yang menjadi guide kami selama perjalanan.

15 menit sudah berjalan, 3 anak sungai juga sudah kami seberangi, tapi belum ada tanda-tanda akan sampai. 30 menit, 40 menit, melewati 4 anak sungai lagi dengan arus yang deras, kesempatan dalam kesempitan pun dijalankan, tapi tujuan belum juga sampai. @marxause sempat terpelekok karena mencoba melompat di atas bebatuan licin, tapi tak masalah, tulang gasin hanya tergores sedikit. @fooart tetap staycool menjadi guide didalam guide. "Menyeberangi sungai dengan arus yang lumayan kencang, alangkah indahnya bila sambil bergandengan tangan, bila salah satu terpeleset, akan ada tangan lain yang akan menyelamatkan, begitulah perjalanan yang belum juga sampai".
@homalamba tak ada masalah, juga tak lelah-lelah. Hanya sedikit merepet sebab tas yang dipikulnya terasa lebih berat.

Tanda kayu Illegal, ujung kayu di buat sedemikian agar mudah ditarik menggunankan tali.

1 jam lewat puluhan menit akhirnya sampai tujuan dengan selamat di air terjun tingkat pertama. Ada 6 tingkat lagi di atasnya. Istirahat saja dulu sambil mandi dan berenang, atau masak kopi kalau ada bawa perlengkapan "Nanti kita lanjutkan keatas, tinggal jalan 15 menit lagi aja", kata guide.

Ntah yang mana tingkat 2, 3, 4, 5, 6, yang jelas ini tingkat 7. Air terjun Ceuracue terpampang setengah lingkaran di hadapan, lembah hijau penuh bebatuan kesat menjadi pemandangan yang tidak ada ditempat lain. Batu yang kesat seakan menjadi anak tangga yang pas untuk naik menuju ketingkat tertingginya. hana ubat lah pokok jih..