Masih Tentang Buku JdB; Apakah Ini Sebuah Laporan?
Hai steemians…
Hari ini genap dua minggu buku Judul di Belakang (JdB) diluncurkan. Beragam komentar dan tanggapan muncul dari berbagai kalangan. Dan senang sekali rasanya kami, Tansopako Press, mengetahui buku tersebut mendapat tempat di hati para pembacanya. Simak ulasan mereka selengkapnya di blog kami.
Jujur saja, apresiasi positif ini jauh diluar ekspektasi kami. JdB bahkan didaulat oleh @mariska.lubis sebagai salah satu penanda bangkitnya kembali sastra di Aceh. Tentu hal tersebut harus sama-sama kita syukuri sebagai steemians. Sebab lahirnya buku JdB tidak terlepas dari kehadiran social media berbasis blockchain, steemit.
Reaksi masyarakat diluar Jama’ah steemian pun sangat luar biasa. Baru dua minggu diterbitkan, sekarang buku ini hanya tersisa ¼ dari jumlah cetakannya. Angkanya berapa, itu rahasia perusahaan, dong. Pokoknya bayangkan saja, kalau buku ini dicetak 10 eksamplar, sekarang cuma sisa dua. Kalau dicetak seribu, yang sudah habis 800. Kalau dicetaknya cuma satu eksamplar? sisanya ya 32.8 halaman, cinta. Situ mau ngetes matematika saya?
Memang tidak semua buku tersebut kami jual. Sebahagian buku kami bagikan secara cuma-cuma kepada berbagai komunitas steemit, pustaka yang tidak dikelola negara, juga kepada beberapa teman yang kami anggap pantas menerimanya. Bukannya tidak butuh uang, tapi para penulis sepertinya lebih peduli terhadap usaha menularkan semangat menulis kepada banyak orang tinimbang mengejar pendapatan dari hasil penjualan. Kami dari pihak penerbitan ya setuju-setuju aja. Toh, semua biaya penerbitan buku ditanggung oleh mereka.
Tapi usaha menularkan semangat tersebut tidak sia-sia. Saat ini saja sudah ada tiga naskah baru sedang antri untuk dicetak sebagai buku. Satu sudah selesai proses editing dan sedang menunggu kata pengantar, yang kedua baru saja masuk dan sedang dalam proses inspeksi aksara dan tata bahasa, yang ketiga hingga saat ini masih dalam proses kurasi.
Sedangkan untuk pembelian buku JdB sendiri hingga saat ini pasarnya telah menembus berbagai kota di Indonesia seperti Banda Aceh, Bireun, Lhokseumawe, Tapak Tuan, Bandung, Surabaya, Makassar dan masih banyak lagi. Dan luar biasanya, saat ini buku JdB juga telah sampai ke Iran!
@oviyandi dan JdB di negeri Ahmadinejad
Nah, bagi kamu yang belum mendapatkan buku ini, jangan khawatir, kamu bisa segera memesannya segera sebelum kehabisan. Harganya masih seperti semula, 50.000 rupiah saja. Harga tersebut belum termasuk biaya pengiriman. Tapi jika kamu alergi AC sehingga tidak bisa ke ATM untuk melakukan transfer, maka kamu cukup duduk manis di situ saja. Cukup dengan mengirimkan 1 SBD/Steem ke wallet @kanotbu kemudian beritahu kami kemana buku tersebut harus kami kirimkan. Menariknya lagi, dengan melakukan pembayaran melalui mata uang kripto SBD/Steem maka kamu akan mendapat fasilitas gratis biaya pengiriman keseluruh Indonesia.
Nah, tunggu apa lagi? Segera buka wallet anda dan order buku JdB sekarang juga. Untuk panduan lengkap cara pemesanan buku Judul di Belakang, silahkan klik tautan berikut ini
Sekian dulu dari kami, sampai jumpa pada postingan berikutnya!
buku buku yang belum saya dapatkan saleum jroh
Masih ada beberapa stok lagi, :D Saleum.
Sukses selalu buat penulis @kanotbu
Untuk Anda juga, dan kita semua. Sukses selalu :)
Seb bereehhh kiraju...
Terima Kasih, Menyo kaleuh neubaca bereh lom, hehe.
Penasaran sama buku ini... 😁
Menariikk👍👍
Terima Kasih, Penasaran sebaiknya dilepas, sebab bkunya kehabisan, Hehe
Lho??? Cepet bgt habis nya??😭kpn cetak lg??
Untuk minggu ini insya allah masih ada beberapa stok yang belum terjual. Sila hubungi no kontak ini 0853 6009 4874 untuk pemesanan.
Untuk cetakan keduanya belum pasti kapan akan diterbitkan, tapi akan segera kami kabarkan melalui akun ini jika sudah
Loen order saboh beh...kirem u Sigli
Jeut aduen, silahkan neu transfer dana jih atawa SBD sesuai harga. Lheuh nyan neu konfirmasi alamat pengiriman ngoen bukti transfer u no Whatsapp 0853 6009 4874, Saleum
Keereenn mau dunks bukunya
Boleh sekali, mau order berapa ya?
Kalau 'Judul di Belakang', lantas aku dimana?
Di sela-sela pohon kopi bang. Hehe