Jangan Lupa Menikmati Hidup!
Punya sikap ambisius itu ada jeleknya. Kadang tidak terima bila tujuan tidak sesuai target yang telah ditetapkan. Belum lagi kalau tidak mampu menimbang rasa, bisa stres sendiri jadinya.
Seperti saya yang hidup di kota besar. Tentu saja melewati hidup tanpa tekanan orang lain merupakan hal yang mustahil. Tekanan dari atasan tempat bekerja, orang asing di jalanan, pajak, harga barang tinggi, kemacetan, banjir, sopir angkot, dan keadaan kurang nyaman lainnya. Tapi, begitulah hidup, tidak selalu sesuai keinginan kita.
Dalam mengurangi tekanan itu, seringkali manusia termasuk saya lebih memilih menghabiskan waktu untuk mencari uang. Padahal, uang tidak mampu membeli segala hal. Bahkan, kebahagiaanpun tidak dapat diujur melalui uang. Saking sibuknya, kita sering pula lupa untuk menikmati hidup.
Tahukah kalian? Hidup itu tidak mahal. Yang mahal itu adalah gaya hidup. Untuk makan sehari-hari, saya rasa hampir semua orang yang tubuhnya sehat bisa berusaha memenuhinya. Walaupun caranya mungkin bervariasi, ada yang mendapatkan dalam jumlah lumayam, adapula yang tidak.
Malahan, gaya hidup yang membuat pikiran kita tidak karuan. Seolah-olah apa yang kita miliki selalu kurang untuk dinikmati. Ingin semua yang lebih dari saat itu juga. Meskipun sandang pangan dan papannya sudah terpenuhi secara harfiah.
Oleh karena itu, pintar-pintarlah bagi kita dalam mengelola hidup. Kita yang tahu kebutuhan kita. Tak pala mengikuti kemauan yang seringkali dipengaruhi oleh bisikan iblis. Tujuannya, supaya hidup kita tidak tenang.
Jadi, jangan lupa menikmati hidup. Jangan lupa mensyukuri apa yamg kita punya saat ini. Bisa jadi, di luar sana banyak orang yang ingin sekali mwndapatkan apa yang kita miliki dan berani bertaruh hidup untuk mendapatkannya.
Terima kasih sudah membaca.
Salam pendidik.