Bercerita Lewat Kopi dan Puisi (1)
Puluhan mahasiswa dari sejumlah sanggar dan komunitas di Lhokseumawe kemarin berkumpul di Bukit Goa Jepang, yang berada di kawasan Desa Blang Panyang Kecamatan Muara Dua Lhokseumawe-Aceh. Bagi warga Lhokseumawe dan sekitarnya, mungkin tidak asing lagi dengan Goa Jepang. Karena lokasi tersebut termasuk salah satu lokasi wisata favorit untuk dikunjungi.
Karena dia atas bukit Goa Jepang tersebut anda bisa menikmati pemandangan dari seluruh penjuru mata angin. Dari atas Bukit Goe Jepang tersebut kita bisa menikmati pemandangan laut biru dan eks kilang PT Arun yang sekarang dikelola Perta Arus Gas (PAG) setelah proses regasifikasi. Selain itu, bagi anda penyuka fotografi, bisa menjepret sunset (matahari tenggelam) jelang magrib.
Lokasi wisata itu sarat dengan nilai sejarah. Berdasarkan referensi yang saya peroleh, Goa Jepang dibangun atau digali ratusan masyarakat sebelum RI merdeka atau ketika Jepang masuk ke Indonesia. Penggalian itu adalah ide Jepang sebagai benteng pertahanan mereka. Inilah salah satu program kerja paksa tentara Jepang terhadap masyarakat Lhokseumawe, khususnya yang berada di kawasan Blang Panyang ketika itu.
Penggalian Goa tersebut dilakukan siang dan malam hari tanpa henti juga tanpa digaji, sehingga sekitar tujuh bulan kemudian baru berhasil. Selama tujuh bulan tersebut warga menjadi buruh kerja paksa itu berhasil menggali 17 buah gua, yang dijadikan sebagai benteng tentara Jepang.
Bukti lokasi ini menjadi salah satu lokasi wisata yang faforit, karena sebelum dipugar, Goa Jepang itu juga ramai dikunjungi warga dari Lhokseumawe dan sekitarnya. Namun, sayangnya pengelolaan belum maksimal, mungkin saja, karena anggaran terbatas atau defisit. Namun, di tempat lain objek wisata sekarang menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), termasuk dalam ekonomi kreatif.
Kembali lagi ke Laptop “Bercerita Lewat Kopi dan Puisi”. Mereka hadir pada sore itu adalah mahasiswa Universitas Malikussaleh, dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Budaya Meurah Silue, Teater Lazuardi dan Teater Sagoe. Selain itu, hadir juga bersama mereka seorang penyair nasional yang juga wartawan Serambi Indonesi Biro Jakarta, Fikar W Eda.(bersambung).
Dear Artzonian, thanks for using the #ArtzOne hashtag. Your work is valuable to the @ArtzOne community. Quote of the week: Art, freedom and creativity will change society faster than politics. -Victor Pinchuk