Novel Intan ... halaman 9
(Selalu dalam Kenangan) ... Apapun, siapapun dan bahkan sebutir debu yang menempel di tubuhku kalau itu memberiku kebahagiaan sangat berharga.
‘’’Money is coming to me’’’
‘’’Money is coming to me’’’
‘’’Money is coming to me’’’
Jam 6 pagi kudengar suara handphone ku berbunyi, bergegas ku ambil ‘tut tut tut’ deringan handphone sebagai tanda telpon tidak terhubung, aku telat untuk jawab telpon dia atau dia tidak cukup pulsa untuk menelpon atau dia sengaja mematikan telpon. Kuputuskan untuk telpon balik ‘nomor yang anda tuju sedang sibuk’ itu suara yang kudengar, ku hubungi sekali lagi masih juga terdengar suara tersebut. Aku pikir mungkin dia ada keperluan sehingga nomornya sibuk, kutunggu sampai 15 menit. Kucoba hubungi dia lagi masih juga suara itu terdengar. Aku berusaha untuk mengerti meskipun pikiranku galau, tidak pernah nomor dia sibuk pagi-pagi begini.
Ku melangkah pelan kedapur untuk membuat secangkir kopi, aku pikir setelah dia selesai menelpon dia pasti hubungi aku lagi. Ku buka laptop untuk membaca beberapa file yang telah aku siapkan untuk presentasi di kantor hari ini. Aku berpikir ‘aku tidak boleh membuang waktu hanya untuk berpikir kalau dia lagi telponan sama laki-laki lain’ karena berpikir buruk tentang dia meskipun 4 menit 12 detik adalah sebuah kesia-siaan. Aku telah berjanji untuk percaya sama dia, bukankan cinta tanpa kepercayaan adalah kebodohan. Setelah kuperiksa dengan teliti semua file di laptop, aku berniat untuk mandi tapi karena masih penasaran ku ambil handphone, ku gigit bibirku karena penasaran apakah nomornya masih sibuk.
Tidak, tidak boleh berpikir buruk tentangnya, ku letakkan kembali handphone, aku bergegas untuk mandi agar tidak telat ke kantor. Tidak lebih dari 17 menit 21 detik aku selesai mandi, ingin ku telpon dia sekali lagi untuk memastikan apakah nomornya masih sibuk, tapi ku urungkan karena biasanya sekitar jam 7 begini dia juga mandi dan bersiap-siap untuk pergi kerja, jadi kalau kami telponan bisa-bisa lupa waktu. Tepat jam 7 lewat 31 menit aku sudah berada dalam mobil honda jaaz metik warna merah melewati jalan-jalan sepi untuk ke kantor, jam 7 lewat 51 menit aku sudah sampai, agar suasana lebih tenang kumatikan saja handphone pikirku, saat aku mau menekan tombol off ternyata ada sms masuk yang belum sempat aku baca. Sambil berjalan menuju lift ku baca 3 sms yang masuk. Sms pertama dari nomor 08238x0xxx4x ‘sayank,,, knp g angkat tlpon td?’ Kubuka sms kedua dari nomor 08227x5xx17x ‘intan, jgn lp file presentasinya ya! Ku tekan tombol lift menuju lantai 3, kubaca lagi sms yang ketiga dari nomor 08238x0xxx4x ‘sayank,,, miss u seumur hidupku... (bersambung...