Cerita Wanita Patah Hati
Sebelum saya membuat tulisan ini,saya berharap semoga tulisan ini sampai kepada orang yang saya maksud.Karena hanya ini yang bisa saya lakukan untuk membantu sang "wanita".
Sejujurnya saya juga bingung harus memulai dari mana.Setelah hampir tujuh bulan berpisah saya baru tahu kemarin.Kemana saja saya saat itu.Apakah saya orang yang tidak peka? Atau pura -pura tidak peka?
Saya sendiri tidak tahu jawabannya apa.Jika tidak ada yang membuka topik tentang sang "wanita" mungkin sampai detik ini saya tidak akan pernah tahu kalau sahabat saya sedang berjuang sendirian,berjuang untuk tetap kuat ditengah badai yang memporak-porandakan hatinya.
Fatia mungkin terlihat kuat kalau dilihat dengan kasat mata.Sebenarnya dia rapuh serapuh-rapuhnya.Hubungan asmara yang dijalaninya selama hampir 6 tahun harus kandas karena kehadiran orang ketiga.Saya rasa jika saya mengalami hal yang sama mungkin saya akan menangis sejadi-jadinya.Atau melampiaskan semua amarah entah kepada siapa saja yang datang.Tapi Fatia berbeda,dia adalah wanita diatas rata-rata.Wanita yang penuh dengan kata maaf.
Saat mendengar kabar tentang hubungannya yang kandas,saya langsung mengkonfirmasi kebenarannya.Saya berharap bahwa ini hanya gosip belaka,tapi Fatia dengan tenang menjawab "ini bukan gosip Nina,ini memang benar".
Bagaimana bisa dia setenang itu.Saya saja marah setengah mati,tapi dia tetap tenang disaat hatinya sudah sehancur itu.
Aku sudah berusaha meyakinkan dia,aku udah berusaha sebisa mungkin,bahkan aku sampai memohon untuk tetap mempertahankan hubungan ini.Tapi kamu tahu Na,dia tetap dengan alasan yang tidak masuk akalnya.Alasan yang mengada-ngada.
Sampai akhirnya aku sadar Na,sekuat apapun aku berusaha mempertahankan hubungan ini,akhirnya pasti gagal.Kamu tahu kenapa,cinta tidak akan berjalan jika hanya dari satu pihak saja.
Lalu apa artinya 6 tahun buat kalian,bagaimana dengan mimpi- mimpi yang sudah kalian bangun selama ini? Apa semua itu tidak ada artinya,aku terus menyerang Fatia dengan emosi yang tak menentu.
Buat aku tentu itu berharga Nina,berapa lama waktu yang telah aku habiskan dengan dia,juga dengan mimpi kami.Tapi aku bisa apa,aku marah pun ga bisa Na.Baru saat iti aku melihat perlahan air mata mulai memeluk pipinya.
Aku memeluk Fatia dengan erat,sambil berbisik ditelinganya "Suatu hari nanti,dia pasti akan menyesal karena telah membiarkan mutiara lepas dari genggamannya".
Saya upvote kamu : Posting bagus dan pakai tag: #indonesia
yuk saling follow banyak teman banyak rezeki.
Terima kasih 😊
Terima kasih 😊