Belajar dengan Alam

in #indonesia6 years ago

Selesai study di Jakarta dengan semangat 45 saya kembali ke Aceh bermodalkan uang Rp 200 Jt pemberian orang tua dan jaringan wakil Gubernur Aceh. Saya sangat Optimis akan kehidupan dan jaminan kehidupan di Aceh.

KeHidupan seperti kaum jahiliyah merupakan sedikit bagian cerminan kehidupan di jakarta, dan menjadi mengakar dalam hati. Agama hanya simbol dalam KTP saya pada itu. Kemesjid kalo ada maulid nabi dan pengajian mingguan karena jabatan saya sebagai ketua lembaga paguyuban. Selebihnya kehidupan agama hanya seremonial.

Dengan segala kecerdasan dan kesombongan yang saya miliki, saya mulai meniti karier sebagai rekanan pemerintah, buka Usaha Kaca dan Aluminium. Tahun 2007 awal kehidupan saya di Aceh. Tahun 2008 full domisili tinggal di Aceh.

Pasca menetap dan domisili hampir setiap tahun saya menerima musibah, kerugian proyek, tertipu dan ditipu menjadi langganan dalam kehidupan saya. Ini titik awal untuk mendapat musibah kedua yang kita ciptakan sendiri. Sampai akhirnya pesimistis menjadi teman karib saya setiap saat..

Inilah jawaban Allah UNTUK POLA HIDUP SAYA

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS ar-Rahman: 13) Maka, nikmatilah ketentuan Allah atas kita untuk kita optimalkan sesuai kemampuan yang kita miliki. Dengan itu, kita akan menjadi pribadi yang sempurna.

Tabiat dunia itu penuh jebakan dan kepuasan yang kita dapatkan darinya tak lebih dari sesaat. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Bukankah dunia itu terlaknat, terlaknat pula jika (mengejarnya) kecuali dengan berzikir kepada Allah SWT." Jika semua usaha menggapai kebaikan sudah kita lakukan, tapi kok masih saja ada yang mengganjal, bergegaslah ambil air wudhu dan dirikanlah shalat.

Rasulullah SAW acap meminta Bilal dengan berkata, "Segarkan kami wahai Bilal (dengan kau kumandangkan) shalat." Shalat adalah ibadah yang sangat eksotis. Kita bersimpuh di hadapan pemilik semua sandiwara kehidupan dunia ini dengan meletakkan kening di atas sajadah. Tanah yang padanya kita letakkan kening itu telah membuat seluruh persoalan dunia yang kita hadapi seakan ikut ditelan bumi. Bagi seorang mukmin, shalat menjadi kekuatan energinya dalam bermi'raj kepada Allah SWT. Surat ar-Rahman yaitu adanya pengulang-ulangan ayat yang berbunyi: Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Kalimat itu diulang sebanyak 31 kali dalam surah ar-Rahman.

Ayat dibacakan dan di jelaskan dalam sebuah tulisan menambah motivasi saya. Dengan bermodalkan keinginan dan awam akan ilmu agama serta penuh dengan kesilapan dan dosa, saya bangkit untuk mencari TUHAN

Ya ALLAH Ya RABBI tunjukan Hamba jalan menuju RidhaMU, Ajari Hamba dengan Ilmu pengetahuan Ya Rabb yang memiliki Semua ilmu.... Amiiiin

Moga bermanfaat untuk pribadi saya khususnya...

image