Kartu Pos Pancasila yang Cap Posnya Tak Jelas

in #indonesia6 years ago (edited)

Menyambut Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2018 lalu, saya membuat kartu pos khusus berukuran kertas 15 x 10 cm, yang merupakan ukuran standar kartu pos. Saya hanya mencetak 24 lembar, yang sebagian saya berikan sebagai tanda persahabatan kepada teman-teman penggemar kartu pos, termasuk beberapa dari Komunitas Postcrossing Indonesia. Tidak ada arti apa-apa dengan pemilihan hanya 24 lembar, kecuali karena satu lembar ukuran A3 dipotong jadi 8 lembar, dan saya memesan 3 lembar A3 sesuai anggaran yang saya miliki, maka jadilah 24 lembar kartu pos Pancasila itu.

Saya juga membeli beberapa prangko seri Hari Kesehatan Nasional 2014 yang masih tersedia di Kantor Filateli Jakarta. Salah satu prangkonya bergambar Presiden Sukarno, jadi cocok untuk ditempelkan di kartu pos yang sayq buat. Kita semua tahu, Sukarno adalah penggali Pancasila.

kartu-pancasila.jpeg
(Bagian depan dan belakang kartu pos Pancasila. Sayang cap (stempel) posnya tidak jelas. Foto: BDHS)

Setelah prangko itu saya tempelkan pada kartu pos, lalu saya kirim ke beberapa alamat, salah satunya ke alamat rumah saya. Saya mengirimnya melalui Kantor Pos Jakarta Pusat di kawasan Lapangan Banteng. Tujuannya agar pada cap (stempel) pos-nya tertera tulisan “Jakarta”, kota di mana Bung Karno pertama kali mengucapkan yang dinamakannya Pancasila, saat sidang BPUPKI di gedung yang kini dinamakan Gedung Pancasila di kawasan Pejambon, Jakarta Pusat. Letak gedung ini juga tak terlalu jauh dari Kantor Pos Lapangan Banteng, kurang dari satu kilometer.

Sayangnya, cap pos yang diterakan tidak dapat terbaca jelas. Jadi tak dapa dibaca apa pun. Padahal bagi kolektor kartu pos dan sejarah pos (postal history), cap pos dengan nama kota/kantor pos dan tanggal yang terbaca jelas, merupakan hal penting. Para wisatawan juga sering mengirim kartu pos ke alamat rumah masing-masing sebagai cenderamata. Mereka akan senang bila kartu pos itu dibubuhi dengan cap pos yang terbaca jelas. Maka saran saya kepada pihak PT Pos Indonesia, mohon diperhatikan keberadaan cap pos dan tinta capnya di kantor-kantor pos. Kalau ada yang kondisinya sudah kurang baik, dapat segera diganti cap posnya. Juga bila tinta pada bak stempel sudah memudar, dapat segera diisi tinta baru. Jadi kalau ada pengecapan, terbaca jelas nama kota/kantor pos dan tanggal pegecapannya.

Apa pun itu, kartu pos Pancasila ini jadi kenang-kenangan berharga bagi saya dan para kolektor kartu pos yang saya bagikan atau kirimkan kepada mereka. Sekaligus untuk tetap mengingat Pancasila sebagai dasar negara kita, Negara Kesatuan Republik Indonesia.