Saat Ulama dikawal ketat di Aceh

Assalamualaikum wr wb.
Semoga hari ini hati sahabat steemians tetap bahagia.

Saya mencoba menganalisa rasa Cinta rakyat aceh khususnya kepada ulama, aceh yang terkenal dengan sebutan Serambi Makkah mungkin tidak berlebih dipendengaran kita, mungkin bukan masalah tanah waqaf Aceh di Makkah yang sedang viral saat ini yang ingin dikelola oleh pemerintah pusat, namun ada hal lain yang sangat sakral dari masyarakat aceh sendiri yaitu Cinta Agama, saat Cinta Agama melekat dalam hati maka akan Cinta kepada Ulama, saat rasa itu juga melekat dalam hati maka akan lebih menjadi insan relegius, bahkan ada ungkapan kalau ada orang aceh yang shalat bolong-bolong tapi jika agamanya dihina dia akan bela, meskipun dia jarang shalat.

Beberapa hari yang lalu, tanah aceh kedatangan seorang ulama yang dicintai oleh rakyat saat ini, ya.. Ust Abdul Somad, Lc. MA, butuh perjuangan yang luar biasa untuk mencocokkan waktu beliau supaya bisa datang ke aceh, mendatangkan beliau pun tidak tanggung-tanggung, panitia sampai menyewa pesawat susi air untuk membawa beliau ke aceh, dan ini dibenarkan oleh salah satu panitia penjemputan dibandara Malikusshaleh @blackkout, beliau yang ikut langsung menjemput Ust Abdul Somad dan membawa bersama rombongan ke kampus Universitas Malikussaleh dibukit rata, setelah tausiah dikampus sekitar 45 menit para rombongan melanjutkan ziarah ke salah satu maqam ulama terkenal dunia yaitu Malik Asshalih di Geudoh Aceh Utara, dengan kawalan ketat oleh jajaran kapolres Lhokseumawe maka Ust Shamad sendiri merasa nyaman saat di aceh.

Setelah berziarah, saatnya beliau mengisi tablig akbar di komplek Masjid Istiqamah Arun, masyarakat yang datang membludak, dati berbagai macam penjuru desa dan kota, ada yang sudah samapai sebelum zuhur untuk menjaga shaf terdepan biar dengan dengan panggung utama, ada yang datang sebelum ashar dengan harapan masih ada tempat duduk didepan panggung, namun istilah siapa cepat dia dapat tepat sekali untuk hari itu, yang datang cepat maka akan ada tempat didepan panggung, yang datang terlambat maka harus berdiri dibelakang, antusias masyarakat aceh yang luar biasa terhadap Ust Shamad membuat panitia kewalahan saat sampai di Arun, para jamaah rebutan ingin melihat dan selfie dengan sang ust, namun pengawalan dari panitia IKAPDA, IKAT, FPI, serta panitia tempat bisa sedikit teratasi.

Begitulah sedikit gambaran masyarakat aceh yang Cinta kepada Ulama, Cinta kepada orang-orang yang mencintai Rabbnya, walaupun panas matahari menyengat namun tidak dipermasalahkan, bukan tolak ukur untuk menyia-nyiakan kesempatan untuk mendengar dakwah sang Ust yang biasa dilihat dimedia cetak dan elektronik, inilah kesempatan untuk membuktikan rasa Cinta kepada ulama.

Keesokan harinya, terpampang disalah satu media cetak terkemuka, kalau sang ust begitu bangga dan salut untuk Aceh, dengan jamaah yang luar biasa, dengan pemerintahannya yang menerapkan syariat Islam, dengan segala kelebihan di aceh, beliau merasa terharu dengan bangga sehingga dimanapun beliau berdakwah hampir selalu disebut syariat Islam dan Aceh.

Namun pada umumnya kita selaku orang Islam pasti menjunjung tinggi Ulama, menjaga mencintai serta menyelamatkan mereka dari rasa bencinya para orang-orang munafik, tidak di aceh saja, bisa jadi didaerah lain juga sama, mereka yang mencintai ulama rela menjaga dan menyelamatkanya dari kejahatan, apalagi saat ini banyak orang yang mengincar ketentraman ulama itu sendiri, semoga rakyat aceh khusunya dan seluruh rakyat Negeri ini tetap bisa dan melindungi seluruh Ulama-ulama yang ada.

#mohon maaf bila ada kesalahan penulisan nama, gelar dan tempat.

Salam sukses untuk kita semua

@bayuu