MerekaPidie, Buu Iee Dikira
Saya tidak percaya kalau pembaca tidak pernah mendengar kata-kata "Pidie, buu iee dikira". Iya, kata-kata itu sangat populer di telinga masyarakat kita. Sepopuler orang Pidie itu sendiri. Hehe
Tapi jangan berpikir negatif dulu seperti kebanyakan orang yang sudah terjebak dengan pikiran negatifnya. Jangan pula memplesetkan arti dari "buu iee dikira". Ada makna lain yang tersirat dan bersifat positif sesuai dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Pidie.
Yang harus dipahami bahwa, kata "dikira" termasuk dalam kata polisemi (banyak makna). Dalam bahasa Aceh, kata tersebut memiliki beberapa makna, makna yang paling umum antara lain "ditanggung", "dihitung", bahkan pada kondisi tertentu bisa berarti "pikir".
Arti "dikira" yang terkandung pada kalimat buu iee dikira di atas ialah ditanggung, bukan dihitung. Yang disayangkan adanya orang-orang yang tidak menempatkan maknanya sesuai dengan kondisi, lalu memplesetkannya. Sehingga makna yang lahir dari kalimat "buu iee dikira" ialah (makan minum diperhitungkan). Padahal makna yang sebenarnya (makan minum ditanggung) atau sudah menjadi tanggungan.
Nah, dari mana bisa muncul kalimat buu iee dikira?
Silaturrahmi dalam kehidupan masyarakat Aceh adalah lazim dilakukan. Saling mengunjungi sesama saudara atau kerabat yang berjauhan dan berbeda daerah tempat tinggal menjadi sesuatu yang biasa. Namun penyambutan di setiap daerah itu berbeda-beda.
Dalam kehidupan masyarakat Pidie, memuliakan tamu yang berkunjung ke rumahnya adalah suatu keharusan. Apalagi yang berkunjung itu tamu yang datang dari jauh. Semua dimuliakan layaknya tamu kehormatan.
Sudah menjadi adat yang melekat pada masyarakat Pidie, Tuan Rumah akan menyajikan minuman dan menyiapkan jamuan makan kepada setiap tamu yang berkunjung ke rumahnya. Semaksimal mungkin akan dilakukan oleh Tuan Rumah dalam memberikan jamuan.
Jika Anda berkunjung ke rumah kerabat, teman atau saudara yang ada di Pidie, jangan hiraukan makan minum selama Anda menjadi tamunya. Semua akan menjadi tanggungan Tuan Rumah selama Anda menjadi tamu di rumahnya. Inilah maksud dari "buu iee dikira", yang diartikan berbeda oleh sebagian orang yang sesat cara berpikirnya.
Bahkan, Tuan Rumah akan tersinggung jika jamuan telah disiapkan, sementara tamu tidak mau makan atau minum di rumahnya.
Oleh : Afzal Delima
Ia Tgk Afdal, seperti sekarang ada yang mengatakan supoet Jumat bhasa Indonesia Kamis sore...
Itulah, banyak yang katakan "bulan puasa" sebenarnya "bulan ramadhan", kan.?
Hahaha
Nyan jelas that lage droe neu peugah
Neu tulong peujelas lom lee drou Agsal. Bah makin jelas. Hehe
Congratulations @afzal-dlima! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of posts published
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Identik dengan masyarakat simeulue, dalam hal menyambut tamu,,,,