Budaya Marhaban Pemersatu Ummat
Kemeriahan menyambut hari raya Idul Fitri di negara-negara mayoritas muslim memang sangat meriah, namun tentunya ada perbedaan dalam memeriahkan idul fitri. Salah satunya yakni di daerah Johor Malaysia, di negeri Johor kemeriahan menyambut idul fitri di bulan syawal sampai sebulan penuh dengan amalan-amalan menziarahi tetangga dengan rumah terbuka dan juga dengan budaya marhabannya. Budaya marhaban di Johor tidak ada dalam negeri-negeri lain di semenanjung Malaysia konon-kononnya lagi di luar semenanjung seperti Sabah dan Serawak.
Sudah menjadi suatu kebiasaan dan lumrah bagi penduduk di Johor, baik yang tinggal dikampung-kampung maupun yang tinggal diperumahan mewah yang didiami kaum Melayu menggerakkan budaya marhaban ketika bulan Syawal.
Marhaban adalah suatu tradisi umat Islam ketika menyambut hari kemenangan di hari yang Fitri melalui kunjungan secara berombongan dari rumah kerumah dengan mengiramakan puji-pujian kebesaran Allah dan baginda Rasulullah serta membacakan doa serta memohon keberkahan kepada ahli keluarga rumah yang dikunjungi.
Namun, jarang sekali kita dapat memahami maksud yang tersirat dalam budaya marhaban. Jika kita membuka kamus, maka kita akan menemukan makna dari perkataan Marhaban ini diambil dari perkataan bahasa arab yang bermaksud "selamat datang". Budaya marhaban ini sedikit banyak menyentuh serta memperkokoh silaturrahmi sesama masyarakat serta menjadi simbol kekuatan ummat yang menandakan kesatuan dan persatuan masyarakat.
ikan patin dimasak dengan tempoyak
Jika tidak ada budaya marhaban ini, sangat susah bagi jiran tetangga untuk berziarah disebabkan kesibukan kerja atau mengurus hal keluarga masing-masing. Kadangkala hanya bertegur sapa ketika berpapasan pada saat keluar atau pulang kerja saja. Melalui budaya marhaban ini kita dapat memperbaiki kesilapan masing-masing dengan memohon maaf kepada tuan rumah dan ahli keluarganya.
Marhaban biasanya dimulai setelah shalat Insyak dengan mengunjungi rumah-rumah. Dalam semalam sekitar 8 - 10 rumah yang dikunjungi, tuan rumah akan menyediakan makanan alakadarnya. Setelah selesai membaca puji-pujian, dilanjutkan dengan pembacaan doa kepada ahli rumah, setelah itu kepala keluarga akan menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jamaah yang hadir serta mempersilahkan untuk mencicipi makanan yang sudah disajikan. Mengingat banyak rumah yang di lawati sehingga makanan pun kebanyakannya tidak disentuh. Menghindari kemubaziran makanan, alangkah baiknya makanan yang disediakan pada rumah terakhir atau mengikut kesepakatan dengan catatan rumah penyaji makan di gilir setiap tahun.
Budaya marhaban ini tidak hanya dilingkungan perumahan, malah ada juga dilaksanakan di beberapa instansi pemerintah dengan mengadakan halal bihalal (majelis hari raya). Dalam majelis itu biasanya digabungkan dengan kegiatan lainnya seperti pemberian penghargaan kepada pegawai-pegawai berprestasi dibidangnya baik yang baru pensiun maupun masih aktif. Salah satu majelis hari raya beberapa waktu lalu pernah saya ikuti di Institut Pendidikan Guru Kampus Temenggong Ibrahim, Johor Bahru, Malaysia. Dalam acara tersebut diberikan beberapa penghargaan kepada dosen-dosen (pensyarah) berprestasi. Pada kesempatan tersebut, Direktur (pengarah) Institut Pendidikan Guru Kampus Temenggong Ibrahim Tn Hj Mohd Zein Bin Badui dalam sambutannya menyebutkan bahwa Kerajaan terus berkomirmen untuk memberikan berbagai anugerah. Beliau sangat yakin anugerah perkhitmatan cemerlang ini dapat memotifasi para dosen dan staf di Institut Pendidikan Guru Kampus Temenggong Ibrahim dalam meningkatkan produktifitas serta mutu kerja yang berkualitas.
Pada kesempatan yang lain, beliau juga mengucapkan selamat kepada seluruh penerima anugerah cemerlang tingkat Institut Pendidikan Guru Kampus Temenggong Ibrahim tahun 2017. "Sesungguhnya acara ini khusus diadakan untuk mengakui sumbangan dan jasa-jasa tuan-tuan dan puan-puan yang telah menunjukkan komitmen serta dedikasi tinggi dalam perkhitmatan. Tuan-tuan daa puan-puan telah berkhidmat dengan penuh cemerlang dan mampu menjadi suri tauladan serta menjadi inspirasi kepad rekan-rekan kerja yang lain".
Keikhlasan dan komitmen kerja yang cemerlang dapat digambarkan dalam ungkapan berirama berikut:
Ikhlas menolong tak harap sanjung
Ikhlas berbudi tak harap puji
Ikhlas berkorban tak harap imbalan
Ikhlas bekerja tak harap upah
Ikhlas memberi tak harap ganti
Ikhlas mengajar tak harap ganjar
Bak kata orang tua;
Apabila amanah sudah diterima, jalankan tugas dengan sempurna
Apabila bahu memikul amanah, berhati-hati dalam melangkah
Apabila amanah sudah ditangan, semua kewajiban harus ditunaikan
Apabila a,anah sudah dipegang, jangan sampai mengecewakan orang.
(Untuk ucapan penuh pengarah dapat dibaca pada link: https://drive.google.com/file/d/1e3Q2l9J00Uphu9IeaTwUZ8EDWl1yMFpq/view?usp=drivesdk
Agama Islam menyeru umatnya agar sentiasa berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan silaturrahmi sesama insan terlebih lagi sesama islam. Oleh sebab itu, marhaban ini tidak boleh dilupakan dan perlu dijadikan satu budaha yang terus dijaga dan di perkenalkan pada anak-anak muda supaya tidah hilang terkikis arus moderend.
upvote for me please? https://steemit.com/news/@bible.com/2sysip
upvote for me please? https://steemit.com/news/@bible.com/2sysip
Thanks
Hey you seem knowledgeable.. I am trying to increase the amount of steem I get.. What do you think of witness services like @steemenginepool ?
Congratulations, your post had been chosen by curators of eSteem Encouragement program. Feel free to join and reach us via Discord channel if you have any questions or would like to contribute.
Thank you for using eSteem