Ternyata di Titik Ini Kita Sering Diuji

in #ikhlas7 years ago

Banyak pelajaran baru yang saya dapatkan ketika mengajari teman-teman pecandu. Hari-hari lalu saya ajarkan tentang menjadi pribadi yang sabar dan kejujuran. Kemarin tentang membangkitkan psiritual. Hari ini tentang ikhlas. karena pada dasarnya saya pun sedang belajar. Memberi kepada orang lain sama seperti sedang bercermin terhadap diri sendiri.

Hari-hari yang menyenangkan ketika ilmu yang diberi berlahan-lahan diterapkan. Satu per satu diyakini hingga menjadi kebiasaan. Saya suka sekali memberi motivasi, sedari dulu. Meskipun pada dasarnya saya selalu mengemis motivasi dari sana-sini. Hati manusia ini tidak pernah tetap. Bisa jadi dalam satu hari dapat tiga kali terjadi perubahan feeling.
Materi sesi hari ini adalah tentang belajar menjadi orang yang ikhlas.

Pada dasarnya kita pun tahu bahwa hanya segelintir manusia benar-benar ikhlas dalam melakukan sesuatu. Bisa jadi, pada awal memberi ikhlas, lalu besoknya terlintas memamerkan. Hari ini ikhlas melepaskan yang bukan milik kita, namun besoknya belum tentu. Hari ini ikhlas menerima ketika seseorang mengkhianati kita, belum tentu besok kita sabar menahan tanpa menggumbarkannya. Misal, Tadi pagi hingga petang amalan bertambah, namun untuk memelihara tetap ikhlas beramal hingga hari-hari berikutnya itu belum tentu sebaik hari ini.

Perkara ikhlas ini sulit. Ada satu kisah yang membuat saya kembali berkaca terhadap diri sendiri, yaitu kisah seorang ulama yang ikhlas dalam beribadah.

Sebut namanya KH. Zainuddin. Saat menunaikan Ibadah haji, beliau sangat takut jika tetangga dan saudara-saudara lain tahu. Sehingga satu bulan sebelum berangkat haji, beliau mencukur rambutnya hingga botak. Sehingga ketika beliau berangkat haji, tidak ada seorang pun tetangga yang tahu. Alasannya apa? Karena KH. Zainuddin tidak ingin riya’. Orang-orang pasti akan melontarkan pertanyaan, bagaimana hajimu di sana? Apa saja yang telah Pak Haji lakukan? Bagaimana perasaan Pak Haji sudah bisa ke Tanah Suci?”

Pertanyaan-pertanyaan di atas sering sekali menjebak kita hingga jatuh ke perihal riya’. Inilah contoh ikhlas yang paling berat. Setingkat se-sholehnya beliau, belajar ikhlas saja cukup berat. Apalagi kita, hanya manusia biasa berlumur dosa, amalannya masih sedikit.

![IMG_20170818_183230.jpg]()"> Koleksi Pribadi

Cara Memulai Belajar

Jangan berharap. Apapun yang sudah kita berikan, baik itu dalam menolong orang lain atau bersedekah, lawan lah diri dari pikiran sombong. Ketika sedang menolong, mulai lah perbanyak istigfar. Sekeras mungkin, tepislah sifat riya’ dalam hati kita.

Menonton video. Mungkin ini bisa jadi salah satu alternatif agar kita bisa belajar ikhlas dalam mengerjakan apapun. Sekarang di Youtube banyak sekali kajian-kajian yang membahas tentang cara memperkaya keikhlasan. Ingat, jangan sampai salah nonton. Ada beberapa kajian yang saya rekomendasi untuk teman belajar, diantaranya channel Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc. Ustadz Adi Hidayat, Uztadz Riza Basamalah, Uztad Hanan Attaki, Ustadz Abdul Somad, serta video-video motivasi lainnya yang mengajarkan kita tentang kebaikan.

Jika Sudah Berusaha, Namun Masih Sulit. Kadarullah. Inilah manusia. Tidak ada kesempurnaan dalam diri kita. cobalah, karena tidak ada usaha yang benar-benar sia. Pun sama seperti saya, sangat berat. Apalagi hal itu berkaitan dengan amalan dalam beribadah. Saat berdiri sebagai seorang guru di depan muridnya, sifat riya’ kadang sering terlintas dalam ucapan.

Sort:  

Jika titik bisa jadi ujian, maka gunakan saja koma kak.

Haha.. Setelah koma pasti ada lanjutannya..

Jika kita belajar ikhlas, maka apa yang kita kerjakan akan menentramkan jiwa.

Bener sekali.. Adem aja ya

Kk. Salam knal ya dri aceh selatan. Saya tertarik dg postingan nya.kalau gru ngaji kami bilang. Lakukan aja dlu. Iklas itu pasti muncul blkangan. Yg pting niat pertama karena Allah. Saya tgu post brikut nya kk

Wassalam.. Salam kenal kembali alfiat.. InsyaAllah, terima kasih sdh berkunjung, semoga bermanfaat