Medium Dua Dimensi dalam Kenangan (Lukisan)

MEMBACA judul ‘Medium Dua Dimensi dalam Kenangan’ aku rasa ini sangat tepat sebagai ungkapan dalam tulisan ini, bagaimana tidak. Hal ini mengingatkan ku terhadap kenangan November-Desember 2017 silam. Tiga tahun lalu.

Lukisan Jalan di depan masjid Baiturrahim, Ulee Lheue.
(100 X 80 Cm) acrylic di atas canvas.

Postingan ini sebagai kenangan yang harus dirawat dalam ingatan karena makin memudar seiring waktu.

Arti kata Kenangan menurut kbbi.kemdikbud.go.id, dijelaskan sebagai sesuatu yang membekas dalam ingatan; kesan.

Namun ingatanku tidak seperti orang berdaya ingat kuat, Apakah ini karena kapasitas memori ku terlalu kecil? seperti storage penyimpanan komputer yang terbagi mulai yang terkecil sampai yang terbesar.

Menurut artikel yang ku baca di laman englishstudiotrawas.com.

Di laman itu dituliskan memori jangka panjang (Long Term Memory) merupakan proses penyimpanan informasi dalam jangka waktu yang lama. Jika seseorang dapat mengingat sesuatu hal atau kejadian yang terjadi lebih dari sekedar beberapa saat yang lalu, baik itu terjadi beberapa jam yang lalu, atau dekade sebelumnya.
maka itu adalah memori jangka panjang.

LTM itu sering di luar pikiran sadar. Informasi ini sebagian besar di luar kesadaran manusia, tetapi dapat dipanggil ke dalam memori kerja untuk digunakan jika diperlukan (recall). Contoh sederhana nya, manusia akan lebih mudah mengingat peristiwa penting seperti hari pernikahan atau kelahiran anak dengan kejelasan dan detail yang jauh lebih besar.

Hal ini disebabkan oleh seberapa sering seseorang mengakses kenangan tersebut. Jika kenangan itu sering diakses maka ingatan akan menjadi jauh lebih kuat dan lebih mudah diingat kembali. Dengan mengakses berulang-ulang dapat memperkuat jaringan saraf tempat informasi dikodekan, mengarah ke lebih mudah ingatan informasinya. Lain hal dengan kenangan yang tidak sering diingat terkadang dapat melemahkan atau bahkan hilang atau digantikan oleh informasi lain.

Medium Dua Dimensi sebagai Pengingat

Lukisan ini merupakan karyaku dalam acara mengenang Peringatan Tsunami Aceh 2017 lalu, merupakan rangkaian kegiatan Peringatan 13 tahun gempa dan tsunami di Aceh. Acara tersebut diikuti oleh 13 perupa muda di Banda Aceh, yang disponsori oleh kenalan Restu Wardana dari Jepang (kalau tidak salah).

Pelukis muda yang ikut Live Painting on the Spot: Peringatan 13 tahun gempa dan tsunami di Aceh diantaranya: @iswadibasri, Idrus bin Harus @paskadom, Adi Klat, Feisal Loading, Tauris Mustafa, Rein Asmara, Kamar Agam, Hadi Meutuwah, @farizalbar, Restu Wardana, Abjari Jafar, Shabir, dan Ruben.

Foto bersama. Sumber dari fb: kamar agam

Sesuai namanya, kami berpencar di beberapa titik yang sudah disepakati. aku bersama Feisal loading melukis di Spot tikungan jalan dua jalur turunan jembatan berdekatan dengan portal pembatas jalan. 10 meter di depan terdapat tugu Ulee Lheue, dan samping kanan tugu tersebut adalah lokasi Masjid Baiturrahim adalah salah satu masjid bersejarah di provinsi Aceh, Indonesia. Masjid itu merupakan peninggalan Sultan Aceh pada abad ke-17. Masa itu masjid tersebut bernama Masjid Jami’ Ulee Lheu. Masjid itu juga bukti dahsyatnya gelombang raya Tsunami 2004 silam.

Feisal Loading seingatku mengambil sudut pandang kubah masjid dari rimbunan daun di pinggir jalan sebelah barat daya, dilihat dari posisi tempat aku berdiri. Dan aku mengambil sudut pandang jalan ke arah tugu. berikut lampiran foto lukisannya.

Lukisan jalan di depan masjid Baiturrahim, Ulee Lheue.

Calon pelukis masa depan bersama lukisan jalan di depan masjid Baiturrahim.

Calon pelukis perempuan masa depan bersama lukisan jalan di depan masjid Baiturrahim, Ulee lheue.

Dan terakhir, salam kenal untuk semua teman-teman steemian di #KSI ini baik di dunia maya juga nyata.

Demikian.

Tauris Mustafa
@tooris

cc:
@fooart
@mahathir2508
@isnorman
@munaa
@awanilusi
@acehpungo
@cicisaja