Sukses Harus Ada Orang Dalam!?

in Indonesia4 years ago

IMG_20210413_195134_630.jpg

Foto: @ikhsanpakusa/lautmeulaboh

Orang-orang yang berhasil mencapai tujuan dengan mengandalkan orang dalam keseringan dianggap hal yang negatif bagi sebagian orang. Apakah itu dalam hal mencari pekerjaan, memudahkan urusan ataupun untuk memuluskan lika-liku jalan. Kita sebutkan saja jalan dalam mencari pekerjaan, banyak orang yang diterima kerja disuatu tempat yang bukan bidang jurusannya karena bantuan orang dalam.

Kalau kita tilik lebih jauh tidak selamanya mengandalkan orang dalam itu sebuah hal yang negatif. Mengapa demikian? Mari kita lihat dari sisi positifnya.

Pertama, seseorang yang dimudahkan oleh orang dalam itu menandakan bahwa seseorang tersebut pandai dalam membangun relasi, sehingga dia bisa mengenal dengan orang-orang yang berada diruang lingkup tempat kerja tersebut. Hebatnya lagi seseorang tersebut pastinya mengenal orang-orang yang berpengaruh di tempat tersebut. Katakan saja HRD, Manager bahkan mungkin mempunyai kedekatan dengan ownernya langsung. Cara seseorang hingga sampai bisa mengenal orang dalam tersebut pasti butuh usaha dan proses yang panjang, apalagi tidak ada ikatan saudara sama sekali. Inilah yang harus diapresiasi, usaha seseorang tersebut sehingga bisa kenal sama orang dalam.

Kedua, dengan dia kenal orang yang berpengaruh tersebut membuktikan bahwa dia baik dalam membangun komunikasi dan pandai meyakinkan orang. Bukankah orang meyakini kita mampu karena memang karena kita punya kapasitas? Walaupun itu bukan bidang jurusan kita. Karena kepercayaan selalu berbanding lurus dengan kemampuan. Tidak selalu jurusan bidang yang kita pelajari di dunia pendidikan menghambat kita mempelajari bidang keilmuan lain. Karena tempat berproses dan belajar bukan hanya di kampus atau sekolah saja.

Ketiga, kebanyakan orang dalam menerima seseorang untuk bekerja ditempatnya karena orang dalam itu sudah pasti telah mengenal keahlian, kapasitas, kapabilitas, skills, pengalaman dan lain sebagainya. Tidak ada orang yang menginginkan usaha ataupun perusahaan miliknya malah menurun grafik target pencapaian dengan memperkerjakan orang yang salah. Sudah pasti orang yang di ajak atau dimasukkan ke dalam tersebut sudah memenuhi kriteria yang diperlakukan. Maka dengan memperkerjakan orang yang sudah dikenal akan mudah bagi orang dalam mengetahui kualitas orang yang dipekerjakan tanpa lagi bersusah payah mencari kesana kemari.

Nah beberapa hal diatas membuktikan bahwa kita perlu orang dalam untuk menggapai cita-cita kita dalam mewujudkan sesuatu. Pastinya hal itu tidak diraih dengan instan, perlu proses yang panjang dan perjuangan yang sungguh. Begitu juga orang dalam tidak selalu harus dinilai negatif dengan merekrut orang yang bukan bidang profesinya. Karena orang yang memiliki track record bidang jurusan belum bisa menjamin dia ahli dibidangnya.

Fakta memang yang patut dinilai negatif selama ini adalah jika kita mengandalkan orang dalam sedangkan kita tau batas diri. Kemudian juga orang dalam yang salah jika dia merekrut orang-orang yang tidak ahli dalam penempatan kerjanya yang kadang hanya dengan pertimbangan suadara atau karena saling mengenal tanpa melihat kemampuannya.

Jadi mari kita lihat dari kacamata yang positif dan bijak. Jangan selalu menilai orang dalam tidak baik dan jangan selalu menilai orang yang sukses dengan bantuan orang dalam itu rendah. Karena kita tidak tau bagaimana seseorang telah melewati proses-proses dalam hidupnya.

Opini by. @ikhsanpakusa