My Travel Note From Tunan Waterfall
Saya Terbangun oleh suara Alarm pagi itu, Cuaca memang sedang kurang bersahabat, dari dalam rumah saya bisa mendengar suara rintik hujan yang begitu jelas. Namun karena sudah terlanjur berjanji untuk mengambil foto sunrise dan kemudian berlanjut ke Air terjun Tunan, saya memaksakan diri untuk pergi.
Saya mengeluarkan sepeda motor dari dalam garasi, kemudian mulai berkendara menuju kota Manado. Langit masih gelap, jalanan pun masih sepi, sesekali saja saya berpas-pasan dengan kendaraan dari arah Manado yang akan menuju ke Airmadidi ataupun Bitung.
30 menit kemudian saya tiba di jembatan RingRoad Manado. Jembatan yang tersohor dengan pemandangan Sunrisenya, dengan Gunung Klabat yang berdiri kokoh sebagai Objeknya. Namun kali ini saya sedikit pesimis, awan hujan yang pekat terlihat menutupi badan gunung sepenuhnya, padahal waktu sunrise sudah hampir tiba.
Semakin di perparah dengan pesan yang masuk pada Ponsel saya yang berasal dari rekan yang sebelumnya sudah berjanji untuk bersama-sama mengambil foto membatalkan rencana karena alasan cuaca. Last minute call off. Ada sedikit rasa kecewa, namun saya masih berusaha untuk positif.
Saya mempersiapkan gear kamera, tripod dan filter saya, berusaha mengambil foto dengan kondisi yang apa adanya. Dan berikut adalah foto yang saya dapatkan.
Dan ini adalah Hasil Foto yang sudah saya Edit
Saya kemudian melanjutkan perjalanan saya menuju air terjun Tunan. Air terjun ini sebenarnya sudah beberapa kali saya Foto, namun sudah cukup lama sejak terakhir kali saya menuju ke lokasi wisata ini. Bahkan saking terlalu lama saya membutuhkan bantuan Google Maps untuk mencari jalan menuju air terjun ini.
Beberapa kali saya menjumpai jalan yang berlubang dan penuh dengan lumpur dan genangan Air. Wajar karena Sulawesi Utara masih dalam musim hujan sehingga setiap saat hujan bisa turun kapan saja. Setelah 40 menit perjalanan saya akhirnya tiba di Parkiran lokasi wisata air terjun Tunan
Dari sini perjalanan akan di lanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 500 meter dari lokasi parkir. Saya mempersiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan, dan juga bekal air mineral. Waktu menunjukkan pukul 7 pagi, dan saya adalah mengunjung pertama di Air Terjun Tunan pada hari itu.
Dengan hati-hati saya berjalan melalui jalanan batu yang licin dan berlumut, beberapa kali saya hampir terpeleset dengan kondisi jalannya.
10 menit kemudian saya tiba di Air Terjun Tunan. Saya beristirahat sejenak mengambil foto mencari lokasi dengan komposisi yang pas.
Saya mencoba beberapa opsi komposisi, sampai akhirnya komposisi ini yang saya pilih untuk lokasi Foto di Air Terjun Tunan.
Saya cukup puas dengan hasil foto yang saya dapatkan, walaupun kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Namun seorang Fotografer yang baik tidak membatasi kreativitasnya pada kondisi cuaca yang ideal saja. Ada kalanya kita menemui kondisi yang tidak ideal yang membutuhkan imaginasi dan kreativitas kita untuk bisa menghasilkan sebuah karya yang Indah.
Demikian my Travel Note Edisi pertama di 2025, Semoga rekan-rekan Steemian semuanya berkenan. Dan Special mention untuk Wox Community dan @benoitblanc yang selalu konsisten membuat kontes wox travel setiap minggunya.
English Version
I woke up to the sound of the alarm that morning. The weather was not on my side, and from inside the house, I could clearly hear the sound of the rain. However, since I had already promised to take sunrise photos and continue to Tunan Waterfall, I forced myself to go.
I took my motorcycle out of the garage and began riding toward Manado. The sky was still dark, and the roads were quiet. Occasionally, I passed vehicles heading from Manado toward Airmadidi or Bitung.
Thirty minutes later, I arrived at the Manado RingRoad bridge. This bridge is famous for its sunrise views, with Mount Klabat standing majestically as the focal point. But this time, I felt a bit pessimistic. Thick rain clouds completely covered the mountain, and the sunrise was almost upon us.
The situation worsened when I received a message on my phone from a friend who had promised to take photos together. They canceled the plan at the last minute due to the weather. I felt a bit disappointed but tried to stay positive.
I prepared my camera gear, tripod, and filters, trying to take photos in whatever condition was available. And here is the photo I managed to capture.
I then continued my journey to Tunan Waterfall. I had actually photographed this waterfall several times before, but it had been quite a while since my last visit to this tourist spot. It had been so long that I needed help from Google Maps to find the way to the waterfall.
Along the way, I encountered several potholes and muddy, waterlogged roads. This was understandable, as North Sulawesi was still in the rainy season, and rain could fall at any moment. After a 40-minute ride, I finally arrived at the parking lot of Tunan Waterfall.
From here, the journey continued on foot, approximately 500 meters from the parking area. I prepared all the necessary equipment, along with some bottled water. It was 7 AM, and I was the first visitor to Tunan Waterfall that day.
With caution, I walked along the slippery, moss-covered stone paths, nearly slipping a few times due to the road's condition. Ten minutes later, I arrived at Tunan Waterfall. I took a moment to rest and capture photos, searching for the perfect composition.
I tried several composition options until I finally settled on this one as the best location to photograph Tunan Waterfall.
I was quite satisfied with the photos I captured, despite the unfavorable weather conditions. However, a good photographer does not limit their creativity to ideal weather conditions. Sometimes, we face non-ideal situations that challenge our imagination and creativity to produce a beautiful piece of art.
Thus concludes my first 2025 travel note. I hope my fellow Steemians enjoy it. A special mention goes to the Wox Community and @benoitblanc for their consistent efforts in organizing the weekly Wox Travel contest.
Thank You For Reading My Post and Thank You For All Curators for the Endless Support, Until Next Time, Peace✌️ and Love ❤️ from Indonesia
Here I Am Explore and Expose The Exotic, Regards @mytravelandscape
| Travel Story| Thought| Tutorial| YouTube
Makassar 16 January 2025
Unless otherwise specified, text and photos are copyright
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.