The Diary Game (9/03/2025) | Berkunjung ke Pedesaan dan Ngabuburit bersama putri saya

Hello sobat steemian tercinta...

Kehidupan pedesaan akrab dengan alam, agrikultur dan pertanian dimana masyarakat umumnya berketergantungan pada ladang kebun dan sawah sebagai tempat utama mencari nafkah. Minggu (9/03/2015) saya dan keluarga bepergian menjenguk salah satu keluarga kami yang tinggal di sebuah desa yang terletak di Kecamatan Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara. Kehidupan sehari-hari mereka tidak jauh beda dengan kami yang tinggal di kawasan padat penduduk, namun banyak hal positif bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan, mereka hidup tentram serta menikmati udara bersih setiap hari bahkan di malam hari. Kondisi tersebut sangat jauh berbeda dengan kehidupan kami yang tinggal di kawasan padat penduduk di Kota Lhokseumawe.

Dari segi finansial, masyarakat yang tinggal di pedesaan juga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka dengan memanfaatkan lahan-lahan kecil untuk bercocok tanam. Saya benar-benar tertarik dengan keadaan dipedesaan! melihat keluarga saya juga menanam pisang, sayur-sayuran berupa kangkung, bayam, pepaya, cabe dan tomat🍅 yang merupakan kebutuhan sehari-hari setiap orang, juga membantu ketahanan pangan bagi keluarga tanpa harus mengeluarkan uang membeli di pasar.

Sementara di perkotaan umumnya polusi udara dari berbagai kendaraan bermotor dan industri - industri kecil dan menengah disana seakan menjadi teman akrab kami setiap hari bahkan setiap saat tanpa bisa dielakkan. Tidak heran jika konsekwensi kesehatan juga dominan terjadi pada masyarakat yang tinggal di kawasan padat penduduk.

Saya dan keluarga saya tiba pada Sabtu sore (8/03/2025) dan hanya menginap satu malam di rumah keluarga kami di desa karena harus menghadiri acara keluarga, dan di desa yang sama kami juga berkunjung ke salah satu tetangga disana yang sedang dalam suasana duka.

Putri saya sedang memilih mainan kesukaannya saat berada di toko mainan

Minggu pagi menjelang siang atau sekitar pukul 11.00 wib saya dan keluarga kembali ke kota Lhokseumawe setelah menempuh kurang lebih satu jam perjalanan. Saya hanya sempat beristirahat sejenak di rumah sebelum anak gadis saya meminta saya membelikan barang mainan di pusat kota.

Setelah mendapatkan barang mainan yang ia inginkan, saya dan anak gadis saya awalnya berniat kembali ke rumah, namun ponsel disaku celana saya berdering! istri saya meminta saya membelikan minuman sirup untuk menu tambahan berbuka puasa. Lantas saya pun mengarahkan sepeda motor ke jalan Listrik Pasar Inpres untuk tujuan membeli pesanan istri saya di swalayan Sabana.

Saat tiba di swalayan Sabana

Jam mulai mendekati pukul 17.48 wib saat saya keluar dari swalayan Sabana. Lagi-lagi niat saya untuk kembali kerumah dan merebahkan badan setelah lelah dalam perjalanan kembali dari desa harus saya urungkan karena anak gadis saya memaksa saya untuk meneruskan perjalanan ke pantai Ujong Blang. Pantai Ujong Blang hanya berjarak sekitar 500 meter dari kediaman kami. Sebelum memenuhi keinginan anak gadis, saya sempat menghitung waktu dimana jadwal berbuka puasa masih tersisa sekitar 40 menit kemudian. Jadi saya mengamini keinginan putri saya..

suasana pantai Ujong Blang

Tampak sampan-sampan nelayan di pinggiran pantai setelah kembali dari aktivitas mencari ikan di perairan laut Ujong Blang.

Seraya menemani putri saya di pantai Ujong Blang, saya memanfaatkan waktu untuk mengambil beberapa photo pemandangan pantai menggunakan kamera smartphone Oppo A18. Suasana pantai tampak sepi dari pengunjung karena waktu berbuka puasa hanya tersisa beberapa menit kedepan.

Pantai aunong Blang kota Lhokseumawe selalu ramai diwaktu sore atau minimal satu jam sebelum jadwal berbuka puasa. Tidak hanya masyarakat yang tinggal di pesisir pantai, namun sejumlah masyarakat yang tinggal di seputaran kota Lhokseumawe menjadikan salah satu objek wisata di kota ini sebagai tempat singgah atau ngabuburit (jalan-jalan sebelum berbuka puasa).

Masjid Darussalam Desa Hagus Selatan, Kota Lhokseumawe

Kami tersisa dua puluh menit sebelum jadwal berbuka puasa tiba, lantas saya mengajak dan membujuk putri saya untuk kembali ke rumah. Jalan Darussalam merupakan akses utama dan masih terlihat padat oleh sejumlah masyarakat yang tinggal di pesisir pantai, ya! Jalan tersebut dipenuhi oleh oleh pengguna kendaraan bermotor untuk kembali kerumah mereka yang tinggal disana, saya terpaksa melewati jalan atau lorong-lorong kecil agar terhindari dari kemacetan dan tidak terlambat tiba di rumah.

saat menikmati kopi panas di warung RC Kupi

Malamnya atau setelah melaksanakan shalat Isya dan tarawih, seperti biasa saya menyempatkan untuk berkunjung ke warung RC Kupi untuk menikmati segelas kopi panas disana sambil merakit postingan ini. Bagi saya pribadi tanpa ditemani segelas kopi sulit rasanya menuangkan ide dan tulisan untuk sebuah konten di platform Steemit.

Sekian the diary game saya hari Minggu (9/03/2025). Terima kasih banyak atas kunjungan dan sangat berharap anda memiliki waktu luang untuk membacanya..

salam,
@ridwant

^{Introduce myself}

^{Let's support the Steem growth & Steemit platforms by choosing @pennsif.witness}Vote, or Click Here