One Picture And One Story Week #78

Hello sobat steemian tercinta,..

Diperkotaan padat penduduk suara-suara kebisingan manusia, aktivitas mereka, mesin kendaraan bermotor dan berbagai industri acap kali terdengar riuh rendah sepanjang waktu hingga tengah malam buta, namun berbeda halnya kondisi di sebuah perkampungan terpencil yang terletak di Kabupaten Aceh Utara dimana jengkrik dan binatang malam lebih mendominasi menghidupkan suasana malam disana.

Saya dan tim Safari Ramadhan mendapat jadwal berkunjung ke salah satu desa bernama Mbang di Kecamatan Geureudong Pase Kabupaten Aceh Utara. Untuk menuju ke lokasi membutuhkan waktu "seharusnya" 60 menit perjalanan menggunakan armada minibus dari Kota Lhokseumawe ke Masjid Al-Anshar di Desa dimaksud, namun kondisi jalan Mbang-Cot Matahe atau jalan kecamatan menuju ke lokasi dipenuhi, lembah, perbukitan terjal dan bebatuan sehingga perjalanan kami memakan waktu hingga 90 menit untuk tiba di lokasi peta lokasi.

Suasana Masjid Al Anshar Mbang dimalam Hari

Kondisinya Persis seperti gambar di atas, yakni Masjid Al Anshar sebagai tempat pelaksanaan kegiatan Safari Ramadhan oleh Tim Kabupaten Aceh Utara. Saya tidak menyebutnya sebagai daerah terpencil karena sepanjang perjalanan jalan yang kami telusuri bukanlah hutan lebat, melainkan tanaman produktif dan sebahagian luas lahan juga dipenuhi ekosistem monokultur atau perkebunan kelapa sawit.

Hanya saja, saya tidak dapat mengabadikan photo saat perjalanan karena saya dan tim mulai bergerak menuju lokasi setelah melaksanakan shalat magrib di masjid ibukota Kecamatan Muara Dua. Tentu perjalanan malam hari serta kekurangan lampu jalan sepanjang perjalanan ke lokasi juga menjadi kendala dan menyita waktu kami tiba dilokasi atau masjid tempat diadakan kegiatan Safari Ramadhan.