Various Types of Zakat Obligatory Assets |



While we are in the fasting period of Ramadan, let's discuss zakat.

The Al-Quran never emphasizes the types of assets that must be given zakat, but the Al-Quran and hadith mention in general the types of assets that must be given zakat. The wisdom of not mentioning it in detail in the text is that it opens up opportunities for the entry of some zakat potential that was not explored at that time.

If we examine it further, the wisdom of determining the types that must be given zakat is because these assets have economic value, such as staple food. Broadly speaking, scholars divide zakat into two types, first zakat fitrah and second zakat mal.

The obligation of zakat fitrah is an agreement of Muslim scholars for all Muslims, both rich and poor. This obligation is expressed with the word faradha, the Sharak custom uses this word as a form of obligation.

Zakat fitrah obligations can be paid in cash according to the Hanafi school of thought, and can only be paid in the form of staple food according to the Maliki, Shafi'i and Hanbali schools. The time for paying zakat fitrah can be carried out from the beginning of Ramadan until before the preacher ascends the pulpit for the Eid sermon.

The types of assets that must be given zakat are based on the plant category, consisting of rice, grain, ornamental plants, grass, fruit and vegetables. All explanations of these categories are explained by Yusuf al-Qardhawi in the book Fiqh az-Zakah.

The types of plants that require zakat are classified as staple plants in community commodities. If we refer to the Maliki, Shafi'i and Hanafi schools of thought, the obligation of zakat is more focused on staple plants, which are the main commodities in that society.

Unlike the Hanafi school of thought, they have the principle that all plants that have added economic value are required to be zakat.

The nisab for zakat on plants is categorized into the nisab of rice with a rate of 5 percent to 10 percent of the harvest. The zakat submission period is carried out at each harvest season. In general, the Hanafi school of thought has a broader category of plants that are stipulated in the obligation of zakat.

For the category of zakat on gold and silver, all the rates are the same, namely 2.5 percent paid annually if it has reached the respective nisab. This is different from zakat on plants whose payment period is due at each harvest season, while zakat on gold and silver is paid once a year.[]






Berbagai Jenis Harta Wajib Zakat

Mumpung masa dalam masa puasa Ramadan, mari kita berdiskusi tentang zakat.

Al-Quran tidak pernah menegaskan jenis-jenis harta yang wajib dizakati, namun nas Al-Quran dan hadis menyebutkan secara umum jenis harta yang wajib dizakati. Adapun hikmah dari tidak disebutkan secara sarih dalam nas untuk terbuka peluang masuknya beberapa potensi zakat yang tidak tergali pada masa tersebut.

Jika ditelaah lebih lanjut hikmah dari penetapan jenis yang wajib dizakati dikarenakan harta tersebut mempunyai nilai ekonomi seperti makanan pokok. Secara garis besar para ulama membagi zakat kepada dua jenis, pertama zakat fitrah kedua zakat mal.

Kewajiban zakat fitrah merupakan kesepakatan cendekiawan muslim bagi seluruh umat Islam baik yang kaya ataupun miskin. Kewajiban tersebut diungkapkan dengan kata faradha, kebiasaan syarak menggunakan kata tersebut sebagai bentuk suatu kewajiban.

Kewajiban zakat fitrah dapat ditunaikan dalam bentuk cash menurut mazhab Hanafi, dan hanya boleh dibayar dalam bentuk makanan pokok menurut mazhab Maliki, Syafi’i, dan Hambali. Adapun waktu pembayaran zakat fitrah dapat dilaksanakan mulai awal Ramadan sampai dengan sebelum khatib naik mimbar khutbah Ied.

Jenis harta yang wajib dizakati berdasarkan kategori tumbuh-tumbuhan, yang terdiri dari padi, biji-bijian, tanaman hias, rumput-rumputan, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Semua penjelasan dari kategori tersebut diuraikan Yusuf al-Qardhawi dalam buku Fiqh az-Zakah.

Jenis tumbuh-tumbuhan yang diwajibkan zakat tergolong dari tumbuh-tumbuhan pokok dalam komoditas masyarakat. Jika merujuk pada mazhab Maliki, Syafi’i, dan Hanafi, kewajiban zakat lebih difokuskan pada tumbuh-tumbuhan pokok, yang menjadi komoditas utama dalam masyarakat tersebut.

Berbeda dengan mazhab Hanafi, mereka mempunyai prinsip semua tumbuhan-tumbuhan yang mempunyai nilai tambah ekonomi maka diwajibkan zakat.

Adapun nisab zakat tumbuh-tumbuhan dikategorikan ke nisab padi dengan kadar 5 persen sampai 10 persen dari hasil panen. Masa penyerahan zakat dilakukan setiap masa panen. Secara garis besar mazhab Hanafi lebih luas kategori tumbuh-tumbuhan yang ditetapkan dalam kewajiban zakat.

Untuk katagori zakat emas dan perak, semua kadarnya sama yaitu sebesar 2,5 persen dibayar setiap tahun jika sudah mencapai sesuai dengan nisab masing-masing. Berbeda dengan zakat tumbuh-tumbuhan yang jatuh tempo masa pembayarannya setiap masa panen, sedangkan zakat emas dan perak dibayar setahun sekali.[]



Sort:  

Team Steem Peacocks 🦚

Congratulations! Your post has been upvoted through steemcurator07.



Curated by : @afzalqamar

Loading...