The Diary Game (Minggu, 16 Maret 2025) Melakukan Pemupukan Pada Tanaman Sawit
سَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas sehari-hari dalam The Diary Game.
Sesuai yang telah saya sepakati dengan penjaga kebun yang baru Muhallim, bahwa hari ini kami akan melakukan pemupukan terhadap tanaman sawit di kebun. Menurut amatan Muhallim sejak menjadi penjaga kebun saya yang baru bahwa tanaman sawit di kebun saya sudah lama tidak dilakukan pemupukan oleh penjaga yang lama. Oleh sebab itu selama ini saya merasakan hasil sawit di kebun saya sangat sedikit, hanya saja saya tidak mengambil tindakan terhadap penjaga yang lama karena tidak ada bukti yang saya dapatkan. Saya tidak bisa mengedepankan kecurigaan saja.
Saya mengambil alih kebun saya dari penjaga yang lama dengan alasan bahwa kebun telah saya carterkan kepada orang lain karena butuh uang mendadak. Setelah dilakukan pemanenan oleh Muhallim sekitar seminggu yang lalu, kami sepakat hasil penjualan sawit akan kami gunakan untuk membeli pupuk supaya bisa meningkatkan hasil untuk kedepannya. Muhallim sudah memesan empat sak pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman sawit berupa 2 sak pupuk urea dan 2 sak pupuk phoska, masing-masing sak pupuk memiliki berat 50 kilogram.
Saya dan Muhallim berangkat bersama-sama ke kebun untuk menyiapkan dan membersihkan lahan yang akan dilakukan pemupukan. Disini saya bisa melihat dengan mata kepala sendiri akan keadaan kebun saya yang jarang dibersihkan dari gulma pengganggu. Muhallim membabat semua gulma-gulma tersebut agar mudah dilakukan pemupukan sebentar lagi, disamping itu dia juga menggali lubang untuk ditanami bibit sawit yang baru pada lahan yang masih kosong dan pada beberapa pohon sawit yang telah tumbang akibat ditiup angin kencang.




Setelah lahan siap dibersihkan, Muhallim pergi ke depot pupuk untuk mengambil pupuk yang telah dipesan beberapa hari yang lalu dengan menggunakan becak bermotor. Saya tinggal seorang diri di kebun sambil memperhatikan seluruh pohon sawit berharap dengan dilakukan pemupukan pada hari ini semoga bisa menghasilkan tandan sawit yang banyak untuk kedepannya. Sebelum Muhallim kembali dari mengambil pupuk, saya merasa sedikit was-was keluarnya babi hutan dari dalam semak-semak. Untungnya Muhallim cepat kembali dari mengambil pupuk sehingga saya bisa tenang lagi.
Muhallim membentangkan terpal besar dan menurunkan pupuk dari becak. Satu persatu karung pupuk dibuka dan dituangkan diatas terpal dengan tujuan akan diaduk rata semua pupuk tersebut. Saya hanya memperhatikan pekerjaan Muhallim yang bergerak lincah melakukan semua pekerjaan karena dia sudah sangat profesional pada pekerjaan tersebut. Memang Muhallim seorang pekerja yang tangguh dan banyak kebun sawit milik orang dikelola dan dikerjakan olehnya.
Sesudah pupuk teraduk dengan rata, Muhallim mengambil timba besar sebagai wadah mengisi pupuk dan bersiap-siap menaburinya pada pangkal tanaman sawit. Menurut Muhallim supaya pupuk bekerja efektif maka pupuk yang ditaburi harus berjarak sekitar 60 centimeter dari pangkal pohon sawit karena akar serabut pohon sawit banyak berada di sekitar itu dan ini akan terserap dengan cepat zat pupuk oleh akar pohon sawit. Saya baru tahu sistem pemupukan terhadap tanaman sawit seperti ini, sebelumnya saya tidak pernah melihat sama sekali.


Setelah melakukan pemupukan di kebun sawit lalu saya dan Muhallim pulang untuk membeli penganan berbuka puasa di pasar takjil. Tetapi sebelum ke pasar terlebih dahulu saya menunaikan ibadah sholat Asar. Hari ini saya membeli sebungkus pecal sayur kesukaan saya dan beberapa bungkus es teler. Kemudian saya juga membeli roti tawar selai srikaya atas permintaan istri saya di rumah. Kue yang yang harus selalu ada yang merupakan kesukaan anak-anak saya adalah onde-onde, bakwan, risol dan kue lapis.




Waktu semakin mendekati jadwal berbuka puasa, saya pulang ke rumah untuk berkumpul dengan keluarga melakukan buka puasa bersama keluarga.
Demikian cerita singkat saya dalam tajuk The Diary Game pada edisi kali ini. Terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.
Semua foto yang ditampilkan disini diambil dengan iPhone 12 Pro Max saya.
Salam hormat,
@yuswadinisam
About Me

Click here
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Share to X (twitter)
Aslam o alakum I want make a curator team with you if you want then reply me?
Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh, I would like to thank you very much for the invitation. I am willing to be a curator team with you, but I am confused and do not know what to do later if I am selected to be a curator team.
Please contact me on discord, Whatsapp or Telegram, I am waiting.
Tautan Mudah untuk delegasi ke @steem4indonesia
Thank you very much for verifying my post