Kisah Inspiratif di Pantai Bantayan

Setelah beberapa hari berlalu keseruan kami saat berada di tempat yang indah barulah saya membuat tulisan pertama di tahun 2025. Memang betul waktu berlalu begitu cepatnya tanpa menunggu kita untuk berbenah dan bersiap-siap namun jarum jam terus berputar, hari pun berganti hingga kini sudah masuh 4 hari di tahun baru

Saya bersama tim tenaga ahli kabupaten Aceh Utara mengunjungi lokasi wisata pantai Bantayan kecamatan Seunuddon. Kami naik mobil Avanza warna hitam, saya yang menjadi supir sementara ke empat teman yang lainnya duduk di bangku penumpang dan satu orang lagi rekan kami memang sudah berada di titik temu pantai tersebut. Awalnya kami berangkat dari kota Lhokseumawe, tepat di simpang lantas telah menunggu pak Juliansyah dan pak Mukhtar, barulah mobil saya tancap gas lagi saat tiba di Simpang Muleng kembali ikut naik ibu Rina, selanjutnya bergerak lagi mobil sampai di Pom Bensin Lhoksukon isi bahan bakar pertalite 15 liter @10.000 Rp 150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah) setara 37,5 Steem, disini juga naik lagi pak Riza. Lengkap sudah berlima kita mulailah mobil jalan dengan kecepatan rata-rata 80 KM/jam hingga 45 menit kemudian kendaraan kami memasuki jalanan aspalt yang mulus, untuk menuju ke kawasan wisata pantai Bantayan

---

👉Dokumentasi Foto Saat Di Pantai Bantayan

---

Setibanya di lokasi tujuan, kami disambut oleh tokoh masyarakat setempat hadir pak Geuchik, Tuha Peut, Kaur gampong, pemuda setempat, pak Ngaliman. Kami juga dapat mendengarkan deruh suara ombak, kicauan burung camar yang terbang rendah sepertinya sedang menangkap ikan di lautan. Embusan angin yang sepoi-sepoi membuat daun di pohon cemara bergoyang seolah mempersilahkan kami untuk di bawah nya yang telah tersusun bangku, meja yang terbuat dari kayu jati jepara. Deretan pantai sangat indah banyak pepohonan berbaris rapi bagaikan lukisan alam dengan pasir putih di pantai yang berbatasan dengan warna biru air laut, ombak pun silih berganti terus menerus mengalir airnya

Saya melihat banyak tempat jualan berupa resto dan kafe yang menyediakan berbagai menu makanan, minuman untuk pengunjung yang ingin belanja disini. Mereka dapat duduk di resehan juga ada dengan bentuk bangunan berkontruksi semi permanen, atau yang dibuat tempat santai gubuk yang seluruhnya dengan bahan kayu, terlihat atap menjulang tinggi bagaikan pondok seni

Kami disini melakukan pekerjaan dengan memfasilitasi badan usaha milik gampong Bantayan untuk melakukan pengembangan unit usaha. Ketertarikan pengurus BUMDes dalam ikut serta berpartisipasi sebagai penyedian makanan bergizi gratis. Tanpa terasa pembahasan dan diskusi kami telah pukul 01:00 wib, mulai disediakan nasi bungkus dengan menu lauk pauk yang bercitarasa sedap, akhirnya kita pun di pantai ini bisa makan siang bersama

Demikianlah tulisan saya untuk hari ini

Salam spesial buat semua teman Steemian ku

Tentang Saya 👉@waterjoe