Kegundahan Perasaan Dalam Kesedihan Ketika Ayah Mertua Kembali Di Rujuk Ke Rumah Sakit
Hai teman-teman Steemian ..... ..
Salam dan apa kabar, dimanapun anda berada saya harap anda semua dalam sehat-sehat selalu, dan juga segala aktifitas berjalan lancar sesuai dengan harapan yang kita harapkan. Baiklah pada kesempatan ini saya ingin berbagi cerita rutinitas saya pada hari yang kelabu bagi keluarga kami.
Hujan deras semalam mengubah suasana pagi terasa dingin sekali, efek dari pengaruh cuaca membuat putra saya keenakan tidur dan tidak mengingat awalnya ia harus berangkat kesekolah lebih cepat hari. Pagi yang di selimuti oleh mendung yang di padu dengan gerimis yang menambahkan keinginan putraku lebih minat dengan tidurnya, namun saya mencoba untuk membujuknya agar ia tetap harus kesekolah hari ini hingga bujukanku terpaku yang membuat ia harus melawan rasa kantuk dan bergegas bersiap-siap untuk pergi kesekolah sebelum waktu semakin terlambat
Hujan gerimis membuat putra saya terkendala dengan jarak waktu kesekolah jika harus menunggu hujan sepenuhnya reda, ini akan membuat ia terlambat masuk sekolah. Jam masuk sekolah sudah mendekati yang membuat saya harus mengantarnya ke sekolah dengan sepeda motor agar putra saya tiba lebih cepat justru pilihannya bertekad untuk mendayung sepeda tidak dapat digunakan karena jalan yang basah akan menjadi masalah.
Ku sebrangi gerimis tanpa menggunakan jas hujan dan saya bisa mengantar putra kami di depan sekolah di waktu yang tepat, dengan semangat ia masuk ke halaman sekolah dan saya lansung kembali rumah dan dimana saya berjualan seperti biasanya. Dan juga saya menyelesaikan sarapan sembari menunggu pelanggan datang.
Saya berjualan dari waktu ke waktu, saya hanya dapat menghabiskan waktuku dengan menjaga barang dagangan, di waktu luang saya login ke planform untuk menulis karangan cerita seperti biasanya, ini salah satu cara untuk membuatku terhibur dengan memperbanyak membaca. Dan kemudian saya keluar untuk menikmati suasana luar di pondok bambu bersama pelanggan langganan saya.
Singkat cerita, tiba-tiba istriku datang dan mengatakan kepadaku dengan tatapan raut wajah yang sedih. Bahwa ayahnya jatuh sakit yang membuat saya panik dan bergegas menjenguk ayah ke rumah, rumah ayahnya berhadapan dengan tempat tinggal kami sehingga dengan mudahnya saya kesana usai menutup tempat jualan.
Ayah mertua sudah lama menderita penyakit diabetes sehingga ayah sering di rumah hanya berobat jalan untuk masa penyembuhan karena terkendala dengan finansial, kesembuhan yang kurang sempurna, namun penyakit ayah kembali kambuh dan berefek semakin parah sehingga ayah mertua harus di dirujuk lagi ke rumah sakit yang sama untuk mendapatkan perawatan yang instan.
Tetangga kami sekaligus kepala desa membantu kami untuk membawa ayah dengan mobilnya kerumah sakit karena ayah harus mendapatkan pertolongan lebih cepat karena ayah susah bernafas. Lalu saya menjemput siabang di sekolah agar keluar lebih cepat karena kami harus ikut ke rumah sakit utama, diman ayah akan dirawat.
Dalam kondisi mendung paduan gerimis yang harus kamu lewati agar kami tiba di tujuan seperti yang kami harapkan, justru penyebab rasa gundah mengubah perasaan penuh dengan ke khawatiran yang membuat sepeda motor melaju sangat kencang, seperti berada di sirkuit tanpa mengingat kejadian. Saya hanya mengingatkan kejadian yang terjadi kepada ayah, namun perjalanan kami selamat setelah tiba di rumah sakit yang ayah tujukkan.
Tanpa menunggu istri saya segera masuk ke gedung IGD untuk bertemu ayah. Dan saya menyusul dari belakang setelah memarkirkan sepeda motor di area parkir yang di izin oleh petugas.
Saya melangkah cepat untuk mengangkat rasa beban kearah tujuan, saya masuk keruang gedung IGD yang penuh dengan harapan. Hany satu tujuan supaya ayah mendapatkan perhatian dan pertolongan yang instan. Ini sudah menjadi tanggung jawab bagi rumah sakit untuk menolong orang yang lagi membutuhkan. Saya melihat ayah mertua sudah di periksa oleh perawat yang bertugas di ruang IGD sehingga ayah mendapatkan pertolongan pertama. Namun di sisi lain saya juga melihat sang istri sangat bersedih dan menangis.
Tetapi saya harus membantu ayah untuk membiodatakan diri ayah sebagai pasien rawat inap, saya menuju ke tempat pendaftaran yang berada di pintu depan khusu untuk rawat inap yang tidak jauh dari ruang perawat bertugas, disini saya memberikan keterangan dan KTP ke pada petugas agar ayah terdata di rumah sakit ini. Saya mendapatkan data dan mengembalikan data kepada petugas yang berjaga di ruang IGD. Dan saya kembali untuk memastikan kondisi ayah.
Ibu bersama istriku mendampingi ayah yang diawasi oleh tim medis, ayah yang berusaha keras untuk memperjuangkan hidup namun hanyalah energi yang banyak terkuras karena ayah mendapatkan masalah dengan saluran pernapasan, ayah sulit bernafas sehingga ayah harus mendapatkan alat bantu pernapasan dari tim medis sehingga ayah sedikit mendingan sekarang. Rasa sedih membuat suasana lebih dalam.
Tetapi ayah harus di periksa lebih lanjut tentang penyakit yang ayahku alami. Tentu ayah harus menginap di rumah sakit untuk beberapa hari kedepan agar ayah bisa mendapatkan perawatan medis yang lebih sempurna. Untuk sementara waktu ayahku masih menunggu ruang khusus untuk pasien inap yang membuat ayah masih di rawat di IGD.
Sambil menunggu ayah mendapatkan ruangan, Saya keluar bersama sikecil untuk menenangkan pikiran karena sikecil sangat suka berlarian di ruangan yang menggangu pasien yang sedang di rawat di ruang IGD. Suasana luar lebih sibuk ternyata karena hari ini bertepatan di hari senin sehingga banyak pasien yang berobat hari ini datang. Mereka berada di setiap depot, tempat pengambilan obat. Suasana rumah sakit terlalu ramai sehingga saya tidak bisa sepenuhnya melepaskan anak-anak untuk bermain.
Waktu berlalu hingga hari menjelang siang, kami masih menunggu ayah mendapatkan ruangan. Lelah menunggu membuat kami lapar dan saya keluar ke kantin untuk membeli nasi yang menjadi menu makan siang. Saya melangkah melewati jalan yang basah hingga saya tiba di warung yang tidak jauh dari tangga, disana saya memesan makanan dengan menu yang sesuai pesanan.
Saya mendapatkan pesanan dan kembali keruangan untuk membagikan pesanan, namun saya bersama sang istri menyelesaikan makan siang di balai yang berdekatan dengan gedung IGD, balai yang digunakan oleh banyak pengunjung untuk makan - makan dan kami memilih sudut balai untuk melansungkan makan siang. Itu berjalan baik dan istri saya kembali ke tempat ayah di rawat karena harus berganti menjaga ayah dengan ibu. Disini saya menjaga anak-anak supaya mereka tidak ikut bersama ibu keruangan.
Kami masih menunggu keputusan dari petugas untuk menentukan ruangan ayah harus nginep. Ini masih dalam proses entahlah, namun memilih waktu untuk mengendalikan rasa bosan, saya keluar dan berdiri di halaman IGD untuk mencari angin segar dan sekaligus menjaga anak-anak bermain dekat dengan jalan turun. Saya menikmati suasana santai dengan pemandangan alam yang begitu asri, terdapat cuaca mendung membuat anak-anak sedikit nyaman saat memilih sisi luar untuk bermain, Anak-anak terlihat ceria dan bahagia.
Saya berada di sana hingga hari menjelang sore, dan saya memutuskan pamit pulang ke ibu untuk mandi dan sekaligus ada beberapa barang yang harus saya ambil di rumah. Saya pulang sendirian karena istri tidak bisa pulang karena ia masih ingin mendampingi ayah saat ayah pindah ke ruangan nginap. Saya keluar dari rumah sakit mengarah pulang hingga perjalanan berakhir setelah tiba di rumah, perasaan kurang nyaman karena pikiran teringat kepada kondisi ayah yang di rawat dirumah sakit.
Malam, saya balik lagi ke rumah sakit untuk menjenguk ayah dan sekaligus membawa beberapa persiapan setelah ayah mendapatkan ruang nginap. Namun di pertengahan jalan saya singgah di warung makan untuk membeli nasi sebagai bekal makan malam kepada istri dan ibu yang masih di rumah sakit, tetapi kakak ipar juga bersama mereka disana seperti kabar yang saya terima.
Sebelum kesana, Saya memilih warung nasi usai mengirim pesan kepada sang istri untuk menyesuaikan pesanannya. Dengan ini saya memilih rumah makan yang berada di bayu, disini saya memesan 2 bungkus nasi putih dan 3 bungkus nasi goreng dengan lauk ayam goreng, tak berselang lama pesanan saya di disiapkan dan saya membayar pesanan lalu kembali mengarah ke rumah sakit RSUcm.
Dan d pertengah jalan, jalan peuntet istri saya mengingatkan saya untuk mampir di apotek STIKesMU untuk membeli suntikan insulin ke pada ayah sangat kebetulan saya juga singgah di apotek itu yang istriku arahkan, dan disana saya menyelesaikan keperluanku. Saya mendapatkan apa yang saya inginkan di disana, saya membayar harga suntikan insulin dan kembali melanjutkan perjalanan ke rumah sakit dengan laju kecepatan begitu cepat dibawah sinarnya malam.
Saya kembali ke rumah sakit dan lansung menuju keruang inap yang ayahku di rawat, ini mudah karena saya memilih area parkir atas dekat dengan ruang ayah kami di rawat. Saya sangat mengenal baik tempat ini, dimana ini ruang ayah yang di rawat sebelumnya juga. Saya melangkah masuk ke dalam ruang inap SHAFA, dan masuk ke kamar ayah mertua dirawat, disini saya bertemu istri—kakak ipar bersama ibu yang menemani ayah di rawat, saya melihat ayah masih berbaring lemas dengan alat bantuan pernafasan yang ayah gunakan untuk mengatur nafas terkadang ayah merasakan rasa nyeri di dada saat oksifen di lepaskan. Dengan kondisi ini membuat kami semakin sedih karena ayah harus memperjuangkan ini dengan sendiri.
Dalam situasi ini kami harus menyelesaikan makam malam untuk menjaga pola makan agar kesehatan kami terjaga baik, walaupun perasaan kurang nyaman melihat ayah berbaring tanpa daya. Anak-anak tidak mengerti karena mereka sangat lapar karena jauh waktu dari waktu makan malam, mereka harus mengisi perut yang lapar dengan bekal yang saya beli barusan. Kami menyelesaikan makan malam di kamar. Namun terkadang waktu saya harus keluar dari kamar untuk menemani anak bermain di jalan rawat.
Hanya sekian dari cerita saya pada hari ini, mohon maaf jika terdapat kesalahan dari artikel dan kata-kata saya di atas. Semoga hari anda menyenangkan.
🙏-_-🙏
Tautan Mudah untuk delegasi ke @steem4indonesia
Tautan Mudah untuk delegasi ke @steemhobbies
Terima kasih banyak pak
Terima kasih banyak atas dukungannya, sukses untuk 5